Punya pengalaman tak menyenangkan atau tak terlupakan soal pertanyaan 'kapan'? Kata 'kapan' memang bisa jadi kata yang cukup bikin hidup nggak tenang. Seperti kisah sahabat Vemale yang disertakan dalam kompetisi Stop Tanya Kapan! Ungkapkan Perasaanmu Lewat Lomba Menulis Juli 2018 ini. Pada dasarnya kamu nggak pernah sendirian menghadapi kegalauan dan kecemasan karena pertanyaan 'kapan'.
***
Cinta bisa datang kapan saja, di mana saja tanpa diundang dia akan menghampiri siapa yang ditujunya. Tiap orang akan mengalaminya sadar atau tidak, mau, atau tidak. Cinta tidak pandang usia baik muda maupun tua tidak memandang status ekonomi baik kaya maupun miskin bahkan tidak melihat fisik seseorang baik itu jelek atau cakep.
Sama halnya dengan diriku yang mengalaminya. Ini yang saya alami beberapa tahun yang lalu dan hingga saat ini tidak bisa hilang dan dilupakan selamanya entah sampai kapan.
Awalnya tidak ada perasaan apa-apa aku terhadapnya. Hanya sebagai tetangga baik yang jarang jumpa apalagi bertegur sapa. Bisa jadi karena kesibukan kami masing-masing karena kami sama-sama bekerja dan aktif di luar. Apalagi dia terkenal seorang yang aktif olahraga gym dan renang belum lagi dengan kesibukannya yang lain selain lemburan di perusahaan dia bekerja yang sangat tinggi menuntut dia pulang hingga larut malam. Selain itu banyaknya acara-acara atau event di perusahaannya maupun dengan kawan-kawan kerja bahkan kawan-kawan koleganya dan kawan-kawan lainnya.
Sempat saya takut tatkala dia menghubungiku via message singkat, karena saya tahu dia terkenal dengan playboy-nya dan kegenitannya dengan para wanita. Saya mencoba untuk membalas pesan singkatnya dengan sesopan mungkin sehingga tidak membuatnya tersinggung atau menilaiku wanita sombong. Meski saya tahu pesannya biasa saja hanya "say hello" sebagai bentuk tegur sapa sebagai seorang tetangga.
Advertisement
Mungkin karena seringnya berkomunikasi dan sesekali bercerita maupun berdiskusi walaupun itu hanya melalui pesan singkat. Tapi semua apa yang kami bicarakan terasa santai, enjoy, nyaman, enak dan pastinya nyambung. Hingga waktu terasa begitu cepat berlalu. Tak ada pembahasan atau topik pembicaraan yang membosankan, semua bahan bisa kami buat untuk berdiskusi maupun sharing. Tak ada waktu yang terbuang percuma. Itulah yang membuat saya mulai menyukainya hingga jatuh cinta padanya.
Akhirnya pertemuan demi pertemuan kami lakukan, selain komunikasi yang intens. Sama seperti halnya orang-orang yang jatuh cinta, kami pun pergi nonton film di bioskop, makan bareng sambil nongkrong sesekali kami pergi ke karaoke untuk tes vokal. Bahagia yang tak terhingga yang saya rasakan saat itu apalagi selalu bersama dengan orang yang tercinta.
Masa-masa sulit yang pernah dia lalui kami lalui bersama Begitu banyak hal konyol yang sudah kami lakukan. Begitu banyak cerita sedih dan gembira yang kita jalani. Air mata dan senyuman selalu kami lewati dengan kebersamaan. Saat kau terpuruk saya ada untukmu. Saat kau terluka penuh dengan caci maki penilaian negatif dari orang lain, saya di depan yang membelamu. Saat kau emosi tanpa kendali saya redam semuanya dengan kasih sayang dan saat kau jatuh tersungkur kuraih tanganmu untuk bangkit lagi dan menemanimu untuk menapak sebuah asa. Semua tergambar jelas di pelupuk mata dan ingatanku.
