Kejadian ini baru saja terjadi persis di awal bulan Juni. Aku merasa, bahwa kejadian yang terjadi ini tidak lepas dari rencana Tuhan yang sangat luar biasa. Sedikit akan kubagikan kisahku.
Namaku Eva, seorang perawat yang bekerja di ruang kamar bedah di salah satu RS swasta. Aku cukup memahami bagaimana proses perjalanan penyakit dan bagaimana proses pemulihannya. Inilah yang membuatku cukup paham bagaimana penyakit jantung yang dialami mamaku selama hampir 5 tahun dan semakin memburuk sekitar 3 bulan belakangan ini.
Selama 3 bulan belakangan ini, mama sering merasa sesak di dada bagian kirinya dan menjalar ke tangan kiri, sampai tangannya terasa kesemutan. Sesak sering sekali muncul setelah beraktivitas tapi tak jarang muncul saat mama baru bangun tidur. Kejadian ini terus-menerus terjadi setiap hari.
Setiap kali aku melihat mama sesak bahkan sampai mencoba menarik napas panjang, aku hanya bisa melihat tanpa memberi pertolongan apa pun. Hal ini aku lakukan, supaya mama bisa berusaha memenuhi asupan oksigen ke tubuhnya, dan ini merupakan hal yang normal dilakukan mama. Kebetulan mama juga seorang pensiunan tenaga kesehatan, jadi mama berusaha cukup tenang menghadapi hal ini.
Semenjak sesak yang dirasa mama semakin sering, aku berusaha menanyakan terus kapan jadwal mama kontrol lagi. Aku berusaha mencari cara untuk bisa ikut mama kontrol karena memang ada beberapa hal yang ingin aku tanyakan ke dokter terkait sesak yang tidak berkurang walaupun mama sudah diberi tambahan obat dan diminum secara rutin. Aku berusaha mencari cara supaya bisa dapat izin dari tempat kerja agar bisa menemani mama kontrol, tapi kenyataannya sulit sekali dapat izin, sampai akhirnya aku putuskan untuk bolos dari tempat kerja dan mama pun tidak berkeberatan akan itu. How lucky i’m to have a mother like her.
Hasil kontrol hari itu, mama diperlukan melakukan tindakan CT Cardiac yang harus dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak pembuluh darah jantung yang tersumbat yang menyebabkan mama sesak setiap hari. Tapi, untuk melakukan tindakan ini mama harus menunggu kabar dari RS, ini berarti kapan hari tindakan CT Cardiac dilakukan belum pasti. Lagi-lagi aku berusaha mencari cara supaya bisa dapat izin dari tempat kerja agar bisa menemani mama melakukan tindakan ini karena aku tahu mama sangat butuh dukungan dan support dariku. Di sinilah aku melihat campur tangan Tuhan dalam rencana kami. Tepat hari mama harus dilakukan tindakan CT Cardiac, aku dapat jadwal libur.
Satu minggu berlalu setelah tindakan, belum ada hasil yang bisa dibawa kembali kedokter untuk dikonsultasikan ulang. Tepat masuk hari ke-10, hasil dari tindakan sudah ada. Seperti biasa aku menemani mama untuk kontrol ulang. Aku ingat betul, hari itu Rabu tanggal 5 Juni tiba-tiba mama bilang kalau mama d sarankan pasang ring jantung atau di bahasa medis biasa disebut Cathlab. Oh God, aku tahu betul kalau tindakan ini harus dilakukan, berarti penyumbatan jantung mama hal yang serius.
Advertisement
Mama nampak sekali paniknya, walaupun dia orang kesehatan tapi aku tahu, untuk dilakukan tindakan medis seperti ini nyali mama jadi ciut, dan mama pun mengakui kalau dia takut. Aku coba tetap tenang, aku bilang ke mama, “It’s ok, Ma. Nggak apa-apa kok itu. Kan dibius lokal nanti. Nggak usah dipikirin." Aku berusaha menenangkan mama supaya mama tenang dan siap dilakukan tindakan Cathlab.
Tepat dua hari sebelum tindakan Cathlab, aku mengajukan surat resign di tempatku kerja karena memang ada beberapa hal yang tidak cocok dengan prinsipku dalam bekerja. Dan, kalian tau apa yang terjadi setelah aku mengajukan surat resign-ku? Langsung di ACC tanpa nunggu beberapa hari, bahkan nggak ada hal-hal yang bisa mempersulit aku untuk resign. What a beautiful day saat itu. Setelah selesai mengurus semua hal-hal terkait pekerjaan, aku baru ingat kalau aku bisa nemenim mama untuk tindakan Cathlab tanpa aku harus pusing mikirin bagaimana harus izin besok dari tempat kerja.
Hari ini tiba mama harus dilakukan Cathlab. Persiapan sudah dilakukan, kedaan mama juga baik untuk dilakukan tindakan. Tindakan di lakukan, 60 menit lamanya. Saat baru dimulai tindakan, aku di asih kesempatan untuk menunggu dan boleh ikut melihat jalannya tindakan.
Rasanya sedih waktu lihat mama di tusuk pembuluh darahnya, apalagi pas dengar mama teriak kesakitan, rasanya sedih, mau nangis tapi berusaha kuat supaya nggak nangis. 15 menit jalannya tindakan semua berjalan lancar, walaupun ada sedikit kendala tapi bisa diatasi selama jalannya tindakan. Selesai semua tindakan, dokter yang melakukan tindakan Cathlab datang dan menemuiku, kemudian menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi sama kondisi pembuluh darah jantung mama. Penjelasan dokter amat sangat mengejutkan, 95% kondisi pembuluh darah jantung bagian belakang tersumbat dan ini sangat memungkinkan mama bisa terkena serangan jantung mendadak. Tapi Puji Tuhan, mama masih dikasih sehat.
Setelah tindakan Cathlab, mama harus istirahat 1x24 jam bedrest di kasur, nggak boleh turun dari kasur. Semua dilakukan di atas kasur termasuk untuk buang air kecil. Aku mengganti pampers mama, suapin mama makan, bantu mama untuk menggeser kaki kanannya yang masih sakit karena bekas penusukan di pembuluh darah saat tindakan tadi siang. Bahkan saat sudah bisa turun dari tempat tidur, mama tetap kubantu. Sebisa mungkin mama nggak melakukan tindakan yang berat atau menguras tenaga untuk mempercepat pemulihan.
Gimanapun, apapun keadaan mama nanti, aku yang akan urus mama. Sama seperti mama yang udah selalu urus aku sampai sebesar ini, apa lagi saat aku sakit waktu itu. No matter what happens with you Mom, I will always take care of you as long as I can.
- Pesan Terakhir Papa Sebelum Meninggal
- Meski Maut Memisahkan Kekasih Hati, Cinta Sejati Akan Selamanya Abadi
- Ayah Mengembuskan Napas Terakhirnya di Pelukanku
- Putriku Bukan Anak Down Syndrome, Potensinya Lebih Hebat dari Kelemahannya
- Curahan Hati Penyanyi Berhijab Bertubuh Gemuk: Bangun dari Mimpi Buruk
(vem/nda)