Setiap orang punya kisah dan perjuangannya sendiri untuk menjadi lebih baik. Meski kadang harus terluka dan melewati ujian yang berat, tak pernah ada kata terlambat untuk selalu memperbaiki diri. Seperti tulisan sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Menulis Vemale Ramadan 2018, Ceritakan Usahamu Wujudkan Bersih Hati ini. Ada sesuatu yang begitu menggugah perasaan dari kisah ini.
***
Saya D, berasal dari Semarang. Berbicara tentang memaafkan orang lain, melewati segala hambatan dan menghadapi dukun yang telah menyantet, meneror, dan mengguna-gunai, di sini saya akan cerita dari awal mulanya semua terjadi, tentunya ini murni dari pengalaman saya dan semoga dari pengalaman saya ini, bisa dijadikan pelajaran untuk saya dan para pembaca. Oh ya, sebelum saya bercerita, saya sejak kecil bisa melihat jin atau biasa disebut punya indera keenam jadi urusan melihat 'penampakan' itu sudah biasa.
Beberapa hari sebelum ulang tahun yang ke-23, tepatnya 3 November 2015, ada suara hati berbicara untuk meminta kado kepada kedua orangtua sebuah Al Quran Terjemahan. Suara itu setiap hari memperingatkan sampai saya memutuskan dan membeli Al Quran Terjemahan. Setelah memutuskan dan membeli Al Quran tersebut, suara itu datang lagi agar saya membacanya, sedikit demi sedikit dan memahami artinya. Awalnya saya malas karena sudah lama tidak membaca Al Quran, tapi suara itu menggerakkan hati saya untuk membaca 1 hari 1 ayat beserta artinya. Saya paksakan untuk membaca, setelah beberapa hari dirasa rutin mengaji, agar menambahkan kualitas mengaji 2 ayat, 3 ayat, sampai 2 lembar setiap harinya.
Setelah dirasa rutin membaca Al Quran, suara itu datang lagi, kali ini dibimbingnya untuk membayar hutang puasa Ramadan dan mulai puasa Senin Kamis. Saya akui, saya memang tidak pernah mengganti puasa Ramadan atau melakukan puasa Sunnah lainnya. Suara itu, membimbing lagi, “Pelan-pelan saja, kalau tidak kuat boleh puasa setengah hari, saat ingin menyerah karena tidak tahan godaan," tapi saya dianjurkan untuk istirahat dan selalu menyemangati, “Kamu bisa, kamu bisa, dan pasti bisa." Alhamdulillah, mengganti hutang puasa Ramadan sudah selesai lalu dibimbingnya lagi untuk berpuasa Senin Kamis secara rutin, tidak hanya mengaji dan puasa saja, saat azan berkumandang, saya juga dibimbing agar melaksanakan salat 5 waktu tepat waktu. Yang saya rasakan saat itu, hati dan pikiran saya menjadi tenang dan tentram.
Advertisement
Di tahun 2016 (hari dan bulannya saya lupa) ada seorang temannya bapak (dukun) yang mengaku-ngaku sebagai psikolog. Orang tersebut memberi saya sebuah bacaan yang bisa disebut dengan sebuah mantra tapi entah kenapa saat itu hati saya berbicara agar hati-hati dengan orang tersebut. Saya disuruhnya mandi jam 12 malam, menyiram dari kepala sebanyak 3 kali.
Mantra dan mandi tersebut juga diberikan agar saya segera mendapatkan pekerjaan dan katanya saya bisa mempengaruhi HRD di suatu perusahaan. Apakah saya bangga? Tidak sama sekali karena saya tahu itu semua tidak ada di dalam ajaran agama Islam. Saya adalah anak yang penurut perintah orang tua, karena saat itu Bapak terpengaruh, saya melakukan apa yang diperintahkan oleh dukun itu, tapi tetap berdoa agar diberikan perlindungan, kesehatan, dan keselamatan oleh Allah SWT.
