Ayu Indriati tidak pernah terpikir sedikit pun bahwa penampilannya yang menggunakan hijab bisa membawanya ke puncak acara kompetisi Vitalis Empression 2017. Gadis cantik asal Jakarta itu bahkan sempat minder ketika melihat bahwa hanya sedikit dari ribuan peserta pendaftar via foto Instagram yang menggunakan hijab.
Namun tak disangka, nama Ayu terucap sebagai juara I Vitalis Empression 2017. Influencer kelahiran 27 Mei 1994 itu berhak menyandang titel Juara I dengan membawa hadiah uang tunai senilai 10 juta rupiah dan bingkisan produk cantik dari Vitalis.
"Awalnya aku ragu untuk ikut karena aku memakai hijab, ternyata pas aku ikut malah masuk 20 besar. Aku jadi merasa ada tantangan tersendiri karena aku berhijab," ujar Ayu selepas dirinya dinobatkan sebagai pemenang di Restoran Fat Shogun, Mega Kuningan, Jakarta, Sabtu (18/11/2017).
Advertisement
Diceritakan Ayu bahwa pada awalnya dirinya ikut kompetisi ini melalui sebuah E-Commerce. Ia pun sebenarnya nyaris terlambat memasukkan foto pada saat proses pendaftaran yang ditutup pada 29 Oktober 2017 lalu. Namun pada akhirnya Ayu berhasil masuk 20 besar dan berhak melaju ke sesi wawancara pada 11 November 2017.
"Tadinya aku sempat pasrah kalau ngga bisa hadir di sesi wawancara karena bentrok sama jadwal pekerjaan dengan sebuah kementerian. Tapi ternyata bisa wawancara dengan Whatsapp Call," cerita Ayu.
"Dengan kemenangan ini aku ingin tetap sama tujuan aku, Aku ingin mensosialisasikan bahwa mulai sekarang seorang perempuan bukan cuma fotonya saja yang bagus, tapi juga keseluruhan penampilan sampai jenis parfum juga harus diperhatikan."
Kegembiraan serupa juga disampaikan Marry Yanna sebagai peringkat II. Gadis asal Bagansiapiapi, Riau, itu masih terlihat kaget saat menerima hadiah uang tunai senilai 5 juta rupiah dan bingkisan produk cantik dari Vitalis. Pasalnya dia juga hampir terlambat daftar untuk ikut kompetisi ini. Pada akhirnya pun dia mengirimkan foto via Instagram, lokasi foto yang ia pilih adalah set yang amat sederhana namun terlihat indah di kamera.
"Di kompetisi Vitalis Empression ini aku penasaran soal workshop menjadi Key Opinion Leader (KOL). Karena menurut aku ini bagus untuk pengalaman dan menambah informasi," kata Marry.
Ditambahkan gadis kelahiran 26 Agustus 1989 bahwa kemenangan ini membuatnya mantap ingin menjadi seorang Influencer. Tidak ada lagi alasan tidak memiliki alat yang mumpuni atau pun takut soal ucapan atau pendapat orang lain.
Lain lagi dengan inspirasi yang didapat Patricia Felisa sebagai peringkat III. Gadis mungil kelahiran 29 Januari 1996 ini sejatinya memiliki rasa rendah diri yang besar. Ia bahkan awalnya tidak berani mendaftar kompetisi ini karena harus mengunggah foto. Dengan dorongan kuat dari orang-orang sekitar, barulah Patricia akhirnya mau meng-upload foto dirinya ke Instagram.
"Puji Tuhan aku bisa masuk 20 besar. Bisa masuk tiga besar buat aku itu mukjizat," ujar Patricia. "Padahal aku saat sesi interview, deg-degan parah sampai gemetaran. Tapi pas sudah masuk (ruang interview) jadi lebih tenang, ngobrol juga jadi lancar," tambahnya.
Patricia kini bisa melihat bagaimana dampak sebuah kompetisi pada kepribadiannya. Ia jadi lebih percaya diri dan tidak lagi memiliki rasa minder.
Ignite Your Charm, Reach Your Star
Menurut Ni Made Sri Andani sebagai Marketing Director Wipro Unza Indonesia, pemenang Vitalis Empress adalah wanita yang tidak hanya memiliki paras yang cantik saja, tetapi juga seorang wanita yang berani memperlihatkan kelebihan dirinya sehingga orang terpesona akan kelebihan kepribadiannya.
"Vitalis ingin pemenang dari campaign Vitalis Empression bisa menunjukkan impresi pada orang lain bahwa dia adalah seorang yang memililki kualitas seorang Empress. Dia memiliki kemampuan, lebih dari sekadar good looking," tegas Andani.
Atas dasar itulah ketiga pemenang ini terpilih. Mereka dianggap memiliki kecantikan fisik yang menarik, pengetahuan yang cakap, kepribadian menarik, dan kehidupan digital yang sehat.
"Vitalis itu bicara soal wanita yang sukses, tagline-nya 'Ignite Your Charm, Be A Star'. Bagaimana kita sebagai wanita mengeluarkan pesona kita. Pesona bukan sekadar cantik tapi juga knowledge dan skill yang bagus sehingga bisa meraih impian kita, apa pun itu, selama hal itu positif, " ujar Andani.
(vem/zzu)