Hari berganti hari. Waktu pun berlalu begitu cepat banyak perubahan yang sangat tak terduga. Hatinya mudah berubah kadang lembut, kadang sayang kadang manis kadang romantis tapi kadangkala dia berkata kasar, cuek dan menuduhku dengan negatif. Semua yang saya lakukan terlihat selalu salah dan serba salah. Komunikasi dengan sayapun mulai berkurang, pertemuanpun sudah tidak intens lagi. Namun, saya masih berharap semoga badai ini akan berlalu karena ini saya anggap sebagai ujian seberapa besar dan kuat cinta kami.
Begitu banyak cerita dan kisah yang kami lalui berdua. Mungkin tidak semua orang akan mengalami seperti yang kami lakukan. Begitu banyak harapan dan impian yang kami bangun. Namun sepertinya semua akan menjadi cerita kosong mimpi di siang bolong. Semua janji yang terucap sebagai pemanis di bibir saja semua harapan hanya isapan jempol belaka.
Hingga suatu saat dia menjauh dariku dan berusaha menghindariku. Jangankan untuk bertemu atau bertegur sapa denganku. Untuk membaca pesan yang saya kirim pun entah kapan akan dibacanya apalagi dibalas jangan berharap. Tahun-tahun yang kami lalui berdua serasa hilang begitu saja disiram air hujan yang mengguyur. Hancur sehancurnya hati ini namun masih ada Allah SWT yang menjadi sandaran hidupku hingga aku masih bisa hidup dan kuat menerima semuanya. Sakit-sakit hatiku tapi tak bisa aku menyalahkanmu.
Inilah jalanmu, inilah nasibku. Aku banyak introspeksi diri dan merenung tentang semuanya, dia sudah menentukan pilihannya dengan siapa dia akan mengarungi kehidupannya. Begitu banyak kenangan yang ditinggalkannya begitu saja saat bersamaku, dia melupakan semua itu. Mudahnya dia melupakan dengan apa yang pernah kami lalui bersama kala itu semudah dia membalikkan telapak tangannya.
Seakan tak pernah terjadi apa-apa di antara kami. Lepas tanpa kata. Aku harus kuat dan aku harus bisa bangkit meski harus tertatih-tatih untuk melangkah. Namun jangan pernah tanya kapan aku bisa melupakan semua ini. Sampai kapanpun aku tidak akan pernah lupa dan akan selalu ingat dan kenang selamanya.
Biarlah ini akan menjadi cerita dan rahasiaku meski dia tak akan pernah mengenangnya. Apalagi dia sudah pindah tidak tinggal di perumahan yang sama denganku. Dia sudah menjalani kehidupannya yang baru yang lebih bahagia dan lebih enjoy penuh cinta kasih dan sayang seperti yang dia impikan selama ini. Kebahagiaan, kemesraan, dan kehangatan selalu diperlihatkan istrinya yang selalu posting di medsos.
Cemburu dan cinta itu masih ada dalam diriku hingga saat ini. Biarlah ini akan menjadi cerita dalam hidupku, hidup masih terus berjalan waktu akan terus bergulir meninggalkan semuanya masa lalu sebagai kenangan dan pembelajaran. Masa kini harus saya lalui dan masa depan adalah harapan. Namun jangan pernah kau tanyakan padaku kapan aku bisa melupakan semuanya. Entah sampai kapan, mungkin hingga jiwaku meninggalkan jasadku. Biarlah waktu yang akan menjawabnya dan tetap menjadi rahasia.
- Curahan Hati Penyanyi Berhijab Bertubuh Gemuk: Bangun dari Mimpi Buruk
- Menikahi Pria yang Punya 8 Anak, Aku Kehilangan Senyum Ayahku
- Kepergian Ayah untuk Selamanya Jadi Titik Balik Hidupku
- Suami Meninggal Dunia Saat Aku Sedang Hamil, Duniaku Benar-Benar Runtuh!
- Meski Dihina Bodoh dan Buruk Rupa, Jangan Sampai Dendam Melumpuhkan Jiwamu
(vem/nda)