Punya pengalaman tak menyenangkan atau tak terlupakan soal pertanyaan 'kapan'? Kata 'kapan' memang bisa jadi kata yang cukup bikin hidup nggak tenang. Seperti kisah sahabat Vemale yang disertakan dalam kompetisi Stop Tanya Kapan! Ungkapkan Perasaanmu Lewat Lomba Menulis Juli 2018 ini. Pada dasarnya kamu nggak pernah sendirian menghadapi kegalauan dan kecemasan karena pertanyaan 'kapan'.
***
Apa kamu masih ingat saat reuni bulan kemarin? telingamu terasa sesak mendengar pertanyaan yang sama sesaknya di dadamu. “Kapan nikah?”
Menikah menjadi momen sakral yang didambakan setiap orang dan pasangan di seluruh dunia. Akan tetapi sampai saat ini kamu memilih untuk sendiri dulu dan menikmati hidupmu sendiri. Setiap manusia berhak hidup bahagia dengan keadaannya yang masih sendiri ataupun sudah menikah, akan tetapi dua keadaan tersebut harus dapat dijalani dengan penuh kebahagiaan.
Banyak yang menghujani dirimu dengan pertanyaan yang sama, “Kapan nikah?” ataun “Mana undangannya?” atau, “Kapan giliranmu? Teman-temanmu sudah menikah, loh.” Saat itu kamu akan mencari-cari alasan atau tertawa tidak jelas untuk menghindar sejauh-jauhnya dari pertanyaan itu—menyembunyikan keadaanmu yang sebenarnya.
Terkadang ada saatnya kamu beranggapan “Kapan nikah?” adalah pertanyaan paling menyeramkan dari yang pernah ada. Namun saat ini kamu tak perlu lagi bersembunyi. Simaklah alasannya, kamu masih sangat layak untuk tetap bahagia menjalani hari dengan sukacita!
1. Karena Kamu Percaya Mereka Berusaha Menyayangimu
“Kapan nikah?” di tempat reuni, lagi-lagi kamu mendengarnya setiap kembali bersua dengan kawan sekolah dulu atau rekan kerja setahun lalu. “Kapan nikah?” kamu hanya tersenyum tulus saat saudara, bibi dan pamanmu bertanya hal yang sama di jamuan makan siang kemarin. Kamu tak boleh mengacaukan acara reuni atau acara keluarga dengan tangisan kecewamu, tentu itu tidak dianjurkan.
Ambillah sisi positifnya, bahwa mereka yang bertanya padamu adalah orang-orang yang berusaha mempedulikan keadaanmu saat ini. mereka menyayangimu. Berikan senyuman terbaik dan cairkanlah suasana mencekammu sembari menjawab dengan baik, “Tentu saja secepatnya, doain ya!”
Advertisement
2. Karena Semuanya Tentang Kesempatan yang Harus Lebih Dulu Diutamakan
Ada yang dihadapkan pada dua pilihan. Kuliah atau menikah? Sebenarnya tidak ada patokan yang mengharuskanmu memilih salah satunya. Semuanya kembali kepada keputusan yang akan mengarahkanmu pada jalan hidupmu sendiri. Empat tahun lalu kamu mengambil kesempatan melanjutkan pendidikan dan kamu hidup dalam perjalanan itu sampai sekarang.
Lalu bagaimana dengan menikah?
Selama perjalanan itu kamu belum mengambil kesempatan untuk menikah, meski berkali-kali kesempatan itu menghampirimu. Sehingga kamu berada di atas pilihanmu sendiri. Namun jangan pernah menyalahkan dirimu sendiri, be positive! Setiap doa akan terkabul suatu hari dan setiap ujian akan berakhir dengan kelulusan.
3. Karena Berkumpul Bersama Keluarga Mampu Me-Recharge Energi Positifmu
Kondisi di luar sana begitu sulit untuk kamu hadapi, bahkan kamu harus terluka dan bekerja keras untuk menaklukkan setiap tantangan. Maka keluarga menjadi pelabuhan ternyaman saat kamu ingin merebahkan fisik dan hatimu yang sakit.
Energi baik di dalam dirimu sempat menurun tensinya karena pengaruh dari luar, kamu mengikuti ujian di kampus dan ujian dari masyarakat yang masih sempat bertanya soal pasangan di suatu pagi sebelum kuliah. Kadang kamu merasa lelah menjawab semua pertanyaan yang nyaris sama setiap akhir pekan.
Kamu harus mengembalikan energi positifmu dengan lebih banyak bercengkerama dengan keluarga, menikmati teh bersama di sore hari atau makan malam keluarga. Setelah energimu terisi penuh, maka bersiaplah untuk bahagia esok hari meski belum ada pasangan hidup yang menemani.
4. Karena Kamu adalah Manusia yang Masih Hidup
Kehidupan memiliki poros rotasi yang telah ditentukan, roda kehidupan berputar dan akan mengubah segalanya. Setiap dimensi kehidupan akan berotasi mengikuti takdirnya sendiri. Begitu juga dirimu yang masih semangat menjalani hari meski berat untuk dilalui. Hidupmu akan berubah seiring dengan kehidupan yang masih bersamamu sampai saat ini.
5. Karena Melupakan Kebencian adalah Rasa Sayang Pada Dirimu Sendiri
Rasa benci terkadang muncul begitu saja. “Kapan nikah?” kata yang paling sering kamu dengar saat ini. Pertanyaan itu mengerikan dan membuatmu seperti sedang dihakimi semua orang. Akan tetapi kebencian yang kamu tanam tidak akan pernah berbuah batangan emas atau kesuksesan di masa depan. Justru akan menumbuhkan jurang penuh duri yang akan mematikan kesehatan fisik dan mentalmu.
Segera maafkan dan lupakan kebencian yang pernah ada agar kamu segera berbahagia. Biarkan fisik dan jiwamu bahagia karena kamu layak mendapatkannya!
Hari ini kehidupan masih berjalan di atas jalanmu sendiri, jangan biarkan kamu menyerah karena pertanyaan yang menghampirimu di usia 20-an. “Kapan nikah?” hadapilah pertanyaan itu dengan lebih bijaksana dan biarkan jiwamu menjadi tenang lewat satu hadiah senyuman tanda bahagiamu! Jangan lupa bahagia!
- Hati Perlu Pembiasaan Sebab yang Tadinya Tak Suka Lama-Lama Jadi Cinta
- Tidak Ada Akhir yang Baik-Baik Saja Bila Perselingkuhan Menodai Pernikahan
- Cepat Lambatnya Menikah Bukan Tolak Ukur Kesuksesan, Ya Kan?
- Suamiku Menghamili Perempuan Selingkuhannya
- Kenapa Wanita Susah Move On? Karena Terlalu Setia atau Keras Kepala?