Fimela.com, Jakarta Di berbagai belahan dunia, perempuan dan anak perempuan mencemaskan berbagai jenis kekerasan di ruang publik. Kenyataan ini membatasi kebebasan perempuan dan anak perempuan untuk beraktivitas dan berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat.
Menurut studi UN Women “Audit Keamanan di Tiga Wilayah di Jakarta”, infrastruktur publik yang tidak memadai dan transportasi umum yang tidak aman adalah salah satu penyebab pelecehan hingga kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, hal ini juga diperkuat oleh norma-norma sosial yang mentolerir kekerasan, serta kurangnya respon dari publik yang menyaksikan tindakan kekerasan.
Advertisement
BACA JUGA
“Perempuan memiliki hak untuk merasa aman di ruang publik tanpa dibebani rasa takut akan pelecehan dan kekerasan. Mengintegrasikan dimensi gender ke dalam perencanaan kota sangat penting untuk memastikan keselamatan dan keamanan perempuan di ruang publik. Kita semua bertanggung jawab untuk mengubah norma agar kekerasan terhadap perempuan tidak lagi ditoleransi. UN Women menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk mendukung upaya ini dan turut berpartisipasi untuk mencegah dan merespon kekerasan di ruang publik agar tercipta kota yang aman bagi perempuan dan anak perempuan,” ucap Sabine Machl, UN WomenRepresentative, saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Deputy Director untuk Kesetaraan Gender, Inklusi Sosial, dan Keterlibatan Masyarakat Sipil di Kemitraan Indonesia Australia untuk Infrastruktur (KIAT), Dr Jan Edwards mencatat bahwa, seringkali perempuan dan anak perempuan yang tinggal di luar pusat kota memiliki risiko yang lebih besar karena kemiskinan, isolasi, tingkat pendidikan rendah dan layanan dasar yang tidak memadai.
Perjalanan waktu malam ke toilet untuk beberapa perempuan dan anak perempuan penuh dengan bahaya, seperti halnya juga perjalanan ke pasar, sekolah, universitas atau tempat kerja. Risiko pelecehan seksual dan kekerasan seringkali muncul menjadi ancaman bagi perempuan ketika melakukan kegiatan sehari-hari.
Advertisement
Infrastruktur kunci meningkatkan pendidikan dan kesehatan
Ada banyak peluang bagi perempuan untuk bekerja di sektor konstruksi dan transportasi yang didominasi laki-laki, namun ancaman kekerasan, termasuk pelecehan seksual, membuat mayoritas perempuan tidak mempertimbangkan pekerjaan di bidang ini.
"Oleh karenanya, pembangunan infrastruktur memiliki peran dalam menciptakan ruang yang aman dan memiliki potensi bagi perempuan untuk maju secara ekonomi," paparnya.
Dr. Steven Barraclough, Minister Counsellor untuk Investasi Ekonomi dan Infrastruktur, Kedutaan Besar Australia, menekankan bahwa, infrastruktur merupakan kunci untuk meningkatkan akses ke pendidikan dan layanan kesehatan, serta memperluas peluang ekonomi bagi anak perempuan.