Setiap wanita punya kisah hebatnya masing-masing. Banyak inspirasi yang bisa didapat dari cerita seorang wanita. Seperti tulisan dari sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Rayakan Hari Perempuan Sedunia ini.
***
Hai sahabat Vemale.com,
Aku mau mulai cerita dari sejak aku masih kecil sampai usia aku 20 tahun saat ini. Namaku Ibah, aku tinggal di Jakarta Timur, aku terlahir berbeda dengan kalian bahkan berbeda juga dengan kakak kakakku dan adikku. Berbeda yg aku maksud adalah tentang fisik, di tangan kananku seperti tumbuh daging lebih/tumor.
Sejak aku lahir hingga usiaku 6 bulan orang tuaku masih sanggup membawaku ke dokter, tabib, bahkan ke orang pintar yang dulu disebut dukun tapi mereka semua tidak dapat mengetahui penyakit apa yang ada di tubuhku ini. Selang beberapa tahun kemudian, orangtuaku sering mengajak aku berobat tradisional tapi hasilnya nihil. Selalu tidak mendapatkan jawaban apa apa untuk penyakit yg aku derita, bahkan mereka semua yang aku datangi hanya melihat penyakit di tanganku setelah itu mereka bilang tidak sanggup mengobati, obatnya pun tidak ada.
Setelah itu orangtuaku menyerah sampai aku memasuki dunia sekolah. Penyakit semacam tumor di tanganku pun masih terus ikut tumbuh bersamaku. Alhasil? Semenjak aku bersekolah SD semua teman-temanku dari kelas 1 sampai kelas 6 SD mem-bullyku. Dihina, diejek, dicaci maki, dihujat, mereka pun menyebutku kaki gajah. Kalian pasti tahu apa itu kaki gajah. Jujur aku sangat menderita dengan situasi seperti ini tapi aku percaya aku kuat sampai aku lulus SD walaupun aku sendirian tidak ada yang mau berteman dan bermain denganku.
Menjelang SMP, aku masih bertemu lagi dengan teman teman SD-ku dulu. Lagi dan lagi mereka menghina mengejek mencaci maki dan selalu mempermalukan aku dengan kondisi fisikku yang sangat tidak memungkinkan untuk ditutupi dan dihindari karena memang penyakitku terletak di telapak tangan kanan dan pergelangan tangan. Terkadang semua orang menghindar dariku dan tidak mau berteman denganku karena termakan omongan orang-orang yang selalu ngebully aku, ya orang orang itu selalu mengejekku dan membuat pernyataan bahwa penyakitku ini menular padahal sesungguhnya penyakitku sama sekali tidak menular.
Masa SMP-ku pun selalu sendiri. Tapi aku bertekad dalam hati dalam diri dan pikiran bahwa di SMK nanti aku harus punya teman, aku harus bergaul dengan banyak orang. Aku harus jadi perempuan aktif di sekolah dan aku harus ambil sikap tegas agar tidak ada lagi orang yang berani mengejek aku dengan kondisi aku yang tidak sesempurna kalian.
Menjelang SMK aku sok-sok gaul dan join dengan senior, bukan maksud mencari perhatian tapi aku harus membuktikan kepada mereka bahwa aku bisa menjadi perempuan yang selayaknya perempuan pada umumnya. Mereka harus lihat bahwa aku bisa menjadi perempuan tangguh perempuan aktif perempuan cerdas dan perempuan cantik idaman para lelaki. Haha.
Aku benar benar mengubah 100% prinsip hidupku dan juga penampilanku menjadi lebih menarik agar mereka bisa melihat aku dengan sedikit bercahaya bukan lagi Ibah yang dulu bisa mereka bully. And now, di SMK aku punya banyak teman dan aku join Ekskul Pramuka. Dari Pramuka aku punya sekali banyak teman dan pengalaman seru seru, Pramuka mengubah hidupku menjadi lebih berwarna dan berarti dan aku tidak pernah lagi memikirkan orang-orang yang selalu ngebully aku. Pramuka membuatku melupakan mereka yang jahat denganku. Aku dibikin sibuk dengan camping bareng anak pramuka dari wilayah lain, dan sering pula acara bareng tiap tahun dengan seluruh pramuka anak bangsa dari Sabang sampai Merauke, yaitu di acara HUT PRAMUKA yang dibina langsung Bapak Presiden Republik Indonesia.
