Cinta bisa terwujud dan dimaknai dengan berbagai macam cara, termasuk ketika menggemari idola Korea. Seperti kisah Sahabat Vemale yang disertakan dalam Lomba Bukan Cinta Biasa ini.
***
Cinta atau kasih sayang adalah sesuatu yang dimiliki atau didapatkan semua orang. Jika berbicara tentang cinta, cinta orangtua adalah cinta yang paling istimewa, terutama adalah cinta seorang ibu. Cinta yang tak pernah menyakitkan, cinta yang tulus, cinta yang membanggakan, cinta tanpa belas kasih, cinta yang tak pernah memandang siapa diri kamu, cinta yang bagaikan rumah untukmu, dan cinta yang selalu diharapkan semua insan manusia, serta cinta yang tak akan pernah mengkhianatimu.
Ketika kamu merasa dunia meninggalkanmu, ketika kamu merasa kesepian dan lelah dengan hari-hari yang kamu jalani, ketika kamu dicampakkan oleh keadaan serta ketika kamu tidak mempunyai tempat untuk kamu kembali, di saat itulah cinta seorang ibu yang akan mendampingimu di saat kamu ditinggalkan, menemanimu di saat lelah dan kesepiannya dirimu, doa seorang ibu lah yang akan mendorongmu untuk bangkit dan berdiri lagi, tangannya akan selalu terbuka untukmu, apapun keadaanmu atau seburuk apapun keadaanmu, tangan hangatnya akan tetap menggenggam tanganmu, pelukannya akan memberikan ketenangan dan kenyamanan untukmu.
Ya, cinta seorang ibu, cinta yang tak pernah berkhianat. Cinta yang tak biasa dari seorang ibu kepada anak-anaknya. Selain cinta seorang ibu, cinta yang tak biasa lainnya yaitu cinta kepada idola. Mungkin buat sebagian orang hal ini sangat berlebihan, mencintai seseorang yang bahkan tidak dikenal atau pun mengenal kita. Namun bukankah ini sesuatu yang menakjubkan karena cinta seperti ini orang mampu belajar untuk menjadi dewasa dan menemukan hal baru yang unik dalam mewarnai hidupnya.
Banyak hal yang dilakukan penggemar untuk mendukung idola mereka. Apapun mereka lakukan untuk mengapresiasi karya-karya idola mereka, contohnya saja dalam dunia K-Popers (karenaa saya seorang K-Poper), untuk merayakan ulang tahun idola, banyak penggemar yang rela menghabiskan uang mereka untuk membelikan idolanya barang-barang mewah yang mereka inginkan, membelikan bintang dan hutan ataupun pulau yang harganya sangat fantastis. Lalu di saat sang idola mengeluarkan karya terbarunya, para penggemar juga berbondong-bondong untuk mendukung karya idolanya seperti pemasangan iklan di berbagai negara yang tentunya dengan harga yang sangat luar biasa, membeli album dalam jumlah yang banyak dan lain sebagainya.
Advertisement
Teman saya pernah menanyakan hal ini kepada saya, kenapa para penggemar rela melakukannya padahal jika dipikir-pikir, idola tidak mengetahui nama ataupun bentuk rupa kita, bahkan idola juga tidak mengetahui keberadaan kita. Saya menemukan jawaban dari pertanyaan itu setelah saya merasakannya sendiri. Meskipun keberadaanmu tidak diketahui, tetapi ada kesenangan dan kepuasan tersendiri jika kamu melakukannya.
Banyak hal positif yang juga bisa kamu dapatkan dengan mencintai idola kamu, misalnya saja kamu akan melakukan donasi bersama penggemar lainnya untuk idolamu, melakukan kegiatan amal lainnya untuk perayaan tertentu idolamu. Di saat kamu stres atau merasa depresi, kamu bisa menikmati karya-karya idolamu, dan menjadi penghibur yang menemanimu di saat lelah dan kesepiannya dirimu, bahkan menjadi semangat untukmu dalam menjalani lika-liku kehidupan setelah keluargamu.
Seperti cinta seorang ibu yang tidak pernah mengharapkan apa-apa kecuali kebahagiaan dan kesehatanmu, senyuman yang terlukis indah di bibir manismu, itulah yang diharapkan untuk bisa dilihatnya setiap hari, doa yang tulus yang selalu terucap dari bibirnya, semua hanya untuk melihat anak-anaknya bahagia, kebahagiaannya yang sederhana. Kebahagiaannya adalah senyuman kita, begitu juga penggemar kepada idola mereka, mendoakan kesehatan dan kebahagiaan buat idolanya, bahagia melihat idolanya bahagia, tertawa melihat idolanya tertawa dan sakit ketika melihat idolanya sakit, tetap mendukung apapun yang dilakukan idola, dan memaafkan setiap kesalahan yang diperbuatnya, bahkan selalu percaya kepada mereka.
Saya mulai menjadi K-Poper sejak tahun 2015, saat itu saya merasakan stres dan depresi yang teramat sangat, kandasnya hubungan yang sudah saya bina selama bertahun-tahun masih menjadi momok yang menyakitkan, penyesalan yang terus menerus. Dan dalam waktu yang tidak begitu jauh, saya kehilangan ayah saya, beliau menghadap ke Sang Pencipta terlebih dulu, serta kesulitan materi yang dihadapi keluarga saya.
