Waktu memang sesuatu yang tak bisa dibeli, ditawar, apalagi diminta. Tapi ada yang bisa mengalahkan waktu, salah satunya yaitu kekuatan sebuah persahabatan. Kekuatan persahabatan tak pernah pudar oleh waktu. Seperti sekumpulan gadis yang memang mempunyai latar belakang daerah yang berbeda. Dalam sebuah program yang mempertemukan kami hingga memaksa kami untuk tinggal seatap bahkan satu ruangan.
Gadis-gadis yang berjumlah delapan orang, termasuk aku salah satunya ini terpaksa menebas segala risau, gengsi ataupun malu. Kami harus terpaksa membaur. Satu minggu, dua minggu masih terasa kaku tapi berlanjut ke menginjak satu bulan dua bulan keadaan mulai berbeda. Di mana kami mulai merasakan hangatnya keluarga baru, saling membutuhkan dan kekompakan. Hingga akhirnya bertumpuk atau bahkan membludak kesan-kesan, suka-duka yang tercipta. Sekumpulan gadis yang dulunya asing, bahkan enggan untuk sekadar saling sapa kini menjadi keluarga yang kental arti kekerabatannya.
Advertisement
Seperti saat salah satu ada yang ulang tahun, selalu ada surprise yang diberikan dari teman yang lain. Sukanya, mendapat kejutan yang manis dan dukanya kejutan yang diberikan pasti ada yang mengesalkan seperti diceplokin telur yang iyuh amisnyaa, rambut yang hitam nan lembut ini jadi bercampur krim cake, wajah yang mulus nan cantik ini jadi blepotan krim dan tepung, belum lagi susahnya nyuci baju yang berlumuran telur dan tepung. Serasa ingin lempar ke tong sampah kan itu bajunya. Belum lagi kalau baju yang telah rapi tertata klimis di lemari tiba-tiba saja berhamburan di lantai, rasanya itu gemes tingkat akut, masih ada yang kurang kalau ada barang yang nggak disembunyiin rasanya itu senang tapi sekaligus kesel pengen nangis.
Nah, di balik keseruan dan surprise pastinya ada titik di mana sebuah persahabatan diuji ketangguhannya. Karena tak adil rasanya jika hanya ada kesan bahagia di dunia, maka Tuhan ciptakan ujian untuk mengukur seberapa tangguh, seberapa besar tingkat kemampuan ataupun kekuatan tiap manusia. Hidup bersama otak yang banyak pastinya dihadapkan pada banyak pemikiran-pemikiran yang berbeda pula. Karena Tuhan menciptakan makhluknya dengan segala perbedaan dan keunikannya masing-masing, begitu juga dengan sikap dan pemikiran manusia.
Pemikiran yang berbeda di antara kami tak jarang menimbulkan perdebatan, bahkan perpecahan. Hingga kami tak saling sapa, atau bahkan ada yang menjelek-jelekkan dengan kawan yang sepaham. Adu mulut pun tak jarang kami temui, saat suatu masalah berada pada klimaks dan tak kunjung ditemukan titik terang. Tapi justru dengan adanya suka-duka tersebut malah mempererat persahabatan kami, sehingga tambah lengket. Kemana-mana bareng, saling tunggu, saling mengasihi dan seperti sudah menjadi indentitas kami bahwa apapun yang terjadi harus tetap bersama.
Ya begitulah realita kehidupan, manusia sebagai makhluk sosial yang tak bisa hanya dengan hidup sendiri. Dan itulah arti dari sebuah persahabatan. Kekuatan persahabatan kami yang tak lekang oleh waktu. Suka-duka, bahagia pasti ada dan kita tak pernah bisa menghindarinya. Semua bergantung pada persepsi dan pemikiran masing-masing individu.
- Terasingkan dari Sebuah Ikatan Persahabatan Memang Menyakitkan
- Jalin Persahabatan Dengan Suporter Asian Games, Dengan Aolikasi Ini
- Kukorbankan Hatiku, Kulepas Pria yang Kucinta pada Pelukan Sahabatku
- 5 Tanda Bahwa Rasa Sayangnya Hanya Sekedar Teman Saja
- Persahabatan Sama Pentingnya dengan Pernikahan, Setuju Nggak?