Tak pernah terbayangkan sebelumnya bagi perempuan seaktif Kania Annisa Anggiani untuk berhenti bekerja. Namun, setelah 12 tahun bekerja sebagai seorang produser TV, ia akhirnya harus berhenti bekerja karena bermasalah dengan kehamilannya.
Kania yang tadinya aktif, tiba-tiba dituntut menjadi ibu rumah tangga dengan setumpuk kewajiban, termasuk mengasuh anak. Itu semua bukanlah hal mudah karena pada akhirnya Kania mengalami depresi pasca-melahirkan yang membuatnya harus ikut konseling.
Salah satu isi konseling itu adalah memulai sesuatu di rumah yang membuat dirinya bahagia. Berakar dari situlah Kania akhirnya memulai bisnis e-commerce rumahan bernama Chic & Darling di Maret 2013. Ini adalah start up Kania yang memproduksi barang dekorasi interior rumah.
Advertisement
Bisnis ini sekarang berkembang pesat dan menjadikan Kania sebagai Founder dan Creative Director Chic & Darling. Mereka merangkul puluhan pengrajin dari seluruh Indonesia untuk kemudian menjual kerajinan tangannya secara online. Pangsa pasar mereka sudah merambah di seluruh Nusantara bahkan internasional.
"Bila ditarik ke belakang, memang ternyata aku suka banget sama craft (kerajinan). Aku suka buat bando dan pita saat sekolah dan aku jual ke teman. Motivasi utama buat bisnis ini adalah membuat diriku happy dan dari situ ternyata banyak yang suka," cerita Kania dalam sesi Live Facebook #SheMeansBussines bersama beberapa awak media di markas Facebook Indonesia, Capital Place, Jakarta Selatan, Rabu (21/3).
Keunikan lain dari bisnis yang dilakukan Kania adalah semua pegawainya adalah perempuan. Diceritakan Kania, awal pemilihan semua pegawai berjenis kelamin perempuan ini adalah faktor kenyamanan. Sebab, ibu dua anak itu memulai karirnya di meja makan di dalam rumah. Namun, seiring waktu, pemberdayaan perempuan menjadi misi tertentu buat Chic & Darling yang kini bisnisnya merambah dari dekorasi rumah ke pakaian jadi.
"Rasanya dulu risih kalau ada staf laki-laki yang masuk ke rumah. Tapi lama-lama itu menjadi semacam misi untuk Chic & Darling. Ternyata banyak banget perempuan-perempuan di luar sana yang juga mengalami yang aku alami. Menjadi ibu rumah tangga tapi jadi kehilangan sense of self-worth," tutur Kania lagi.
Salah satu keberhasilan Kania tak pelak ditunjang oleh hadirnya promo digital dalam platform macam Facebook. Melalui perdagangan dari dunia maya inilah Kania mendapat pertumbuhan bisnis yang mumpuni. Ini belum ditambah dengan fanbase yang mulai menjamur.
Facebook sendiri menjembatani peluang perempuan berbisnis dengan sebuah program bernama #SheMeansBussines sejak tahun 2016. Program ini mendukung pengusaha perempuan dengan perangkat macam 'Community Finder' yang bisa membuat para pebisnis Kaum Hawa untuk terhubung satu sama lain.
"Kami juga menyelenggarakan acara Open Door di kantor Facebook di seluruh dunia di mana perempuan dapat berpartisipasi dalam workshop, diskusi, dan memiliki kesempatan untuk membangun koneksi," demikian bunyi pernyataan Facebook dalam rilis yang diterima kru vemale.com.
Semua perangkat dan platform ini bertujuan untuk memudahkan kaum perempuan untuk berkarya dan berdaya. Sudah siapkah kamu memberdayakan diri dan bekerja untuk diri sendiri?
(vem/zzu)