Saat mandi ada keganjilan yang saya rasakan, yaitu di atas genting kamar mandi yang terbuat dari seng seperti ada air mengalir padahal hari itu tidaklah hujan. Keganjilan lainnya yaitu saat mencoba membaca mantra yang diberikan (aturan baca mantra jam 12 malam, membaca dengan mata tertutup, dan tahan napas), seperti ada sesuatu yang merasuk ke dalam badan saya (seperti dipaksakan), lalu saya hentikan. Dan beberapa hari kemudian dukun itu mengirim SMS (tahu nomor HP saya karena dikasih Bapak).
“Bagaimana Perkembangannya?"
Saya membalasnya, “Maaf, saya tidak melanjutkan karena tidak sesuai dengan ajaran Al Quran dan Hadits."
Esoknya keanehan terjadi pada saya.
Saat berada di rumah dan sendirian, sekitar pukul 9 pagi, saat saya ingin menuju ke kamar kecil, ada seperti angin besar akan masuk di belakang saya, tapi tidak bisa lalu menuju ke samping dan menghilang.
Entah kenapa saat itu, saya sulit untuk tidur, padahal jam menunjukkan pukul 01.00 dini hari. Yang lain sudah tertidur lelap, entah kenapa ada perasaan yang kuat, saya ingin sekali bercermin dan cermin itu diarahkan ke pintu kamar, apa yang terjadi? Saya melihat kepala pocong wajahnya hitam dan kain yang sangat lusuh melihat ke arah saya.
Saya memiliki seekor kucing betina, kucing tersebut selalu berada di atas motor dan dia melihat rumah saya dengan tatapan sedih. Saat saya hendak ke kamar mandi pada malam hari (letak kamar mandi berada di luar rumah) dan mencuci tangan, kucing saya seolah memberitahu saya untuk melihat ke kamar mandi, ternyata ada sekelebat bayangan hitam yang lewat.
Minyak goreng berada di tengah tiba-tiba jatuh dan mengotori lantai rumah. Kucing saya saat itu tidak berada di dalam rumah dan letak botol tidaklah dalam keadaan miring.
Saat saya menggoreng, saya akan mengangkat wajan penggorengan tersebut, minyak goreng menetes ke api, api tiba-tiba mulai membesar, saya panik dan suara hati itu datang, “Jangan panik, baca bismillahirohmanirohim, dan tiup api." Setelah saya tiup, alhamdulillah api langsung padam.
Ternyata saya diguna-guna agar kepikiran dan suka dengan dukun umur 70 tahun.
Tiba-tiba dukun tersebut mengirimkan fotonya melalui aplikasi Line dan entah kenapa saya ingin sekali melihat foto itu, lalu saya menghapus dan langsung memblokirnya.
Setelah teror dan guna-guna itu terjadi, atas izin Allah SWT, itu semua gagal. Apakah setelah terror dan guna-guna itu berhenti? belum. Beberapa hari kemudian, santet datang.
Saya memiliki riwayat penyakit punggung (encok), tapi jarang kambuh. Untuk pertama kalinya, penyakit yang saya rasakan aneh, tiba-tiba sembuh total dan tiba-tiba punggung saya rasanya sakit sekali. Saat saya bergerak sakitnya luar biasa. Suara hati datang dan memotivasi, “Mbak kuat, kuat, bisa, dan bisa,” dan membuat saya termotivasi dan suara itu juga mengingatkan walau sakit harus tetap salat, bisa wudu dengan cara tayamum dan salat saat duduk atau tidur tentunya dibimbingnya mengaji tiap hari membaca surat yasin, walau sakit yang teramat sangat saat mengaji, suara hati itu memotivasi agar saya kuat dan sabar menghadapi cobaan.
Alhamdulillah, 3 hari kemudian ada pertolongan dari Allah melalui tukang pijat yang ternyata orang pintar untuk membantu mengurut dan mengajikan saya agar sembuh dan penyakit tersebut sembuh dalam waktu 7 hari.
