Jakarta Daging sapi memiliki beragam jenis kualitas yang menentukan tekstur, dan tingkat kekenyalannya. Tentu saja setiap orang ingin dapat merasakan daging sapi yang lembut, berkualitas baik namun dengan harga yang terjangkau. Menyikapi hal ini, ada serangkaian proses yang dilakukan PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk untuk membawa daging wagyu atau sapi Jepang berkualitas ke Indonesia.
"Kita membawa wagyu diternak dan dilahirkan di Indonesia, itu yang dilakukan oleh Japfa. Istilahnya kita beli semennya, kita kawinkan dengan sapi yang bisa hidup di Indonesia," jelas Sugiman selaku Head of Sales and Marketing Japfa saat ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa, 11 Desember 2018.
Perkawinan sapi wagyu dan sapi lokal dikenal dengan sebutan perkawinan pertama. Sapi wagyu memiliki grade marbling 1 hingga 12. Marbling sendiri berarti guratan putih yang tersebar pada daging. Guratan inilah yang berperan penting untuk membuat daging bertekstur lebih empuk dari daging biasa.
Advertisement
"Kita dapat di Indonesia itu 50 persen karena perkawinan baru pertama. Kira-kira marblingnya sekitar grade 4-6 tergantung nanti waktu beli pakan, waktu ternak, umurnya berapa," tuturnya.
Advertisement
Marbling VS Grade
Menilik marbling adalah cara untuk mengetahui tingkat kualitas daging. Semakin banyak gurat putihnya, semakin tinggi grade-nya.
"Dari marbling dari putih-putih itu dia ada grade-nya dan yang biasanya kami jual grade menengah," kata Sugiman.
Daging wagyu prime cut tenderloin biasanya dimasak steak. Sugiman mengatakan bila tidak dibuat steak akan sayang karena kualitas daging ini premium.
"Kalau makan steak di Indonesia sudah mulai memperkenalkan steak wagyu karena keempukan cita rasanya," jelasnya.