Setiap orang punya kisah dan perjuangannya sendiri untuk menjadi lebih baik. Meski kadang harus terluka dan melewati ujian yang berat, tak pernah ada kata terlambat untuk selalu memperbaiki diri. Seperti tulisan sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Menulis Vemale Ramadan 2018, Ceritakan Usahamu Wujudkan Bersih Hati ini. Ada sesuatu yang begitu menggugah perasaan dari kisah ini.
***
Hidup itu layaknya serangkaian kebetulan yang kita sebut takdir Tuhan, Allah SWT. Yah, dan saya merasakan serangkaian kebetulan tersebut selama setengah tahun ini, ketika itu saya berusia 20 tahun, tepatnya tahun 2017, entah bagaimana cara Allah menghadirkan hidayah, sebuah keinginan untuk berhijab, dan semoga tetap istiqomah sampai akhir hidup saya, amin. Dan saat ini saya berusia 21 tahun.
Saya lahir di keluarga muslim, namun bukan termasuk orang yang begitu agamis. Dari kecil saya memang berhijab, namun hal tersebut lantaran hanyalah sebuah kewajiban di sekolah, belum ada keinginan di hati untuk benar-benar berhijab karena kewajiban suatu agama, belum muncul keinginan untuk berhijab karena rasa takut saya kepada Allah.
Advertisement
Semenjak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) saya hanya berpikir, bahwa tak mengapa saya tidak berhijab, asalkan saya menunaikan shalat, puasa, dan kebaikan lainnya sebagai seorang muslim, saya tidak pernah mengenakan hijab kecuali saat di sekolah. Namun seiring bertambahnya usia, ketika saya berusia 20 tahun, saya mulai berpikir, sepertinya saya keliru, sepertinya pemikiran saya tersebut salah, seharusnya wanita muslim memang haruslah berhijab, agar akhlaknya pun ikut terjaga dan tertata.
Setelah beberapa bulan saya memutuskan sepenuhnya berhijab, puji syukur kepada Allah, saya mendapatkan tawaran pekerjaan sebagai salah satu staf Tata Usaha di Madrasah Aliyah yang sekaligus pondok pesantren di kota kelahiran saya, seketika saya berpikir, “Ya Allah, begitu indahnya takdirmu, ketika saya memutuskan untuk berhijab, saya mendapatkan pekerjaan yang mendukung saya agar terus istiqomah berhijab."
Hidayah bagaikan sebuah udara segar, ia tidak akan datang untuk menyejukkan ruangan yang jendelanya ditutup rapat. Karena pada dasarnya hidayah tidak datang pada orang yang berdiam diri. Ingatlah, setiap manusia harus berhijrah, dengan menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Manusia yang baik bukanlah manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan, akan tetapi orang yang baik adalah orang yang mau mengakui dan memperbaiki kesalahannya.
Oleh karena itu, teruntuk diriku di masa lalu, aku telah memaafkan diriku di masa sebelumnya yang “kurang baik”, dan jangan pernah kembali kepadaku kelak, dan izinkan aku untuk melangkah ke depan, mari berusaha menyusun hari esok yang lebih baik, menjadi pribadi yang lebih baik, karena tak ada yang lebih baik dari sebuah keinginan untuk selalu berusaha menjadi lebih baik.
- Gagalnya Sebuah Hubungan Pasti Akan Digantikan dengan Jodoh yang Lebih Baik
- Berdamai dengan 'Kapan Nikah', Tak Semua Orang Berhak Tahu Urusan Hati Kita
- Pria yang Bertindak Kasar dan Ketahuan Selingkuh Tak Layak Dipertahankan
- Tak Usah Buru-Buru, Hanya Perlu Menunggu Waktu Agar Jodoh Bertemu
- Meski Orangtua Bercerai, Lanjutkan Hidup Tanpa Menyimpan Dendam