Fimela.com, Jakarta 2019 sudah di depan mata. Sebelum tahun berganti, tak ada salahnya mulai merencanakan liburan akhir tahun dengan jalan-jalan ke Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Salah satu lokasi wisata wajib dikunjungi saat ke Kupang adalah Gua Kristal yang berada di Desa Bolok, Kecamatan Kupang Barat, Kupang. Mata air berwarna kebiruan yang tersembunyi di dalam gua ini dijamin membuatmu terpukau. Air di kolam alami ini terlihat berkilau seperti kristal saat terkena cahaya matahari.
Gua Kristal hanya berjarak 20 kilometer dari El Tarik Kupang International Airport yang dikelola PT Angkasa Pura I (Persero) atau 15 kilometer dari pusat kota Kupang. Sehingga hanya butuh waktu sekitar 30-40 menit naik sepeda motor atau mobil sewaan.
Advertisement
Untuk mengakses gua, Sahabat Fimela harus menyusuri jalan setapak sekitar 300 meter dari tempat parkir motor atau mobil. Setelahnya, dilanjutkan dengan menuruni lereng gua sepanjang 20 meter. Dibutuhkan kewaspadaan yang esktra karena lereng yang licin, curam, dan tajam.
Advertisement
Airnya terasa Asin
Sebab itu, disarankan untuk memakai jasa pemandu wisata yang merupakan warga lokal dengan tarif seiklasnya. Jangan lupa juga membawa senter atau alat bantu penerangan lainnya karena di dalam gua sangat gelap.
"Sebelum turun sebaiknya lepas sandal karena licin dan curam. Tapi kalau memang bisa (turun pakai sandal) silakan. Kalau terjadi apa-apa yang penting kami sudah ingatkan," ujar pemandu Gua Kristal Ery Rizky, Minggu, (9/12).
Margith, seorang pengunjung asal Jakarta mengaku awalnya sempat mengurungkan niat masuk ke dalam gua setelah melihat medan dan dalamnya gua yang mencapai 20 meter jika ingin sampai kolam.
"Tapi sudah jauh-jauh datang dari Jakarta kan percuma kalau tidak berenang di sana. Akhirnya nekad turun dan berenang, ternyata seru benar-benar uji nyali juga turunnya," ujarnya.
Air di Gua Kristal rasanya sedikit asin karena ada tiga lorong gua yang langsung ke tembus laut.
Asal Nama Gua Kristal
Waktu terbaik untuk datang ke Gua Kristal adalah sekitar pukul 09.00-10.00 WITA, di saat matahari cerah. Jangan datang terlalu pagi atau sore, karena tidak bisa menyaksikan air berwarna biru dan gua akan semakin gelap.
"Tergantung bulan juga. Bagusnya Juni atau Juli karena bulan-bulan panas, cahaya matahari tidak terhalang. Langsung masuk tembus, terang semua ke dalam. Kalau musim hujan begini, pohon semua subur, jadi tertutup cahayanya," lanjut Eri.
Nama Gua Kristal diberikan karena dulunya dinding-dinding gua berupa batu kristal. Sayangnya karena tiap pengunjung yang datang sering meminta batu kristal, akhirnya terkikis dan habis.
Dan awalnya, mata air di Gua Kristal hanya dijadikan tempat cuci pakaian oleh warga setempat. Lokasi ini baru terkenal tahun 2009 setelah para turis asing yang berdatangan dan mem-posting keindahan Gua Kristal di media sosial sehingga menjadi viral.
"Turis datang dari semua negara seperti dari Swiss, Australia. Kemarin juga ada dari Afrika dan Korea Selatan," tutur Ery.
Nurseffi Dwi Wahyuni