Tulisan sahabat Vemale yang disertakan dalam Lomba Bukan Cinta Biasa ini mungkin juga pernah kita alami. Menjalin persahabatan dengan seorang pria tak pernah mudah bila kemudian muncul perasaan cinta.
**
Awal cerita biasa saja tak ada yang istimewa, aku dan dia sering bersama karena kami kebetulan satu kelas. Kami berdua juga merupakan orang yang cuek dan suka ikut campur urusan orang lain. Kami berdua sering menceritakan tentang perasaan kami masing-masing baik itu perasaan senang, sedih, galau dan lain sebagainya. Canda tawa kami lalui dengan persahabatan yang indah. Kami adalah sepasang sahabat yang selalu setia menolong. Bertengkar adalah hal yang paling sering kami lakukan, akan tetapi pertengkaran itu yang membuat kami berdua semakin akrab. Membuat nama panggilan yang unik, lucu, menyebalkan adalah hal yang paling sering kami lakukan.
Aku merasa sangat senang bisa memiliki sahabat seperti dia. Dia selalu setia menemani aku untuk menghabiskan semua ceritaku baik itu cerita senang maupun sedih. Banyak sekali hal yang bisa aku dapatkan dari persahabatan ini. Hampir setiap hari kami bertemu di kelas, rasa saling perhatian sudah melebihi seorang sahabat, apalagi persahabatan seorang wanita dengan seorang laki-laki. Banyak teman yang mengira kami berdua ada hubungan lebih selainĀ persahabatan, karena sikap kami berdua yang saling memperhatikan.
Advertisement
Kebersamaan yang telah lama tercipta, beribu curhatan yang telah kita lontarkan. Ternyata tak berhenti sebatas persahabatan biasa. Senyuman manisnya itu tak lagi seperti dulu, banyak perubahan di antara kami berdua, perhatian yang lebih selalu muncul darinya, nama panggilan yang ia buatkan untukku membuat diriku selalu ingat dengan kenangan indah itu. Hal yang aneh muncul dari dirinya setelah liburan sekolah, dia menjadi sangat perhatian dan bertingkah sangat berbeda kepada diriku. Rayuan gombal mulai keluar dari bibirnya yang manis itu. Awalnya aku sama sekali tidak menyadari tentang perubahan terhadap dirinya, akan tetapi ada beberapa teman yang membuat diriku penasaran kepada tingkah lakunya yang berubah.
Setelah beberapa hari berlalu tepatnya setelah pulang sekolah, ia membawakan sebuah es yang dititipkan kepada salah satu temanku, tanpa memberitahu diriku terlebih dahulu. Tingkahnya yang aneh membuat diriku tak bisa menerima pemberiannya. Dalam hati aku merasa sangat bingung tentang sikapnya yang berubah seperti itu. Setelah beberapa lama aku merasa terkejut, karena tak kusangka sahabatku yang selama ini aku anggap seperti saudara sendiri, ternyata punya perasaan yang lebih kepada diriku. Sejak aku mengetahui semuanya, walaupun tak langsung dari bibirnya, tapi aku merasa canggung berada di dekatnya. Banyak teman-teman yang mengatakan bahwa dia suka padaku. Tapi di sisi lain aku tidak ingin merusak hubungan persahabatan yang sudah kita bangun begitu lama.
Sebenarnya dulu dia pernah digosipkan dengan salah satu teman sekelas, sebenarnya aku tahu dia sangat menyukai wanita itu, dan begitu pula sebaliknya wanita itu juga ada perasaan dengan sahabatku ini. Tapi teman wanitaku ini malu untuk mengungkapkannya. Wanita ini juga tidak memberikan kejelasan tentang perasaannya kepada sahabatku ini. Mereka berdua saling suka tapi tak pernah bersama. Sahabatku ini biasa curhat tentang perasaannya itu kepada diriku.
Mungkin karena kita selalu bersama, saling tolong menolong, saling bercanda itu bisa menumbuhkan rasa ketertarikan. Sebenarnya aku merasa takut dekat-dekat lagi dengan sahabatku ini, karena aku takut pertemananku dengan wanita yang sahabatku suka menjadi rusak. Aku tidak ingin sebuah persahabatan dan pertemanan yang sudah lama aku tumbuhkan hancur dengan 5 huruf, yaitu cinta.
Setelah beberapa lama hari-hari terlewatkan, perasaanku kepada sahabatku merasa ada yang berubah. Setiap melihat wajahnya aku merasa berbeda, senyumannya yang manis itu membuat aku kadang-kadang tersipu malu. Dalam hati aku merasa bingung dan selalu bertanya apakah ini yang dinamakan sebuah cinta? Sangat sulit untuk menjawab pertanyaan itu. Akan tetapi setelah lama waktu berjalan, aku merasa sangat sedih karena aku tahu bahwa sahabat yang katanya suka kepada diriku, ternyata tak bertahan lama.
Aku merasa kecewa ketika aku melihat mereka berdua saling bertatap muka dan bercanda tawa, apalagi ketika Valentine's Day sahabatku ini memberikan bunga dan coklat kepada wanita yang ia sukai. Entah kenapa aku merasa sedikit jengkel melihat hal itu, tapi aku berusaha untuk menutupi semuanya.
Sekarang persahabatan kami tak seperti dulu lagi, kami sering berdiam diri dan tak saling sapa. Tapi aku yakin ini adalah pilihan yang terbaik, karena cinta itu tidak harus memiliki, akan tetapi cinta yang sejati adalah melihat orang yang kita sayangi bahagia, walaupun kita yang harus bersedih. Karena cinta dan jodoh itu akan datang pada masa dan waktu yang tepat. Aku berharap setelah hari kasih sayang ini berlalu, aku ingin kami bisa seperti dulu yang selalu bahagia dan bisa berbagi sedih dan senang bersama. Aku akan berusaha menyimpan rasa ini dalam hatiku, karena aku tahu sulit bagi kami untuk bersatu.
- Rindu Setelah Kehilangan Itu Berat, Tapi Doa Selalu Menjadi Penguat
- Salahkah Aku yang Mencintai Papa Tiriku?
- Yang Berat dalam Cinta Itu Bukan Pengorbanan, Tapi Memaafkan Pengkhianatan
- Cinta Sejati Ibuku Mengalahkan Kekuatan Dukun Nenekku
- Ketika Kehilangan Rasa Percaya Diri Membuat Hidupku Seakan Tak Berarti
(vem/nda)