Kisah sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Menulis Surat untuk Ibu ini mewakili isi perasaan kita yang jauh di tanah rantau. Juga soal sebuah keinginan untuk membahagiakan ibu yang semoga bisa segera tercapai.
***
Assalamu’alaikum Bunda,
Bunda apa kabar? Udah masuk Desember ya bun. Itu artinya musim penghujan tengah parah-parahnya. Tata khawatir dengan rematiknya bunda. Bunda jangan maksain diri untuk terlihat baik-baik saja. Kalau emang capek, istirahat. Kan ada Puji sama Riska. Fajar biar pun anak lelaki, bisa kok bunda suruh buat sekadar nyuci piring atau ganti air galon. Nggak mesti apa-apa semuanya bunda sendiri yang handle. Kami udah gede bun, udah bisa bantuin urusin rumah. Bahkan udah saatnya bunda duduk manis aja.
Advertisement
Tapi ya kalau nggak ada aktivitas bukan bundaku namanya. Udah deh, bunda cukup urus mawar-mawarnya bunda aja ya. Bibit mawar putih kesayangan bunda yang Tata bawain dari Malang apa kabarnya? Kata Puji kemarin, bunda sampai ninggalin rajutan syal buat Riska demi ngurusin si putih ya. Nggak apa-apa. Tata tenang dengernya. Asalkan bunda seneng. Itu lebih dari cukup.
O, iya jodoh dunia akhiratnya bunda apa kabar? Udah berhenti ngerokok ya. Alhamdulillah. Meskipun masih cinta mati sama kopi hitamnya. Sama masih doyan begadang demi tim andalan kesayangan Liverpool. You never walk alone ya Pak! Ah tapi tetep ya bun, nggak seru suasana nontonnya nggak ada Tata di rumah. Ya iyalah, nggak ada temen bapak teriak. Secara Tata kan dari zaman belum bisa jalan sama ngomong udah jagoin United. GGMU lah pokok nya! Eh, kok malah ngomongin bola sih. Bunda kan paling nggak ngerti bahas sepak bola. Kalau bahas masakan sama tanaman, hayok. Ah, jadi kangen masakan bunda. Meski di sini Tata bisa masak sendiri dan nyobain resep dari bunda, tetep aja masih nggak seenak masakan bunda. Itu lho soto ayam, perasaan bunda cuma merem aja bikinnya, tapi kok tetep enak ya. Lha Tata beberapa kali gagal mulu untuk bisa seenak buatan bunda.
Desember artinya juga udah setahun Tata merantau pasca wisuda pertengahan Desember tahun lalu. Itu juga artinya udah sembilan bulan hubungan Tata dengan Mas Surya. Tata masih inget, Jumat lalu bunda tiba-tiba nelpon. Cuma buat nanya, “Nduk, kamu baik-baik aja tho?” Lalu Tata jawab, "Iya baik Bun."
"Kamu yakin?"
"Hu’um, yakin bun."
Nggak biasanya bunda nelpon, tengah malam buat nanya kabar. Bunda biasanya selalu nelpon di luar jam tidur Tata. Barangkali karena bunda udah punya firasat nggak enak ya malam itu. Feeling bunda emang juara!
Tata sebenernya nggak baik-baik aja bun waktu itu. Malam itu, Tata belum tidur. Tata terisak sendiri dalam tangis. Sedari sore, waktu masih di kantor, Mas Surya menghubungi untuk mengajak ketemu. Malemnya abis Isya', kami ketemu. Nggak seperti biasa Mas Surya nggak banyak ngomong. Dia lebih banyak diem. Selepas makan, Tata tanya, "Mas mau ngomong apa?" Terus Mas bilang, “Kayaknya kita udahan aja dek.”
