Qu Sinian, bocah berusia 8 tahun ini memiliki kisah yang sungguh inspiratif sekaligus mengharukan. Bocah yang berasal dari Guiyang, Provinsi Guizhou ini harus ke jembatan layang untuk mengerjakan PR setiap harinya. Wah, kenapa harus ke jembatan layang ya?
Seperti yang dilansir dari nextshark.com, Qu terpaksa pergi ke jembatan layang untuk mengerjakan PR karena penerangan di rumahnya buruk. Mengerjakan PR dengan kondisi ruangan yang gelap atau remang-remang pastinya sangat sulit dilakukan. Akhirnya ia dengan ditemani ibunya, Li Gaoju selalu pergi ke jembatan layang untuk mengerjakan PR karena bisa mendapat cahaya dan penerangan yang cukup.
Qu berada di pinggir jembatan layang untuk mengerjakan PR selama empat jam setiap harinya. Dimulai dari pulang sekolah hingga senja. Baru setelah itu ia akan kembali pulang ke rumah kontrakan berukuran 8 meter persegi dengan ibunya. Rumah kontrakan itu sendiri lokasinya sangat dekat dengan jembatan layang setinggi 164 kaki.
"Kamar kami penerangannya buruk. Terlalu gelap. Keluarga kami sangat miskin. Dia harus ke sini untuk mengerjakan PR, tak ada cara lain," papar Li Gaoju kepada wartawan.
Sementara itu Ayah Qu adalah seorang pekerja migran yang pindah dari kampung halamannya ke Guiyang untuk bekerja. Sayangnya, sang ayah mengalami cedera setelah jatuh dari ketinggian saat bekerja delapan tahun lalu.
Advertisement
Kondisi Ibu Qu juga tak memungkinkannya untuk bekerja karena memiliki masalah jantung. Hanya sang ayah yang jadi satu-satunya tulang punggung dan kini bekerja sebagai pengemudi sepeda motor. Dalam sebulan penghasilannya 1.000 yuan (sekitar Rp2,1 juta). Dari penghasilan itu, 400 yuan harus disisihkan untuk membayar kontrakan dan 100 yuan untuk kebutuhan memasak dan menghangatkan ruangan pada malam hari.
Di tengah kondisi tersebut, Qu tetap bisa berprestasi di sekolahnya. Dia selalu mendapat nilai A di kelasnya. Cita-citanya nanti ingin menjadi dokter agar bisa mendapat uang banyak sekaligus merawat ibu dan ayahnya. Meski butuh waktu cukup lama untuk mewujudkan impiannya tersebut, untuk saat ini impiannya sederhana saja. Ia ingin punya lampu belajar agar bisa mengerjakan PR di rumah. Semangatnya belajarnya benar-benar luar biasa, ya ladies.
- Anak Berusia 10 Tahun Merawat Kedua Adiknya, Kisahnya Bikin Terenyuh
- Andai Saja Ibu Masih Ada untuk Mendampingi Kehamilan Pertamaku
- Tak Ingin Jadi Beban, Permintaan Anak Pengidap Kanker Ini Memilukan
- Anak Jadi Penakut Usai Disebut Berkulit Gelap, Curhat Ibu Ini Menyentuh
- Antar Kepulangan TKW ke Bandara, Keluarga di Arab Saudi Ini Menangis Haru
(vem/nda)