Setiap wanita memiliki kisah cintanya masing-masing. Ada yang penuh liku, luka, hingga akhir kisah yang mungkin tak pernah diduga. Seperti kisah Sahabat Vemale yang disertakan dalam Lomba Bukan Cinta Biasa ini.
***
Happy Valentine Bapak dan Ibu,
Jika kalian percaya di dunia ini ada cinta yang tidak bersyarat, maka aku pun demikian. Ada cinta yang tulus, ada cinta yang mampu melakukan dan menerima apapun.
Seminggu ini hampir setiap hari hujan turun di Jakarta (khususnya Jakarta Timur). Seperti biasa setiap pulang kerja aku menggunakan jasa ojek online untuk pulang ke rumah. Beberapa hari ini hujan selalu turun tepat di jam pulang kerja. Jika hujannya tidak terlalu deras, aku lebih memilih menembusnya daripada menunggu lama. Untungnya ojek online ini selalu menyediakan jas hujan.
Sore itu, seorang driver yang sudah agak tua menjemputku di depan kantor. Dengan sangat ramah, beliau memberikan jas hujan dan helm. Selama perjalanan menuju rumah, aku merasa betapa berjasanya driver ini. Kuperhatikan kaki dan sebagian celananya yang basah dan terkena lumpur. Jika pelanggannya meminta antar walaupun itu dalam keadaan hujan deras sekalipun, dia pasti selalu siap. Ya, dia pasti bekerja keras untuk keluarganya. Seorang ayah yang mungkin saat ini sudah ditunggu anak-anaknya di rumah.
Aku seketika teringat dengan Bapak dan Ibu di kampung. Meskipun bukan driver ojek, tapi yang mereka kerjakan setiap hari tidaklah mudah. Mereka memang mencari nafkah dengan berjualan. Teringat wajah lelah Bapak saat berbelanja barang dagangan, pulang ke rumah bercucuran keringat. Dengan motor tuanya, mengangkat beban berat, di bawah teriknya panas matahari dan juga hujan.
Advertisement
Teringat juga wajah ibu menahan kantuk berjaga di warung sampai larut malam. Dan esok harinya harus bangun sepagi mungkin. Hanya beristirahat beberapa jam saja. Mereka sangat kuat, bukan? Terbersit dalam benakku, apa yang membuat mereka sanggup melakukan itu? Setiap hari.
Di luar pekerjaan itu, aku juga mengingat semua yang Bapak Ibu lakukan untukku sejak kecil. Mengingatkan kami untuk makan meskipun mereka belum makan, mendampingi kami mengerjakan PR, dan merawatku di saat sakit. Masih kuingat jelas wajah sedihnya saat itu.
Ya, di usiaku yang sudah dewasa kini, aku mengerti yang mereka lakukan adalah berjuang untuk kehidupan anak-anaknya. Dan yang membuat mereka sanggup melakukannya adalah karena begitu besar kasih sayang mereka untuk anak-anaknya. Mereka bekerja keras semampu mereka untuk menyekolahkan kami anak-anaknya dengan harapan kami dapat meraih kehidupan yang lebih baik. Tanpa mengenal lelah, tanpa melihat kondisi, mereka tidak pernah mengeluh. Tidak pernah membagi bebannya kepada kami, dan hanya meminta kami untuk bersungguh-sungguh belajar.
Di luar sana ada banyak pekerjaan yang jauh lebih berat, yang dilakukan para orang tua untuk menghidupi anak-anaknya. Sebagai anak pernahkah kita bertanya kepada mereka apa yang mereka rasakan? Bagaimana pekerjaan Bapak hari ini? Apakah Ibu lelah? Bapak dan Ibu sudah makan? Mungkin itu bisa sedikit melegakan mereka. Dan seolah diingatkan saat itu, sudahkah aku menelepon mereka hari ini?
Di bulan kasih sayang ini, siapakah yang pantas mendapat apresiasi atas kasih sayang yang tak terbatas? Dan dengan apa kasih sayang itu bisa dibayar? Kutanyakan sendiri pada diriku.
Hatiku menjawab, Bapak dan Ibu, kalian lah yang ingin kuberi hadiah, meskipun itu tidak sebanding dengan apa yang kalian berikan untukku. Aku ingin memeluk kalian dan mengungkapkan terima kasih atas perjuangan dan cinta yang tidak biasa yang kalian beri. Kalian lah pemilik kasih sayang yang tulus, dan motivator terbaik dalam hidupku.
Aku selalu berdoa agar Bapak dan Ibu diberi kesehatan dan umur panjang. Aku meminta dalam doaku agar diberi kesempatan untuk membahagiakan kalian. Happy Valentine Bapak dan Ibu! Tidak ada kata yang bisa mengungkapkan betapa bersyukurnya aku memiliki kalian who love me unconditionally.
- Walau Tak Mesra Bermanja, Terimakasih Telah Memelihara Cinta Kita
- Bayangan Mantan Terus Terbawa Sampai Menikah, Kenapa Kenangan Begitu Kejam?
- Beda Kewarganegaraan, Maaf Aku Tak Pernah Bisa Membalas Cintamu
- Untukmu di Benua yang Berbeda, Jujur Aku Ingin Engkau Jadi Jodohku
- Awalnya Kenalan via Aplikasi, Lama-Lama Aku Jatuh Hati
(vem/nda)