Sukses

Lifestyle

Karena Dia Percaya Bahwa Tuhan Bukan Pemberi Harapan Palsu

Hidup memang tentang pilihan. Setiap wanita pun berhak menentukan dan mengambil pilihannya sendiri dalam hidup. Seperti cerita sahabat Vemale yang disertakan dalam Lomba Menulis April 2018 My Life My Choice ini. Meski kadang membuat sebuah pilihan itu tak mudah, hidup justru bisa terasa lebih bermakna karenanya.

***

Kisah inspirasi ini adalah sekelumit bagian kehidupan dari orang yang menjadi bagian terpenting dalam hidup saya dan menjadi semangat saya dalam mengarungi hidup. Kisah hidupnya yang berliku dan berat di mulai pada saat ia harus kehilangan salah satu penopang hidupnya, yaitu suaminya karena penyakit yang diderita beberapa waktu sebelumnya.

Meskipun ia tampak telah mempersiapkan diri akan kepergian suaminya, tetap saja peristiwa itu membuatnya terpukul, sehingga ia tak kuasa untuk membendung air matanya dan beberapa kali tidak sadarkan diri pada saat jenazah suaminya sampai di depan rumah. Betapa ia tidak terpukul dengan peristiwa tersebut, karena sejak hari itu pula ia harus berjuang sendiri untuk membesarkan ke-7 anak-anaknya yang masih kecil. Anak-anak yang masih membutuhkan kasih sayang ayahnya serta membutuhkan biaya untuk tumbuh kembang mereka.

Ilustrasi./Copyright pexels.com

Ketika itu anak yang paling besar masih berada di bangku SMA, sedangkan yang bungsu masih menginjak usia 1 tahun. Ia yang sebelumnya mengandalkan penghasilan suami untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kini harus menggunakan gaji sendiri dan tunjangan suami yang kecil untuk kehidupannya. Ia yang juga selalu berbagi permasalahan hidup dengan suaminya dan kini harus menelan sendiri semuanya. Tapi ia bertahan dan melanjutkan hidupnya dengan harapan yang besar.

Kisah lembaran hidupnya masih terus berlanjut dan memasuki babak di ana ia bertemu dengan seseorang yang ia harapkan kelak dapat menjadi pengganti suaminya. Orang itu yang akhirnya memberikan kembali asa dalam kehidupannya, yang pada akhirnya pula menghempaskannya pada kehidupan yang sulit. Kehidupan di mana ia semakin terpisah dari anak-anaknya, karena mereka memutuskan untuk tinggal dengan beberapa saudara mereka. Kehidupan di mana ia harus kehilangan beberapa peninggalan dari suaminya hanya untuk membahagiakan hati pasangannya serta kehidupan di mana ia harus menjalani rumah tangga yang bagi orang lain tampak tidak wajar.

Ilustrasi./Copyright pexels.com

Saat itu kehidupannya tampak tidak stabil, ia selalu tampak resah dengan segala kecemasannya dan selalu pergi ke mana saja hanya untuk mencari informasi tentang pasangannya. Ia tampak lelah dengan segala hal yang terjadi dalam rumah tangganya, puncaknya adalah pada saat ia mengetahui ada ketidaksetiaan di sana. Saat itu ia memutuskan untuk mengakhiri semua yang mempunyai hubungan dengan pasangannya tersebut meskipun perasaannya tampak hancur. Tapi ia tetap bertahan untuk anak-anaknya dan tetap melanjutkan hidupnya dengan harapan yang besar.

Ilustrasi./Copyright pexels.com

Waktu berlalu, anak-anaknya tumbuh semakin besar. Sebagian dari mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan dan bekerja untuk membantu kebutuhan hidup. Beberapa lagi tetap melanjutkan dengan biaya yang terbatas dan harus menunggak biaya beberapa bulan, tapi mereka tetap bersemangat hingga mereka lulus bangku SMA dan salah satunya lulus dari perguruan tinggi. Beberapa lagi memutuskan untuk menikah di usia yang terbilang muda. Kehidupannya saat itu tampak memprihatinkan, ia yang semula mempunyai rumah kini hanya menempati sepetak rumah kontrakan yang tidak akan cukup untuk dapat ia tinggali dengan beberapa anaknya, sehingga ia harus merelakan hidup terpisah dengan anak-anaknya. Ia yang semula mempunyai kendaraan harus rela pula menempuh perjalanan jauh untuk bekerja dengan kendaraan umum yang harus menunggu sangat lama sehingga ia akan terlambat di tempat tujuan. Sekali lagi, kehidupan telah menghempaskannya, tapi ia tetap bertahan dan melanjutkan hidupnya dengan harapan yang besar.

Ilustrasi./Copyright pexels.com

Kini di usia senjanya, ia masih memendam keinginan untuk dapat membahagiakan anak-anaknya, meskipun materi yang ia miliki masih juga terbatas. Hanya beberapa anaknya yang dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, sedangkan yang lain mencoba bertahan dengan penghasilan yang mereka dapatkan. Ia sebagai seorang ibu tidak sampai hati melihat kesulitan anak-anaknya, sehingga ia selalu menyisihkan tunjangan yang ia dapat untuk ia berikan pada anaknya meskipun pada akhirnya ia sendiri yang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dan harus meminjam kesana kemari.

Itulah ia yang menjadi inspirasi saya dengan sifat dermawan yang ia miliki yang ia tujukan pada anaknya maupun orang lain di sekitarnya. Ia yang selalu bertahan dengan mimpinya untuk dapat membahagiakan anak-anaknya, meskipun keadaan sangat sulit baginya. Ia yang tidak pernah menyesali segala keputusan yang pernah ia buat meskipun keputusan itu tidak tepat untuknya.  Ia selalu percaya bahwa Tuhan akan selalu bersamanya dan suatu saat nanti akan membantunya keluar dari kesulitan, karena ia percaya bahwa Tuhan bukan pemberi harapan palsu.





(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading