Pada pembukaan Asian Games 2018, ada enam atlet legendaris Indonesia yang menyematkan api ke kaldron di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (18/8/2018). Secara estafet, api obor dibawa untuk menyalakan kaldron utama. Dari enam atlet tersebut, tiga di antaranya adalah perempuan. Siapa sajakah mereka?
Selain Arief Taufan, Oka Sulaksana, dan Yustedjo Tarik, ada Lanny Gumulya, Supriyati Sutono dan Susy Susanti yang membawa obor pada pembukaan Asian Games 2018. Sekarang, mari kita kenalan lebih jauh dengan tiga atlet legenda perempuan yang telah menorehkan tinta emas untuk tanah air.
Lanny Gumulya
Advertisement
Lanny Gumulya yang lahir di Sala pada tanggal 13 November 1944 merupakan peraih medali emas cabang olahraga loncat indah di Asian Games 1962. Dilansir dari Wikipedia, dalam perhelatan Asian Games 1962 itu selain emas untuk papan 3 meter Lanny juga meraih perunggu untuk nomor Terjun Menara 10 meter.
Dilansir dari intisari.grid.id, Tan Liang Tie dalam tulisannya di Majalah Intisari edisi Februari 1978 bahwa Lanny memilih jadi mahasiswi FKUI setelah tidak berlatih lagi sebagai atlet. Lalu pada tahun 1966 dia menikah dengan Charlie Kartadinata. Setelah sempat membuka rumah makan di Malaga, pasangan yang dikaruniai dua anak perempuan ini kembali Jakarta dan membuka sebuah percetakan di sebidang tanah di daerah Palmerah milik orangtua Charlie.
Supriyati Sutono
Supriyati Sutono merupakan pendulang medali emas atletik Asian Games 1998. Wanita kelahiran Cilacap, 24 Juni 1972 ini memiliki sejumlah rekor nasional. Dilansir dari Wikipedia, Supriyati menjadi perempuan di bidang atletik yang meraih emas di Asian Games 1998, dia menjadi yang terbaik di nomor 5.000 meter. Pada ASEAN Games 1997, Supriyati juga berhasil menyabet medali emas untuk nomor 1.500 meter, 5.000 meter, dan 10.000 meter. Dia juga terpilih menjadi bagian dari tim Olimpiade Indonesia untuk bertanding di Olimpiade Athena 2004.
Susy Susanti
Untuk nama yang satu ini pastinya tidak asing, ya ladies. Peraih medali emas bulutangkis Olimpiade 1992. Perempuan kelahiran Tasikmalaya, 11 Februari 1971 ini memang sangat melegenda. Istri Alan Budikusumo ini juga mendapatkan penghargaan Hall of Fame dari International Badminton Federation (sekarang Badminton World Federation). Susy gantung raket pada tahun 1998 setelah dinyatakan hamil. Kini pasangan Alan dan Susi dikaruniai tiga orang anak , Laurencia Averina (1999), Albertus Edward (2000), dan Sebastianus Frederick (2003).
Tiga atlet perempuan tersebut memang sangat luar biasa sekali ya ladies. Prestasinya jelas telah menorehkan tinta emas yang akan menjadi bagian dari sejarah terbaik tanah air.
- Tukang Pijat Ini Akhirnya Berangkat Haji, Kisahnya Menyentuh Hati
- Potret Perempuan dalam Film Perjuangan Bangsa
- Kisah Rebecca, Gadis Asal Indonesia Juara Kompetisi Balet Bergengsi Dunia
- Berkorban dan Berjuang di Usia 25 Tahun, Aku Yakin Tidak Ada Yang Sia-sia
- Meghan Markle Suka Sembunyikan Tangan di Saku, Ini Alasannya
Â
Â
Â
(vem/nda)