Banyak orang yang mengatakan bahwa cinta itu penuh pengorbanan sekaligus menyakitkan, jika tidak menyakitkan maka itu bukan cinta. Serta bukan cinta sejati namanya jika tidak mengorbankan jiwa dan raga untuk orang terkasih, sama seperti kisah cinta yang sangat tragis antara Salim dan Anarkali seperti dilansir kembali oleh holidayspot.com.
Salim adalah putra mahkota dari penguasa kerajaan Mughal pada saat itu, Raja Akbar. Sedangkan Anarkali hanyalah seorang rakyat biasa yang bekerja sebagai seorang penari. Anarkali bernama asli Nadira, ia diberi julukan Anarkali atau yang berarti bunga buah delima karena parasnya yang cantik rupawan.
Kecantikan Anarkali inilah yang membuat Pangeran Salim jatuh hati padanya. Anarkali yang menyadari bahwa dirinya hanyalah orang biasa dan tidak pantas bersanding dengan seorang pangeran berusaha untuk menjauh dari Salim. Namun, cinta memang tidak mengenal batasan-batasan tertentu yang dapat memisahkannya.
Advertisement
Pangeran Salim dan Anarkali yang sama-sama sedang dimabuk cinta tidak dapat menyembunyikan perasaan mereka. Hal ini membuat Raja Akbar murka sehingga berusaha untuk memisahkan mereka berdua. Salim yang tidak terima dengan kenyataan ini akhirnya mengajak ayahnya untuk berperang melawan dirinya.
Salim yang hanya seorang diri kalah oleh bala tentara ayahnya dan dia pun harus menerima hukuman mati. Anarkali yang tidak ingin melihat lelaki yang dicintainya menderita mengorbankan dirinya untuk menggantikan Anarkali. Ia pun dikubur hidup-hidup dalam tembok batu bata di depan mata Salim.
Pangeran Salim yang patah hati menjalani kehidupannya sebagai Raja Mughal dengan penuh kesedihan dan kemurungan. Hingga akhir hayatnya, hanya nama Anarkali yang terucap dari mulutnya. Sampai sekarang, masih banyak orang yang mendatangi tempat di mana Anarkali di kubur hidup-hidup.
Oleh: Lies Nureni
(vem/rsk)