Lagi sibuk menyiapkan pernikahan? Atau mungkin punya pengalaman tak terlupakan ketika menyiapkan pernikahan? Serba-serbi mempersiapkan pernikahan memang selalu memberi kesan dan pengalaman yang tak terlupakan, seperti tulisan sahabat Vemale dalam Lomba Menulis #Bridezilla ini.
***
N-10. Aku dan pasanganku sudah menjalin hubungan dari SMA, sudah 10 tahun kami pacaran. Kami pun memutuskan tahun ini akan menikah tepat di hari ulang tahunku di bulan Oktober. Menjalin hubungan asmara selama 10 tahun sangat tidak mudah, banyak sekali rintangan dan cobaan yang harus kami hadapi.
Advertisement
Aku adalah staf di suatu perusahaan otomotif sekaligus tulang punggung keluarga karena ayahku meninggal tiga tahun lalu, ibuku tidak bekerja dan adikku masih kuliah di Fakultas Kedokteran. Pasanganku adalah freelancer, ayahnya seorang mandor bangunan dan ibunya tidak bekerja. Gaji kami berdua sangat pas-pasan untuk ditabung. Namun, kami yakin akan kekuasaan Tuhan bahwa tidak ada yang tidak mungkin, jika kami berdua selalu berdoa dan berusaha insya Allah akan ada rezekinya.
Kami berdua pun memutuskan untuk menikah di tahun ini, siap tidak siap harus menikah. Maka dari itu kami pun booking suatu villa di Jakarta di malam tahun baru 2018 dengan DP 5juta rupiah. Setelah itu kami pilih WO yang menawarkan satu paket pernikahan dengan porsi buffet 400 pax hanya 55juta rupiah saja. Kami pun langsung DP 10juta ke WO tersebut.
Setelah itu kami mengadakan lamaran, tapi hanya pasang cincin saja. Tidak ada seserahan dan acara digelar sangat sederhana di salah satu restoran lesehan di Jakarta. Pihak keluarga pria dan keluargaku pun akhirnya bertemu, walaupun masih agak awkwardkarena selama 10 tahun belum pernah dipertemukan 2 keluarga seperti ini.
N-5. Waktu berjalan sangat cepat, 5 bulan lagi hari pernikahanku tetapi pembayaran WO dan gedung baru 50%. Kami berdua sangat khawatir karena pembayaran yang harus diselesaikan masih sekitar 30jutaan lagi. Akupun ada masalah yang tidak kalah mengkhawatirkan, yaitu wajahku yang tadinya mulus mendadak menjadi kemerahan, berjerawat dan bernanah karena alergi terhadap suatu skincare.
Akupun tidak bisa ke dokter kulit untuk berobat karena kendala biaya, hanya berharap agar sebelum foto prewedding wajahku sudah kembali pulih. Well, aku dihubungi pihak WO untuk fittingbaju pengantin. Aku membawa serta ibuku dan adikku untuk memilih seragam juga. Kami harus membayar 3juta lagi ke sanggar pengantin karena tidak termasuk dalam paket WO.
Tidak ada masalah saat memilih baju pengantin untuk kami berdua. Namun, masalah muncul ketika baju seragam untuk among tamu tidak sesuai dengan keinginan kami. Untuk seragam among tamu hanya ada 2 warna, yaitu fuschia dan shocking pink. OMG itu terlalu norak sih kalau menurutku, tapi akhirnya kami pilih yang fuschia. Untuk seragam Ibu kami berdua pun tidak ada yang sesuai. Akhirnya ibuku memutuskan untuk minta dibelikan di tanah abang saja yang murah tapi bagus. Ya walaupun keuanganku dan pasanganku sudah menipis tapi akhirnya kami belikan juga seragam untuk Ibu kami.