Semakin ke sini tidak ada lagi yang berani mem-bully aku, tapi malah banyak yang iri denganku. Keputusanku untuk mengubah penampilanku menjadi lebih menarik ternyata malah membuat banyak orang iri denganku, hingga banyak sekali orang yang ingin menjatuhkan aku. Mulai dari fitnah mereka yang omong kosong.
Penderitaanku tidak pernah ada habisnya. Sejak fitnahan itu selalu ada, hidupku kembali kelam. Tapi aku tidak pernah berhenti untuk menjadikan diriku lebih baik disertai penampilan yang lebih menarik. Biar saja orang orang itu berkoar-koar tentang diriku, aku tidak akan peduli.
Sampai dengan akhirnya aku stres dengan semua ini, bahkan orangtuaku pun tidak peduli denganku dan penyakitku. Dan akhirnya aku frustasi dengan keadaan, situasi, dan rasa sakit penyakitku. Aku memutuskan menjadi anak nakal, bolos sekolah dan gabung dengan anak nakal yang suka minum dan merokok. Sesekali aku ikut nyobain merokok dan minum. Sampai pada saat aku di ujung penderitaan karena penyakit aku terus terusan berkembang bersamaku, aku marah sangat marah terhadap diriku sendiri dan murka terhadap Tuhan, selalu berkata mengapa harus aku yang mengidap penyakit ini. Mengapa tidak ada satu pun orang yg meperhatikanku, apa salahku, Tuhan?
Aku mengadu kesakitan tapi orang tua tidak ada yang peduli, mereka hanya bilang, “Mau diapain lagi memang sudah tidak bisa diobati, terima nasibmu aja lah.” Orangtuaku selalu bilang ini kepadaku setiap kali aku mengadu kesakitan padahal harapanku mereka mau lagi untuk mencoba membawaku ke dokter karena zaman dan ilmu kedokteran pun sudah canggih dan modern.
Akhirnya aku mencoba bunuh diri dengan cara melukai penyakitku dengan menusuk nusuk pakai jarum dan kuku hingga parah kondisi penyakitku. Inilah cara tersalah untuk mencuri perhatian orang tuaku. Aku mengalami deman parah yang sebelumnya aku tidak pernah deman, orangtuaku kaget dan membawaku kerumah sakit.
Tindakan yang diambil dokter adalah dua kali operasi dengan cara mengambil cangkokan dari paha. Operasi pertama yang aku rasain sangatlah luar biasa sakitnya minta ampun, ditambah habis diputusin pacar, hiks. Sakitnya benar-benar menyiksa tapi alhamdulilah penyakitku sedikit bisa diangkat. Penyakit intinya di telapak tangan kata dokter tidak dapat diangkat karena akan mengalami kecacatan jari tangan tidak bisa bergerak. Yang diangkat adalah yang di pergelangan tangan yang semacam tumor tapi bukan, melainkan masalah pada pembuluh darah. Jadi pembuluh darah di telapak tanganku tidak normal dan terjadi penghambatan parah pada pembuluh darah di daerah telapak tangan sampai nadi.
Advertisement
Sejak di rumah sakit hingga sembuh hubungan aku dan keluargaku menjadi dekat dan aku selalu jadi pusat perhatian mereka, aku sangat bahagia sekali.
