Apa resolusimu tahun ini? Apakah seperti resolusi sahabat Vemale yang disertakan dalam Lomba New Year New Me ini?
***
Pagi ini adalah pagi yang sudah kesekian kalinya di tahun 2018. Semua orang pasti sudah memiliki rencana dan kegiatannya masing-masing pada hari ini. Begitu juga di hari esok, lusa, dan seterusnya. Hari-hari baru di tahun 2018 bukanlah hari yang biasa bagiku. Setelah melewati berbagai macam halang rintang di tahun lalu, aku sangat bersyukur masih dapat bertahan hingga detik ini untuk diriku sendiri. Berbagi waktu antara duduk di bangku kuliah, berkutat dengan segala macam peralatan laboratorium, rapat rutin sebuah organisasi, serta menjalankan banyak event besar sudah menjadi makananku sehari-hari.
Advertisement
Bangun di pagi hari untuk memanjatkan doa kepada-Nya dilanjutkan mempersiapkan diri dan bergegas menuju kampus guna menimba ilmu dari pukul 07.00 sampai 13.00. Belum usai sampai di situ, siang hariku masih harus kulalui dengan bakteri, yeast, dan jamur yang merajuk manja untuk diamati dengan sebuah mikroskop hingga tak terasa azan maghrib pun telah berkumandang. Diriku membayangkan betapa nikmatnya jika dapat tenggelam dalam kasur empukku setelah praktikum yang melelahkan ini. Namun sayang, niat tersebut harus kuurungkan karena kegiatan rapat rutin sebuah organisasi maupun panitia event hingga waktu yang tak ditentukan. Sesampainya di rumah, diriku masih harus berkutat dengan tugas-tugas maupun laporan praktikum hingga larut malam bahkan dini hari. Lelah dan suntuk itu pasti. Tetapi itulah sederet rutinitas yang wajib aku jalani dan akan aku tempuh kembali di semester depan.
Aku tidak tahu sudah berapa banyak tenaga dan pikiran yang aku tumpahkan demi secuil rutinitas kehidupanku. Hal-hal tersebut membuatku tersadar bahwa mengapresiasi diri sendiri itu penting. Tidak disangka, sebenarnya hal itu juga sangat mudah untuk dilakukan seperti sekadar pergi ke salon atau pusat perbelanjaan, makan siang dengan menu favorit, menonton film yang dipenuhi aktor tampan, memetik gitar sembari bersenandung, bercengkerama dengan sahabat maupun keluarga, atau bahkan sampai yang paling sederhana adalah tidur di malam hari dengan waktu yang cukup. Sebuah tindakan sederhana yang dilakukan setelah menuntaskan rutinitas melelahkanku pasti akan membuatku merasa lebih bahagia dan bersemangat.
Di samping itu, tidak lupa untuk terus bersyukur atas apa yang sudah aku jalani pada hari ini dan berjanji untuk menyambut keesokan harinya dengan lebih baik lagi. Hari kemarin adalah sebuah pelajaran berharga yang dapat digunakan sebagai bahan perbaikan ke depannya, bukan sebuah bahan untuk diriku termenung, menyalahkan diri sendiri, dan menyesali atas apa yang telah terjadi. Tidak bisa dipungkiri, penyesalan akan selalu datang di belakang. Jadi, sesalilah seperlunya, ambil nilai positif sebanyak-banyaknya kemudian buang sejauh-jauhnya sebongkah permasalahan tersebut karena roda kehidupan akan terus berputar.
Sebuah peringatan penting pula bagi diriku sendiri bahwa pada saat diriku terjatuh bahkan hingga merangkak terseok-seok, hanya sebuah keyakinan dari diriku sendirilah yang mampu membuatku bangkit kembali. Mungkin, memang banyak orang di sekelilingku yang senantiasa mengulurkan tangannya agar diriku dapat berdiri kembali. Namun, seberapa besar dukungan dan dorongan dari orang lain, apabila diriku sendiri masih berpikiran negatif, maka aku tidak akan dapat berdiri tegap dan melanjutkan kehidupanku kembali. Oleh karena itu, orang yang paling berpengaruh dalam hidupmu sebenarnya adalah dirimu sendiri.
Terima kasih sudah sangat setia untuk mendengarkan.
Terima kasih sudah mau berjuang walaupun itu sulit.
Terima kasih sudah mau percaya terhadap kemampuanku.
Terima kasih sudah mau mengatakan bahwa semuanya baik-baik saja.
Terima kasih untuk masih tetap bertahan hingga detik ini.
Rasa terima kasih tersebut bukanlah untuk orang lain, melainkan untuk diriku sendiri. Sudah saatnya untuk lebih peduli kepada diri sendiri. Mungkin ini hanyalah sebuah resolusi sederhana, namun aku harap akan berpengaruh besar terhadap diriku sebagai titik permulaan untuk menikmati sebuah kehidupan baru di tahun 2018.
- 2 Jam Bersama Ayah Jelang Tahun Baru 2018, Aku Bahagia Meski Hati Rapuh
- Sakit Hati Dihina Gemuk, Tahun Ini Target Diet Berat Badan Turun 20 Kg
- Selamat Tinggal Suara Mesin Printer!
- Ibu, Kau Sungguh Menyebalkan!
- Video Call Terakhir dan Aura Wajah Mama yang Berbeda
Â
Â
(vem/nda)