Ladies, tanpa disadari kita telah menyumbang sampah plastik, khususnya sedotan di perairan Indonesia. Fakta membuktikan, menurut Sumber Info DCA bahwa terdapat 5 triliun potongan plastik mengapung di dunia, sedotan pun menduduki posisi ke lima penyumbang sampah laut di dunia.
Sedangkan Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik dengan 1,29 juta ton produksi sampah plastik pertahun atau setara 215.000 gajah jantan Afrika dewasa. Terdapat 6,263,453 sedotan di pantai dan lautan dunia, di Bali sendiri 40 titik laut, menghasilkan 40 ton sampah, 11 persennya dihasilkan oleh sedotan.
KFC bersama Divers Clean Action (DCA), telah melakukan kegiatan membersihkan sampah di pesisir Pulau Pramuka pada tahun 2017, tercatat total sampah yang dihasilkan adalah 172,658 KG di mana 163,180KG sampah ditemukan di pantai seluas 150m dengan jenis sampah terbanyak adalah botol PET (antara lain botol kemasan minum sekali pakai), dan 9,478KG sampah didapatkan dari dalam laut dengan jenis sampah terbanyak adalah kemasan plastik. Dari keseluruh sampah yang dikumpulkan tercatat 442 sedotan ditemukan atau sepanjang 8.840cm bila sedotan membentuk garis lurus.
Advertisement
Banyak sampah plastik tersebut, membuat hewan laut, tak terkecuali ikan yang sering kita konsumsi terjebak atau mengonsumsi sampah plastik di laut Indonesia. Padahal, bila ikan mengonsumsi sampah tersebut, lalu ikan tersebut kita makan, bayangkan bagaimana bahayanya untuk tubuh kita.
Hal inilah yang membuat KFC Indonesia melakukan gerakan #Nostrawmovement untuk lebih peduli terhadap sampah plastik terutama sedotan plastik sekali pakai dengan mengubah kebiasaan minum menggunakan sedotan demi menyelamatkan laut dan biota laut di dalamnya.
“Gerakan #Nostrawmovement ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial PT Fast Food Indonesia yang memang fokus pada lingkungan dan pendidikan serta nutrisi anak-anak pedalaman Indonesia,” ujar Hendra Yuniarto, General Manager Marketing PT Fast Food Indonesia, saat ditemui di gerai KFC, di kawasan Teber, Jakarta Selatan, beberapa waktu silam.
KFC Indonesia bekerja sama dengan DCA menjalankan kampanye Gerakan Tanpa Sedotan atau No Straw Movement, yang dimulai dengan enam gerai di Jakarta pada bulan Mei 2017, KFC Indonesia telah membuktikan berhasil mengurangi penggunaan sedotan hingga 25% pada bulan Oktober 2017.
“Para konsumen feed backnya baik, tidak ada protes dari mereka,” paparnya.
Menurut Hendra, pada Januari 2018 kampanye ini berlanjut dengan tidak menggunakan sedotan garis merah di seluruh gerai KFC se-jabodetabek.
”Isu ini baru dijalankan oleh KFC Indonesia, lalu negara lain seperti Australia mulai melakukan hal yang sama. Kegiatan ini pun kita review lagi, menghitung berapa persen terganggu dengan kampanye ini, namun sejauh ini belum ada protes dari para konsumen,” tambahnya.
Menurutnya, kesulitan dari kampanye ini ialah mengubah masyarakat Indonesia tidak menggunakan sedotan lagi, karena sudah terbiasa setiap membeli minum selalu diberikan sedotan. “Namun pegawai kami pasti memberi penjelasan kenapa tidak menggunakan sedotan lagi di store kami. Harapan kamu dengan tidak menggunakan sedotan, kepulauan kita bebas dari sampah plastik, karena sampah tersebut sulit terurai, yang akan dimakan oleh ikan,” ungkapnya.
Nah, ladies maka jangan heran jika kamu membeli minuman di KFC tidak diberi sedotan. Kita pun harus ikut serta dalam kampanye tersebut agar laut Indonesia bahkan dunia tetap bersih. Sebab kalo bukan kita, siapa lagi.
- Pencemaran Bisa Membuat Waduk & Danau di Jakarta Secara Perlahan Menghilang
- Tips Ajari Anak Peduli Lingkungan Sejak Dini Ala Nugie
- Bangga! Masih 14 Tahun, Program Peduli Lingkungan Anak Ini Sudah Mendunia
- Tropica Festival 2017, Acara yang Angkat Isu Lingkungan & Sosial di Bali
- Cara Memilih Sampah agar Mudah Didaur Ulang