Saya selalu merasa benci dan marah dalam menjalani hari-hari saya tanpa ada semangat dan terus berjalan dalam keputusasaan. Saat itu saya hanya yakin hari ini pasti berlalu dan hari esok akan berlalu tanpa adanya harapan apapun. Sampai titik di mana kejenuhan saya semakin menjadi, emosi yang tidak stabil, karena saya anak pertama dan menjadi sumber kekuatan Ibu saya maka saya pun berpikir, ini bukan saatnya saya seperti ini. Ini saatnya saya harus keluar dari zona neraka yang mencekik dan menyesakkan saya, maka saya berusaha mencari cara untuk bisa menikmati hidup, bahagia dan yang paling terpenting yaitu berdamai dengan keadaan.
Di saat pencarian itulah saya mulai mendengarkan musik Korea, di mana dulu saya hanya mendengarkan musik Indonesia saja. Awalnya saya menyukai satu grup saja namun sekarang saya mulai menyukai beberapa grup. Ketika saya menggali semakin dalam dan mencari tahu tentang grup tersebut tanpa sadar saya semakin jatuh cinta kepada grup tersebut. Hubungan di antara anggota yang saling support, saling menyayangi layaknya keluarga sendiri, semangat dan kerja keras mereka, attitude yang mereka perlihatkan, hubungan harmonis dengan penggemar, serta cara mereka dalam melawan dan menghadapi keadaan atau cara mereka bertahan untuk hidup.
Sejak saat itu banyak yang berubah dalam kestabilan emosi saya, dimulai saya yang biasanya malas-malasan jadi semangat untuk mengerjakan sesuatu. Saya mulai berani untuk bermimpi dan mempunyai tujuan hidup lagi, hidup yang saya jalani biasanya hampa, sekarang mulai berwarna, saya bisa merasakan bagaimana rasanya deg-degan ketika menunggu karya mereka. Ketika stres dengan tugas kuliah, saya akan meluapkannya dengan mendengarkan lagu-lagu ballad yang bisa membuat saya menangis, karena menangis memiliki manfaat yang baik untuk jiwa dan raga. Saya harus meluapkan emosi saya itu, karena biasanya sehabis menangis saya juga merasa lega.
Saya bahagia melihat mereka bahagia, ikut tertawa bersama mereka, bahkan hal yang sepele yaitu suka tertawa sendiri dengan tingkah ataupun penampilan mereka, merasa kagum dengan kerja keras mereka dalam meraih impiannya, keharmonisan dengan penggemar maupun anggota. Saya belajar dari mereka tentang banyak hal dan satu hal yang terlihat jelas berubah semenjak mengikuti idola saya, yaitu pemikiran saya jadi terbuka, pemandangan saya terhadap suatu hal menjadi luas, misalnya hal yang sederhana saja, saya yang dulu tidak menyukai binatang, sekarang mulai memperlakukan binatang peliharaan layaknya memperlakukan manusia. Hal itu terjadi karena idola saya mempunyai binatang peliharaan yang dianggapnya sebagai anaknya sendiri dan saya berharap suatu saat saya bisa memelihara seekor kucing.
Saya yang dulu ingin menikah muda sekarang ingin menjadi wanita karier dulu. Saya jadi tahu cara untuk mengekspresikan rasa cinta dan sayang kepada ibu dan adik-adik saya, di mana saya dulu orang yang sangat kaku dan tidak menyukai hal-hal yang romantis, serta belajar bagaimana untuk bertanggung jawab terhadap pilihan kita sendiri. Saya yang dulu tidak pernah bekerja keras untuk mendapatkan tujuan saya sekarang saya mulai berusaha keras dan fokus terhadap tujuan dan keinginan saya. Saya ingin menjadi orang hebat agar bisa menjadi penggemar yang membanggakan bagi idola saya, menjadi anak yang membahagiakan orang tua saya, dan menjadi orang yang keren dan bahagia dengan apapun yang saya lakukan.
Jadi, yang namanya cinta, apapun itu akan menjadi warna dalam perjalanan hidupmu, dan tidak ada cinta yang bodoh yang perlu disesali karena cinta adalah sesuatu pengorbanan, perjuangan dan semangat yang indah jika kau mengetahui maknanya dan jika kau tahu bagaimana mengekspresikan cintamu dengan baik.
Dear idolaku, terima kasih untuk tumbuh dan bekerja keras, terima kasih untuk hadir dan mengizinkanku untuk mengenal dan mencintaimu. Terima kasih telah lahir dan menjadi sosok yang keren dan mengagumkan. Terima kasih untuk bahagia dan selalu mengkhawatirkan penggemarmu. Terima kasih untuk berusaha mengingat kami, terima kasih untuk selalu bersama dan terima kasih untuk terus berkarya.
Mari terus tumbuh bersama menjadi manusia yang keren dan lebih baik lagi. Mari berjalan bersama untuk lebih bahagia dan aku berharap aku bisa mencintaimu seperti cinta seorang ibu, cinta yang tak pernah berkhianat, cinta yang tak biasa dan cinta yang selalu bersamamu sampai nanti kelak aku bisa menceritakan sosok yang aku banggakan kepada anak-anakku nanti.
- Menikah Muda dengan Pria Psikopat, Siksaan Fisik dan Psikis Kualami
- Dijerat Utang dan Dikhianati Suami Sendiri, Bolehkah Aku Bunuh Diri?
- Bersahabat dengan Pria Makin Menyesakkan Dada Saat Muncul Perasaan Cinta
- Saat Poligami Jadi Prinsip Untukmu, Tapi Bukan Pilihan Untukku
- Kalau Sudah Jodoh, Semua Serba Tak Terduga dan Cepat Terjadinya
(vem/nda)