Nggak ada alasan yang jelas bun. Mas cuma bilang, Tata terlalu independent. Dia nggak suka Tata kerja. Padahal kan Tata udah jelasin bun sedari awal kami ngejalanin hubungan ini, kalo Tata kerja itu buat nyari pengalaman sama buat bantu biaya sekolahnya adik-adiknya juga. Terus kalau masalah terlalu independent, Tata juga bingung di mana letak Mas ngeliat itu. Tata cuma jauh dari rumah kok. Karena rezekinya ada di kota lain. Ya Tata jemput rezekinya di sini.
Maaf Tata baru berani cerita sekarang. Tata perlu waktu buat mencerna semua ini dulu. Buat berdamai dengan diri sendiri, kalau Tata udah nggak sama Mas lagi. Ah, bahkan sampai sekarang masih manggil sosoknya dengan Mas. Bunda tahu kenapa Tata sedih? Karena 2 minggu sebelumnya Mas ngajak ke rumahnya. Tata dikenalin ke ayah ibunya dan kedua adiknya juga. Ya Allah bun, kok Mas tega banget tho.
Kalau emang Tata ada salah, yo minta maaf. Akan Tata coba perbaiki. Tapi ya, Tata masih megang kata-kata bunda. Jodoh itu harus diperjuangkan dari dua arah. Akan rapuh kalo cuma Tata sendiri yang bertahan. Sekarang perhatian Tata cuma buat keluarga. Fokus Tata cuma ke kerjaan.
Ya udah, itu aja dulu ya bun. Rasanya lega banget sekarang. Plong! Tata mau garap laporan dulu. Akhir tahun, lebih sibuk. Bunda jaga kesehatan ya. Salam buat bapak. Buat adek-adek juga. Maaf masih suka bikin bunda khawatir. Masih suka nahan masalah sendiri, masih bisa sok kuat (ngikut bunda juga ini). Makasih untuk perhatian dan kasih sayang bunda selama ini. Untuk doa-doa yang bunda rapalkan dalam sujud di sepertiga malam bunda.
Tata percaya doa bunda lah yang melindungi Tata selama di perantauan. Tata juga selalu percaya restu bunda lah yang mempermudah segala urusan Tata selama ini. Bunda berhak mendapatkan seorang menantu, yang tidak hanya menyenangkan tapi juga menenangkan. Tata janji akan ngasih bunda menantu yang nggak hanya enak dilihat mata tapi juga menyejukkan hatinya bunda, yang bisa bunda percaya bisa jagain putri bunda ini dunia akhirat.
Bunda harus tahu, betapa Tata sayaaaaaaaang banget sama bunda. Meskipun bunda pasti udah tahu, ge er & pede ya bun. Bunda panutan Tata. Izinkan Tata mendapatkan surga dari telapak kakinya bunda. Semoga bunda selalu disayang Allah. Selalu dekat dengan kebaikan dan kebahagiaan. Dan jauh dari segala keburukan dan kemalangan. Tata sayang bunda.
Allahummaghfirli Waliwalidaiyya Warhamhuma Kama Robbayanii Soghiro.
Yaa Allah ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku. Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sewaktu kecil. Aamiin.
Sujud sungkem dan peluk cium dari jauh,
Yulirta Pontianak, 5 Desember 2017
***
Hai ladies dan moms yang ada di Kota Malang, yuk kita ketemuan dan seru-seruan merayakan Hari Ibu!
Kamu bisa ajak ibumu main games dan makan siang bareng. Semuanya GRATIS! Terus bisa ikut seru-seruan bareng juga dengan 50 Vemalist lainnya dan ibu mereka.
Seperti apa syaratnya? Yuk cek di halaman ini.
- Mami adalah Wanita Terkuat yang Mengisi Kekosongan Peran Bapak
- Rekam Jejak Arini Subianto si Perempuan Terkaya di Indonesia
- Belajar Urus Rumah & Memasak Sejak Usia 5 Tahun, Kisah Anak Ini Menyentuh
- Demi Rawat Kakek Nenek, Gadis 10 Tahun Penuh Semangat Jadi Pekerja Kasar
- Petugas Medis Kabulkan Permintaan Pasien Melihat Pantai Ini Bikin Terenyuh
(vem/nda)