Ketika ada teman atau sahabat menikah, pastinya kita akan ikut bahagia. Menghadiri pernikahannya pun akan masuk dalam agenda khusus kita. Bahkan untuk ikut merayakan hari istimewa tersebut, kita pun bisa rela membuat persiapan yang benar-benar matang. Tapi gimana jadinya kalau ujung-ujungnya kita malah bangkrut karena terlalu sering menghadiri pernikahan?
Seorang wanita bernama Georgina Childs seorang PR account manager dari Woodford, Essex ini malah terlilit utang karena kebanyakan menghadiri pernikahan. Seperti yang dilansir dari thesun.co.uk, setelah menghadiri total 20 pernikahan selama 4 tahun terakhir wanita berusia 30 tahun ini terlilit utang sebanyak 2.900 dolar atau sekitar Rp39,9 juta. Wah, kok bisa begitu ya?
Advertisement
"Aku dilema saat menerima undangan. Inginnya tidak datang, tapi bagaimana caranya menjelaskan ke teman kita bahwa anggaran kita tak cukup untuk menghadiri pernikahan mereka?" papar Georgina. Biaya perjalanan, akomodasi, hotel, kado, dan gaun untuk menghadiri pernikahan semua itu butuh biaya. Selain itu, Georgina juga tujuh kali menjadi bridesmaiddi mana biaya yang harus ia keluarkan pun jadi makin membengkak. Tak cukup sampai di situ, berbagai pesta lajang pun harus diikuti Georgina yang kadang malah menghabiskan lebih banyak uang.
"Sejak tahun 2014, undangan makin banyak dan terus berdatangan. Kalenderku penuh dan uang terus habis. Aku mulai panik. Rasanya ketika semua tamu mampu menginap di hotel bagus atau patungan untuk beli kado, aku tak bisa melakukannya," ceritanya lagi. Georgina pun terus merasa tertekan. Ia pun mencoba mengatasi masalahnya dengan menggunakan kartu kredit untuk biaya hotel, tiket kereta api, dan pesawat. Lama kelamaan ia jadi kesulitan untuk melunasi tagihan kartu kreditnya. Ujung-ujungnya ia malah bangkrut sendiri.
Dari 20 undangan tersebut, 13 di antaranya diselenggarakan di London. Tapi ada juga yang diselenggarakan di Tuscany, Italia dan biaya untuk tiket pesawat tak bisa dibilang sedikit. Jatah cuti kerjanya pun habis digunakan untuk memenuhi undangan-undangan pernikahan tersebut. Karena sebagian besar tamu yang hadir di pernikahan yang didatanginya adalah orang-orang yang sama, Georgina kadang merasa canggung juga bila mengenakan gaun yang sama.
Meski terlilit utang seperti itu, Georgina masih akan memenuhi undangan pernikahan teman-temannya. Terlebih masih ada beberapa temannya yang saat ini belum menikah. Ya, semoga saja ke depannya dia bisa lebih bijak dan efektif mengatur anggarannya biar nggak bangkrut dan terlilit utang kartu kredit lagi.
Kalau kamu sendiri bagaimana, ladies? Punya pengalaman yang mirip dengan Georgina nggak? Memang sih untuk menghadiri sebuah pernikahan kita perlu mengeluarkan uang, entah untuk beli gaun baru atau kado. Selama bisa diatur dengan baik, rasanya kita tak akan sampai bangkrut dan tertimbun utang gara-gara menghadiri pernikahan. Pastinya juga perlu membagi prioritasnya juga, ya. Ada gaya hidup yang juga perlu kita pertimbangkan sendiri saat memenuhi undangan pernikahan.
- Suka Pamer Kehidupan Mesra di Media Sosial, Tanda Pernikahan Tak Bahagia!
- Sepele Tapi 5 Kebiasaan Kecil Ini Berisiko Rusak Pernikahan
- 5 Tanda Kamu Sudah Siap Nikah, Sudah Ngerasain Belum?
- Begini Caranya Membedakan Nafsu dan Cinta, Hingga Hati Siap Menikah!
- Sebelum Memutuskan Menikah, Penting Menanyakan Hal Ini Kepada Diri Sendiri