Fimela.com, Jakarta Masih banyak perempuan yang tidak paham bagaimana cara mengelola pendapatan. Agar tidak habis di tengah bulan. Untuk itu, berikut 3 trik agar sahabat Fimela pintar dalam mengelola keuangan.
BACA JUGA
Advertisement
1. Tetapkan tujuan
Prioritas hal utama untuk menetapkan tujuan, seperti kebutuhan mendasar dan mendesak dalam hidup harus menjadi prioritas utama. Misalnya, menyediakan uang pangkal masuk sekolah anak dan menyiapkan dana darurat untuk kebutuhan mendesak.
Kemudian rencana, bila menetapkan tujuan dengan benar, maka pilihan dan jangka waktu simpan akan tepat. Misalnya mempertimbangkan asuransi pendidikan san menabung untuk mencapai tujuan jangka panjang.
Lalu mengubah pola pikir, seperti dahulu membelanjakan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan terlebih dahulu, sisanya baru untuk nabung. Namun kini sebaiknya menabung dahulu 10 persen, kemudian sisanya untuk kebutuhan hidup.
2. Menyusun anggaran
Tujuannya adalah agar mengetahui berapa banyak pendapatan yang bisa digunakan atau disimpan dan mengetahui gambaran umum tentang pola pengeluaranmu.
a. Memisahkan penghasilan
Rekening aktif untuk kebutuhan sehari-hari. Rekening pasif untuk tabungan dan keadaaan darurat.
b. Memantau anggaranMencatat setiap pengeluaran
c. Merangkum penghasilan dan pengeluaran.
3. Memahami kerangka waktu simpanan
Jangan pendek 0-1 tahun, ketersedian dana yabg dapat segera dicairkan, contohnya emas, properti, tabungan, atau deposito
Jangka menegah 1-4 tahun, menyimpan uang dalam jangka waktu tertentu untuk kebutuhan yang telah direncanakan, contoh: tabungan berjangka waktu tertentu atau asuransi
Jangka panjang lebih dari 5 tahun, bersedia mempertahankan simpanan untuk sementara waktu. Apabila sudah mencapai waktu yang ditentukan, bisa segera digunakan. Contohnya asuransi dan properti.
Advertisement
Program pelatihan literasi keuangan bagi perempuan
Agar perempuan mampu mengelola keuangan keluarga dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik. PT. Prudential Indonesia kembali mengadakan pelatihan literasi keuangan untuk perempuan.
Rangkaian program pelatihan tahun ini dimulai sejak awal Oktober di Manado, lalu berlanjut ke Ambon, Sorong, Malang, dan ditutup hari ini di Jakarta. Dari lima kota tersebut, lebih dari 2.500 perempuan dari berbagai kalangan dan latar belakang, khususnya perempuan di kalangan masyarakat menengah ke bawah, berpartisipasi dalam rangkaian Pelatihan Literasi Keuangan untuk Perempuan tahun ini.
Pemilihan kota pelatihan dilakukan dengan melihat indeks literasi di bawah rata-rata nasional (29.66%) seperti Manado (Sulawesi Utara dengan indeks 28.7%), Ambon (Maluku dengan indeks 26.2%), Sorong (Papua Barat dengan indeks 19.3%).
”Kami percaya pada tingginya potensi perempuan Indonesia terhadap kemajuan dan penumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka panjang. Oleh karena itu, kami menaruh perhatian besar kepada perempuan pada program peningkatan literasi keuangan yang kami jalankan. Hal ini sejalan dengan strategi pemerintah yang menempatkan perempuan sebagai salah satu prioritas utama dalam berbagai program peningkatan literasi keuangan dl Indonesia,” ujar Jens Reisch, President Director Prudential Indonesia.
Titi Eko Rahayu, Staf Ahli Menteri Bidang Pengentasan Kemiskinan Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak mengatakan program ini sejalan dengan komitmen Kementerian PPPA Republik Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan secata mandiri melalui program Pengembangan lndustri Rumahan.
“Ke depannya, saya berharap dengan adanya kegiatan Pelatihan Uterasi Keuangan untuk Perempuan yang didukung oleh Kementerian PPPA. makin banyak perempuan yang dapat Iebih mandiri dari sisi ekonomi, mempersiapkan masa depan yang Iebih baik bagi keluarga tanpa harus mengganggu peran lainnya sebagai seorang ibu rumah tangga,” paparnya.
Melalui program ini, para peserta mendapatkan pelatihan dasar mengenai pengelolaan keuangan dasar secara komprehensif dari para fasilitator yang kompeten dan berpengalaman, yang merupakan karyawan dari Prudential Indonesia atau disebut juga PRUvolunteees. Para fasilitator memberikan edukasi kepada peserta mengenai jenis lembaga keuangan (konvensional dan syariah) dan berbagai instrumen keuangan seperti tabungan, asuransi, pinjaman, atau dana pensiun sebagai solusi proaktif untuk merancang masa depan keuangan yang terencana dan minim risiko.