Cinta yang sejati justru akan semakin kuat saat dihadapkan pada ujian dan cobaan. Seseorang pun rela mengorbankan apapun demi pasangannya atas nama kekuatan cinta. Perjuangannya memang tak mudah, tapi akhir kisahnya bisa lebih indah.
Pasangan asal Jepang, Hisashi Nishizawa dan Mai Nakahara tadinya berencana akan menikah pada awal tahun 2007 setelah bertunangan sebelumnya. Namun, seperti yang dikutip dari nexshark.com, sebuah tragedi membuat rencana itu batal. Tiga bulan sebelum hari H, pernikahan itu dibatalkan. Nakahara sang calon pengantin wanita tiba-tiba mengalami hilang ingatan jangka pendek pada bulan Desember 2016.
Dalam kondisi tersebut, Nakahara sering membuat suara-suara aneh di malam hari. Karena perilakunya yang aneh dan kondisinya yang mendadak hilang ingatan, Nakahara kemudian dirawat di rumah sakit jiwa. Namun, ia kemudian mengalami koma setelah jantung dan paru-parunya berhenti berfungsi selama beberap waktu. Ia pun dipindahkan ke Okayama University Hospital untuk diperiksa lebih lanjut.
Selama Nakahara dirawat, orangtuanya sempat meminta Nishizawa untuk mencari wanita lain saja. Tetapi Nishizawa menolak. "Aku akan menunggu," begitu jawabnya.
Beberapa bulan kemudian, diketahui bahwa Nakahara mengidap penyakit bernama Anti-NMDA receptor encephalitis. Kondisi ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang fungsi-fungsi otak. Penyakit ini tergolong langka hanya terjadi pada 0,33 orang per 1 juta orang di dunia. Gejalanya meliputi halusinasi, pernapasan yang melemah, dan ketidakmampuan menunjukkan reaksi. Setelah diberi perawatan medis, kondisi Nakahara berangsur-angsur membaik, ia bahkan mulai menunjukkan reaksi terhadap suara yang didengarnya.
Advertisement
Bulan berganti tahun. Kondisi Nakahara makin membaik. Tahun 2011 ia sudah mulai bisa menujukkan emosi dan menulis namanya dengan huruf kanji.
Setelah keluar dari rumah sakit, Nakahara dirawat di rumah dan mulai mengingat satu per satu anggota keluarganya. Namun, ada satu orang yang tak bisa ia ingat. Tak lain adalah tunangannya sendiri, Nishizawa. Dia juga heran kenapa pria tersebut selalu ada di sisinya.
Ingatannya akan Nishizawa akhirnya kembali setelah melihat sebuah pocketbook lama dengan tulisan "upacara pernikahan" yang bertanggal 11 Maret 2007. Dalam pocketbook tersebut juga ada tanggal mereka kencan dan terdapat banyak sekali foto mereka berdua bersam-sama.
Akhirnya bulan Juni 2014, hampir delapan tahun setelah rencana menikah batal sebelumnya, Nakahara dan Nishizawa akhirnya menghubungi gedung yang disewa untuk menjadwal ulang pernikahan.
Pernikahan yang tertunda itu pun dilangsungkan pada tanggal 21 Desember 2014. Kerabat, teman, dan staf rumah sakit yang pernah merawat Nakahara menjadi saksi janji suci mereka.
Penantian Nishizawa pun akhirnya berakhir manis. "Ketika aku melihat kondisinya membaik dari hari ke hari, meski sedikit demi sedikit, waktu 8 tahun bagiku bukan waktu yang lama," paparnya. "Aku sangat bersyukur. Aku ingin membuat keluarga bahagia bersama," lanjutnya.
Kisah mereka pun menginspirasi banyak orang. Bahkan kisah mereka sudah pernah diangkat di televisi Jepang, dituliskan menjadi sebuah buku, bahkan diangkat jadi sebuah film.
Benar-benar kisah yang sangat menyentuh hati, ya ladies. Penantian 8 tahun itu akhirnya bisa berakhir jadi kisah yang indah. Semoga pernikahan keduanya terus bahagia hingga akhir hayat.