Saat usiamu 12 tahun? Apa yang telah kamu berikan kepada orang tuamu? Prestasi membanggakan di sekolah, menjadi juara di ajang pencarian bakat atau seperti anak-anak pada umumnya yang sibuk dengan belajar, bermain dan menghabiskan sebagian besar waktumu untuk bersenda gurau bersama sahabat-sahabat seusiamu?
Wangzhen, di usianya yang masih sangat belia yakni 12 tahun, ia telah memahami dengan sangat baik apa itu kasih sayang yang tulus, apa itu melakukan yang terbaik untuk orang tuanya dan apa itu berjuang melawan pedih getirnya kehidupan.
Dilansir dari laman viral4real.com, siang malam Wangzhen bekerja mengumpulkan sampah untuk dijual. Uang hasil penjualan sampah itu kemudian ia gunakan untuk biaya hidup sehari-hari. Uang itu juga digunakannya untuk membiayai pengobatan ibu tirinya yang begitu ia kasihi dan sayangi.
Mengenai Wangzen, saat usianya dua tahun ibu kandungnya meninggalkannya. Beberapa waktu kemudian, sang ayah mengalami kecelakaan yang membuatnya cacat. Beruntung, Liang Yingchun, wanita yang kini menjadi ibu tirinya beberapa saat kemudian hadir di kehidupan mereka. Wang yang sejak balita tak pernah merasakan hangatnya kasih sayang ibu, ia mulai merasa begitu berharga dan disayangi sosok ibu.
Namun sayang, di saat kebahagiaan yang ia rasa bersama keluarganya mulai berjalan baik, sang nenek meninggal dunia dan meninggalkan hutang dalam jumlah cukup besar. Liang Yingchun yang berasal dari Nanyang, Henan, Tiongkok ini juga didiagnosa menderita leukemia limfoblastik akut. Karena penyakit ini, Liang hanya bisa terbaring lemah di rumah sakit.
Menyentuh hati, melihat kondisi Liang yang lemah, Wangzhen dan sang ayah begitu setia menemaninya di rumah sakit. Kedua pria ini juga bergantian menjaga wanita tersebut mulai dari menyuapinya ketika makan, membersihkan tubuhnya hingga membayar tagihan rumah sakit.
Advertisement
"Selama setengah hari aku mengumpulkan bahan daur ulang, dengan itu aku bis mengumpulkan sedikit uang. Ibu Liang (ibu tiri) telah memperlakukan aku dan ayah dengan sangat baik. Ia mencintai kami. Dokter mengatakan jika ia tidak diobati, ia akan meninggal dunia. Aku tak ingin itu terjadi padanya. Aku dan ayah menyayanginya. Kami akan berusaha mendapatkan cukup uang untuk merawat dan menjaganya," ungkap Wangzhen.
Meski kehidupan yang ia jalani selama ini cukup berat, Wangzhen mengaku ia menerima dan bersyukur dengan kehidupannya. Ia tak akan pernah pantang menyerah melanjutkan hidup dan memberikan yang terbaik untuk orang-orang tercinta di sekitarnya.
- Belajar Urus Rumah & Memasak Sejak Usia 5 Tahun, Kisah Anak Ini Menyentuh
- Demi Rawat Kakek Nenek, Gadis 10 Tahun Penuh Semangat Jadi Pekerja Kasar
- Semangat Cari Nafkah Untuk Ibu & 7 Adiknya, Kisah Anak Ini Bikin Terenyuh
- Bantu Orangtua Menyapu Jalanan di Hari Libur, Kisah Anak Ini Menyentuh Hati
- Mencari Nafkah dengan Jual Es Keliling, Kisah Anak Ini Menyentuh Hati
(vem/mim)