Aku sudah bisa beraktivitas kembali bersama teman baru yang menerimaku apa adanya. Lulus sekolah usia 17 tahun, aku tidak diizinkan kuliah dengan orang tuaku karena keterbatasanku dengan penyakitku. Aku tidak bisa lagi menikmati hidupku seperti perempuan pada umumnya karena semakin kurasa penyakitku semakin sakit sekali. Aku bekerja di CV yaitu Cabang Sharp AC depan gang rumahku karena memang aku tidak diperbolehkan bekerja yang lokasinya jauh dari rumah.
Aku bekerja di bagian staf Administrasi, bekerja di ruangan yang cukup untuk aku yang bekerja sendirian di kantor. Bosku selalu meeting di luar, dan karyawan yang lain pun bekerja di lapangan semua. Dua tahun aku bekerja di kantor sendirian merasa bosan tidak punya teman. Tapi aku tidak diam aja walau aku kerja sendirian tapi dil uar aku selalu ikut aktif dalam event, seperti event hijabers community, charity, workshop, seminar, pengajian bulanan, kajian Islami, dan aku aktif di event modeling dari berbagai komunitas dan management model. Karena bagiku penyakitku dan segala keterbatasanku bukanlah pengahalang untukku mencari kebahagiaan dan kegiatan positif walaupun sebenarnya penyakitku selalu terasa sakit selama aku hidup tapi aku selalu menutupi rasa sakit ini terhadap siapapun bahkan terhadap diriku sendiri.
Sampai pada akhirnya penyakitku tumbuh lagi dan semakin parah. Tahun 2017 aku melakukan operasi ketiga di RSCM kali ini aku menjalani operasi dengan hati yang lapang dan senyum yang ceria.
Di rumah sakit aku selalu ditemani ibu dan juga pacar aku yang selalu setia denganku. Jujur kita akan merasa lebih baik dan bahagia bersama dengan orang-orang yang kita cintai walaupun kondisi kita sedang dalam keadaan tidak baik.
Paha kanan dan kiriku kini sudah tidak sempurna lagi karena pahaku selalu jadi korban pencangkokan. Dokter bilang penyakitku memang tidak bisa sepenuhnya diangkat karena berisiko tinggi, yang bisa diangkat adalah bagian pergelangan tangan yang selalu sakit dan luka. Setelah operasi ketiga nantinya masih banyak lagi operasi yang harus aku jalani.
Setelah sembuh aku kembali bekerja tapi hanya beberapa bulan saja dan memutuskan resign demi impianku yang selalu ingin tampil menarik. Aku sekolah kecantikan kurang lebih 4 bulanan di salah satu Pusat Pelatihan Kerja Daerah Dinas Provinsi DKI Jakarta prodi Tata Rias dan aku lulus kompetensi dengan lolos bersertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi – Tata Rias.
Yeay, dengan segala kekurangan dan keterbatasan dalam hidupku kini aku bisa buka usaha rumahan yaitu sebagai tukang rias atau bahasa kekiniannya adalah MUA/Make Up Artist. Aku sudah buka job MUA untuk orang-orang yang mengenalku saja, belum aku promosikan di socmed tapi aku akan terus berkembang dan belajar di dunia tata rias, saat ini sudah banyak yang memakai jasa makeup-ku untuk acara akad nikah dan acara wisuda.
Tak hanya buka jasa MUA, aku juga buka toko rumahan offline and online shop berupa barang NEW and PRELOVED. Syukur alhamdulilah online shopku terus berjalan dan lancar. Walaupun aku punya banyak keterbatasan dalam hidupku tapi aku selalu mencoba mencari jalan keluar agar aku tetap menjadi perempuan yang bisa dibanggakan dan diandalkan.
- Meski Tak Bisa Seperti Perempuan 'Normal' Lainnya, Kuberjuang dengan Caraku
- Kisah Nyata: Melawan Pelecehan Verbal di Industri Media
- Awalnya Nyanyi di Acara Keluarga, Kini Beprestasi Raih Medali Emas di Korea
- Gadis yang Seragamnya Pernah Dibakar Ibu Itu Kini Jadi Pelatih Karate
- Bundaku, Sang Tukang Ojek Online
(vem/nda)