Fimela.com, Jakarta 4,3 juta perempuan di dunia pernah mengalami kekerasan dalam hubungan. Dan selalu mengalami peningkatan. Hal inilah yang membuat sejumlah aktivis dari berbagai organisasi perempuan terus menyuarakan anti kekerasan terhadap perempuan.
Alice Lieving adalah salah satu perempuan yang pernah mengalami kekerasan dalam hubungan. Bahkan sejak ia berumur 16 tahun. Kekerasan dalam hubungan yang membuat hidupnya berubah.
Dalam sebuah wawancara yang dikutip dari Womenhealthmag.com pada Jumat (6/12/2018), Alice Lieving merupakan salah satu perempuan yang mentas dari kekerasan hubungan. Ia pun mengungkapkan bahwa dirinya berjuang untuk mengakhiri pelecehan dalam rumah tangga.
Advertisement
Butuh waktu lama bagi Alice Lieving untuk menyadari bahwa ia sedang mengalami kekerasan dalam hubungan. Dikarenakan ia masih terlalu belia untuk menyadari apa yang sedang ia alami.
"Ketika saya keluar dari hubungan yang kejam itu, saya butuh beberapa tahun untuk mengakui bahwa hal ini menyebabkan trauma yang sangat besar. Saat itu cara saya mengatasinya adalah beralih ke makanan," ujar Alice Liveing.
Peristiwa kekerasan yang dialami oleh Alice berawal dari ketertarikannya pada seorang pria bernama Charles. Pria ini dinilai begitu perhatian karena ingin tahu di mana Alice dan apa yang dilakukannya. Alice merasa tersanjung ketika Charles menunjukkan kecemburuannya ketika ada orang lain yang mendekatinya.
Advertisement
Beralih ke makanan sebagai pelarian
Alice hanya berpikir jika apa yang dilakukan Charles adalah bentuk kepedulian seorang pria. Charles menjadi sosok kekasih yang protektif dengan memeriksa ponsel Alice. Hingga akhirnya Alice dipukul oleh Charles karena Alice menggunakan celana pendek ketika Charles hendak bermain bola di musim panas.
Charles pun menyesali perbuatannya dan meminta maaf. Bahkan Charles memberikan banyak Alice hadiah dan mengajak makan malam sebagai permintaan maaf. Namun di kemudian hari, kekerasan itu terjadi lagi. Hal inilah yang membuat Alice selalu merasa ditarik lagi ke dalam hubungan.
Bukan hanya sekedar melakukan kekerasan dan mengendalikan emosi Alice. Charles pun membuat Alice berhenti bersosialisasi dengan teman-temannya. Bahkan dengan keluarganya. Semua perilaku kekerasan yang dialami Alice membuatnya beralih ke makanan hingga membuat bobotnya meningkat drastis.
Menyadari bahwa pelarian ke makanan adalah hal yang salah, Alice Liveing menjalani clean eating. Ia pun didaulat sebagai brand ambassador of Women's Aid yang membuatnya bisa membantu perempuan keluar dari kekerasan.