Fimela.com, Jakarta Membuat anak cerdas bukan hanya melatih kemampuan akademisnya, seperti belajar di sekolah atau memperbanyak les. Melainkan orangtua juga harus mengajarkan kesenian pada anak, ntah itu seni musik, tari, atau lukis.
Hal tersebut dilakukan agar si kecil memiliki kecerdasan otak yang seimbang. Serta emosional si kecil pun tertata dengan baik.
"Seni akan membuat balance otak kiri dan kanan. Mahasiswa yang pandai tak hanya pandai secara intelektual, tapi hard skil dan soft skill. Karakter dan mindeset," ujar Wakil Rektor Universitas Indonesia (UI) Bidang Pendidikan Bambang Wibawarta dalam peluncuran Makara Art Center di Kampus UI Depok.
Advertisement
BACA JUGA
Menurut Bambang, mahasiswa atau milenial yang belajar seni memiliki kecerdasan intelektual dan emosional yang seimbang. Apalagi jika mengajarkan anak sejak dini. Selain itu, penikmat seni umumnya memiliki hati dan budi pekerti yang halus dan baik. Maka tak hanya nilai rapor atau Indeks Prestasi (IP), tetapi anak juga harus memiliki hati yang lembut.
"Untuk itu mata kuliah seni itu wajib. Agar mereka lebih seimbang. Maka anak tak hanya cerdas, tetapi mereka punya kehalusan budi, empati, dan kepedulian. Apalagi masyarakat saat ini semakin sensitif, maka seni bisa melembutkan hati," papar Bambang.
Advertisement
Makara Art Center
Seniman dari Indonesian National Orchestra (INO) Franki Raden mencontohkan tradisi masyarakat Dayak di Kalimantan yang sudsh mengajarkan anak-anak mereka seni sejak dini. Maka dengan pengembangan keseimbangan otak kanan dan kiri membuat anak-anak di sana tumbuh cerdas dan menjadi seniman yang hebat.
"Ada yang tumbuh jadi penari, pelukis, atau pemusik. Luar biasa. Para guru selama ini memandang seni sebagai teori ilmiah padahal seni memiliki Mozart efek yang bisa menyatukan jiwa. Maka ini butuh peran akademisi dan perguruan tinggi untuk membangun seni," papar Franki.
Untuk memfasilitasi para seniman dan pecinta seni, dibuatlah pusat seni, Makara Art Center yang terletak di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Pusat seni ini memiliki berbagai fasilitas lengkap. Terdiri dari 5 lantai, diantaranya auditoriun dengan akustik yang cukup baik. Dirancang khusus untuk pertunjukan musik klasik orkestra. Ada galeri lukisan dan galeri pameran komik.
"Bisa menampung sampai 100 lukisan. Bisa untuk latihan tari, olah tubuh, dan ekspresi. Di sebelah auditorium ada area lobi untuk membaca puisi," tegas Kepala Makara Art Center, Iswahyudi Soenarto, di Depok, Jawa Barat
Rektor UI Muhammad Anies menegaskan pusat seni Makara Art Center itu dibangun untuk melengkapi suasana kampus untuk menyelaraskan seni dengan pendidikan. Maka Anies berharap Makara Art Center bisa dikunjungi para pecinta seni hingga para pelajar sebagai pusat belajar seni.
"Dulu Mendikbud Fuad Hasan pernah bicara dengan tagline Panji Pandu Ilmu dan Seni harus terus berkembang di UI. Seni itu bagian dari pengembangan karakter. Nah Makara Art center melengkapi statement tadi. Raga yang sehat dan jiwa yang kuat bisa didukung oleh seni," tutup Anies.