N-3. Proses administrasi ke KUA juga tidak berjalan lancar. Aku harus merelakan cuti berhari-hari untuk mengurus surat-surat dan dokumen-dokumen dari RT, RW, Kelurahan sampai KUA. Dalam menentukan saksi dan wali nikah pun membuat keluarga ibuku dan keluarga alm. ayahku sempat berdebat. Akhirnya setelah musyawarah panjaaaaang kami dapat menentukan wali nikah dan saksi nikahku.
Berhubung keluarga alm. ayah dan keluarga ibuku sudah tahu bahwa aku akan menikah, mereka ingin aku mengundang juga semua kerabat yang ada di group Whatsapp yang kira-kira isinya ratusan orang. Namun aku bilang baik-baik kalau dari pihak aku hanya membuat 100 undangan saja, termasuk sahabat dan tetangga dekat.
Mereka tetap tidak mau mengerti, sampai ada info ke telingaku kalau Bude-bude yang di luar kota bilang, “Aku nggak diundang juga aku tetap datang.” Duh susah deh ya ibu-ibu kalau dibilangin. Aku cuma bisa diam dan berharap semoga nanti tamu yang datang tidak kepanasan dan kekurangan makanan karena venue kami outdoor dan prasmanan hanya 400 pax.
N-1. Wajahku semakin memburuk, jerawatku tambah banyak dan pikiranku juga tidak stabil karena memikirkan biaya WO yang harus diselesaikan. Yang lebih buruk lagi, kamar di rumahku yang akan kami tinggali setelah menikah tiba-tiba saja gypsumnyaambruk karena kayu penyangganya rapuh.
Sudah kelewat stres memikirkan ini itu akhirnya aku nekat pinjam dana dari koperasi kantorku sekitar 40juta rupiah tetapi di-approve25juta saja. Setidaknya uang untuk WO dapat terbayarkan, pikirku. Aku pun membayar WO tersebut dan total yang kubayar menurutku sudah lunas, yaitu 55juta. Namun setelah ditransfer, beberapa saat kemudian pihak WO mengirim quotation letter yang berisi kekurangan bayar sebesar 17,5juta lagi.
Aku langsung panik dan telepon pihak WO mengapa harganya naik dan tidak sesuai kesepakatan? Dan dia bilang karena aku pesan paket B. Kalau paket A memang harganya 55jt, kalau paket B 62,5jt. Pada saat awal bertemu dan membuat kesepakatan kami dan pihak WO hanya berbicara lisan, tidak ada harga tertulis.
Seingatku harganya adalah 55juta, tapi ternyata itu untuk paket yang berbeda. Ah, sial. Aku sangat marah dan stres pada saat itu, overthinking dan pikiran-pikiran negatif menyerang otakku. Belum reda emosiku, masuk quotation letterdari pihak Villa mengenai pelunasan biaya sewa sebesar 10juta rupiah. Siap, sudah lunas kubayar di hari itu juga. Ok berarti uang pinjamannya sudah tak tersisa lagi. Waktu tinggal 1 bulan lagi dan masih kekurangan biaya WO 17,5juta, biaya perbaikan kamar kira-kira 5juta, biaya jasa undangan, prewed dan biaya tak terduga lainnya.
Sekian cerita pengalaman dari aku pribadi dan sampai saat ini aku masih menjadi Bridezilla dengan wajah memerah berjerawat. Semoga pernikahanku bulan depan berjalan dengan lancar dan sesuai dengan keinginan kami berdua. Serta aku doakan yang terbaik untuk kalian yang sedang berjuang juga, Ladies. Nikmatilah setiap momen menjadi Bridezilla! Raawwr!
- Jodoh Terindah dari Tuhan, Dia Temui Orangtuaku untuk Melamar Tanpa Pacaran
- 7 Hal Penting untuk Dipersiapkan Sebelum Menikah Agar Tidak Over Budget
- Please, Jangan Memaksa Minta Diundang Kalau Ternyata Tidak Datang!
- Lika-Liku Menuju Pernikahanku: Mama Nekat Utang dari Bank demi Ambisinya
- Banyak Tantangan Jelang Nikah, Seperti Muncul Rasa Tak Yakin pada Pasangan