Kadang dalam hidup ini, perempuan punya peran istimewa sebagai seorang penjaga. Meski kadang ujian hidup begitu berat tapi seorang perempuan bisa begitu tangguh menjalaninya. Seperti kisah sahabat Vemale dalam Lomba Menulis #JagainKamu ini. Ada cerita yang begitu menyentuh hati di dalamnya. Lomba menulis kali ini dipersembahkan oleh Softex Daun Sirih, yang selalu #JagainKamu para perempuan Indonesia.
***
Ketika mendengar profesi sebagai ibu rumah tangga, sebagian orang mungkin akan langsung memikirkan ibu-ibu berdaster yang punya 1001 talenta. Tahukah kamu jika profesi ini sungguh tidak biasa? Di balik perangainya yang tough, ibu rumah tangga itu adalah penjaga hidup yang tak boleh redup. Saat seorang ibu sakit, telat sarapan, anak kurang perhatian hingga suami yang nggak kunjung menemukan kunci kontak motornya pun bisa saja terjadi. Itulah kenapa setiap wanita harus terus bersinar buat bisa jagain semuanya.
Hai Ladies, perkenalkan saya Ayu. Seorang ibu rumah tangga, istri, new mom, wanita bekerja di luar rumah, pemburu diskon, pelari gesit saat nguber anak sekaligus entrepreneur anyaran. Banyak banget ya statusnya? Terlebih dari itu semua, saya adalah seorang penjaga hidup, yang punya tugas penting menjaga diri sendiri, suami, anak, keluarga, lingkungan dan juga karier. Biarpun banyak yang harus dijagain, tapi menjadi pusat dari kehidupan banyak hal itu menyenangkan. Itu artinya kita sebagai wanita sangat berharga dan layak untuk dicintai, kan?
Advertisement
Pertama saya mau mengucapkan terima kasih untuk redaksi Vemale.com dan juga Softex Daun Sirih yang telah menginspirasi sekaligus mengingatkan wanita kalau mereka adalah penjaga hidup yang kehadirannya penting banget. And this is my #JagainKamu's story.
Saya nggak pernah nyangka kalau nikah muda, langsung dikaruniai anak dan tetap bekerja kantoran itu lebih bikin 'jantungan' daripada naik roller coaster 10 kali. Sebagai karyawan kantoran, saya menghabiskan waktu 8 jam lebih di luar rumah. Tentu saja saat di kantor, harus bisa jagain kreativitas, kerja sesuai ekspektasi tim dan klien dan terus jagain komunikasi antar divisi sehingga kerjaan lancar. Untuk jagain hal itu semua, saya harus banyak belajar sih setiap harinya, nambah skill yang mendukung kerjaan dan tentunya jagain mood dan kesehatan diri sendiri.
Pulang kantor, saya pasti langsung disambut dengan wajah ceria dan muka usil anak saya yang usianya masih 1,5 tahun. Arthur namanya, main sepakbola hobinya, nggak pernah capek adalah motonya. Pulang kantor adalah masa-masa di mana saya ngerasa bersalah karena sudah ninggalin dia bareng neneknya seharian. Nggak nungguin Mamanya ganti baju, dia pasti udah ngajakin main bola di emper rumah. Jagain anak buat tetap happy itu penting. Biar dia selalu merasa istimewa dan disayangi.
Sebagai seorang ibu, saya merasa punya tanggung jawab yang besar banget untuk jagain kesehatan keluarga. Makanya, saya selalu sempetin untuk memasak makan malam yang fresh dan menyenangkan untuk semuanya. Capek sih, tapi seneng aja bisa menyajikan menu lezat di meja makan. Makanan yang ludes dan ekspresi bahagia semuanya, bisa bayar capeknya pulang kerja yang langsung jadi koki. Saya juga butuh makan yang bergizi banget, biar punya tenaga ekstra buat jagain semuanya.
Arthur adalah salah satu toddler yang hobinya tidur malam, bahkan sampai jam 23:00 WIB! Mungkin karena seharian ditinggal Mama dan Papa bekerja, jadi dia ingin main sampai puas sebagai gantinya. Saya dan suami pun ikutan joget, main bola (lagi), lari-larian hingga dia mau tidur. Ngantuk banget sih, tapi memastikan tumbuh kembangnya optimal adalah hal yang harus saya jagain sebagai seorang ibu.
Sebagai seorang penjaga hidup, jujur saya worry akan banyak hal. Mulai dari worry kesehatan suami saat perubahan cuaca, worry perkembangan Arthur, worry kerjaan di kantor, worry setrikaan di rumah numpuk hingga worry nggak sempat berberes rumah. Hal ini sering kali membuat saya stres karena kerjaan nggak ada habisnya. Saya sendiri memutuskan untuk nggak punya nanny atau ART karena ingin merasakan nikmatnya jadi ibu rumah tangga yang tetap punya karier di luar rumah. Berat sih, tapi saya sangat menikmatinya hingga sekarang.
Saya juga wanita biasa kok, yang gampang stres, kadang juga cengeng karena banyak worry. Pernah dulu saya mengalami baby blues dan ingin menyakiti diri sendiri. Tapi itu dulu sih, sekarang saya jauh lebih bisa mengontrol emosi. Karena saya sadar, saya adalah penjaga hidup buat keluarga kecil saya.
Untuk jagain kesehatan mental, tiap malam biasanya saya meluangkan waktu bersama suami. Bicara dari hati ke hati, sharing, mengungkapkan pendapat, hingga 'kencan' singkat dengan agenda makan nasi goreng berdua sambil nonton film di rumah. Itu sudah cukup recharge semangat untuk menghadapi hari esok yang lebih menantang lagi.
Orang bilang (apalagi yang masih jomblo) jadi ibu rumah tangga dan wanita karier itu kerjaan yang biasa aja. Padahal, wanita dengan banyak peran ganda itu menjaga banyak aspek kehidupan di sekitarnya. Kesehatan dan kebahagiaan suami, perkembangan dan masa depan anak, hingga peningkatan kualitas diri yang diperolehnya di dunia kerja.
Jagain semuanya tetap seimbang itu berat, tapi bukan berarti nggak bisa dilakukan. Untuk semua wanita di mana pun kamu berada, yuk jadi penjaga hidup yang tak akan pernah redup. Jangan lupa jaga kesehatan diri sendiri, Ladies!
- Meski Maut Memisahkan Kekasih Hati, Cinta Sejati Akan Selamanya Abadi
- Ayah Mengembuskan Napas Terakhirnya di Pelukanku
- Putriku Bukan Anak Down Syndrome, Potensinya Lebih Hebat dari Kelemahannya
- Untuk Suamiku Tersayang, Tetaplah Bersamaku dalam Suka dan Duka
- Berdamai dengan 'Kapan Nikah', Tak Semua Orang Berhak Tahu Urusan Hati Kita
(vem/nda)