Saya tahu bahwa mengunjungi dukun atau paranormal salatnya tidak diterima selama 40 hari. Keluarga saya dikenal keluarga yang harmonis, keluarga sering beramal (maaf bukan bermaksud riya’), keluarga saya juga pernah menolong tukang pijat (orang pintar) tersebut. Saat tukang pijat itu mengetahui bahwa keluarga saya mengalami cobaan oleh dukun tersebut, beliau menawarkan bantuan dengan pijat dan doa, serta meminta tolong dengan teman-teman yang lain, baik teman yang sudah haji maupun paranormal lainnya untuk membantu mendoakan saya dan keluarga. Sebelum teror, santet, guna-guna itu terjadi, tukang pijat tersebut memberitahu saya agar berhati-hati dengan kakek-kakek yang akan datang ke rumahku.
Setelah santet yang pertama gagal. Dukun itu mengetahui saya suka sekali dengan kucing. Santet tersebut melalui media kucing. 3 hari berturut-turut jam menunjukkan pukul 1-2 dini hari, ada kucing yang di luar kebiasaannya, menjebol atap rumah. Saya melihat, kucing peliharaan saya terlihat lemas, sedih, menatap saya. Saya yang menyadari itu, tersenyum dan bilang ke kucing peliharaan saya, “Tidak apa-apa, saya tahu itu bukan ulah dari teman-temanmu.”
Setelah santet pertama dan kedua gagal. Saat malam dan siang hari, saya melihat ada sebuah cahaya merah pekat jatuh di hadapan saya. Apa yang terjadi? Ternyata dukun itu ingin memecah belah antara saya dan keluarga. Tapi saat itu entah kenapa ada suara hati berbicara, “Jangan marah, diam, dan jangan membantah.” Saya menuruti apa kata hati.
Apakah semua teror, santet, dan guna-guna saat ini berhenti? Belum, dukun itu menggagalkan saya agar saya gagal pada interview HRD, tiba-tiba saya tertawa sendiri dan tidak fokus. Tapi saya tetap berpikiran positif, mungkin belum rezeki saya.
Saat cobaan itu terjadi saya tidak menyalahkan Bapak yang dulu telah mengenalkan saya kepada dukun itu dan dibawa ke rumah. Allah Maha Baik, membantu saya tidak hanya berbisik melalui hati tapi juga pertolongan dari doa-doa orang lain.
Setelah cobaan itu terjadi, alhamdulillah, saya menjadi pribadi yang lebih baik dalam berhijrah dan ini merupakan sebuah tamparan keras untuk saya sendiri, yang dulunya tidak dekat dengan-Nya dan melalaikan semua perintah-Nya, saat ini lebih menata hati dan sedikit demi sedikit berusaha untuk mengubah akhlak dan perilaku yang sesuai di dalam Al Quran dan Hadits.
Alhamdulillah, saat ini saya memaafkan dukun itu dan berterimakasih dengan dia, karena tanpa cobaan dari dia, saya tidak bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Kisah nyata di atas murni semua dari pengalaman saya kurang lebih 2 tahun yang lalu, semoga dapat diambil pelajarannya agar hanya meminta dan berdoa kepada Allah SWT, selalu berbuat baik dan saling tolong-menolong terhadap sesama, insyaallah, Allah akan membantu saat kesusahan.
- Cela Saja Kekurangan Fisikku, Tapi Nanti Aku Akan Lebih Sukses dari Kalian
- Pria Posesif yang Sudah Melanggar Privasi Itu Membuatku Jadi Wanita Bodoh
- Menjadi Bahan Olokan di Kantor karena Gagal Menikah, Aku Kudu Kuat
- Berdamai dengan 'Kapan Nikah', Tak Semua Orang Berhak Tahu Urusan Hati Kita
- Gagalnya Sebuah Hubungan Pasti Akan Digantikan dengan Jodoh yang Lebih Baik
- Memaafkan Itu Mudah, Tapi Jangan Harap Keadaan Bisa Kembali Seperti Semula
(vem/nda)