Sukses

Lifestyle

Maafkan Aku Ayah, Putrimu Ini Makin Sibuk dengan Urusannya Sendiri

Semakin dewasa, kadang kita merasa makin egois. Selalu sibuk dengan urusan sendiri. Menghabiskan waktu dengan berbagai hal pribadi, sampai tak lagi meluangkan waktu untuk sekadar mengobrol dengan ayah kita.

Sampai tak kita sadari bahwa ayah semakin menua. Rambutnya sudah mulai memutih. Fisiknya tak sekuat dulu lagi. Keriput di wajahnya sudah makin kentara meski senyumannya masih sehangat dulu. Tangan yang dulu selalu bisa menggenggam dan menggendong kita kini sudah makin lemah.

Sementara kondisi ayah sudah semakin menurun, kita makin sering mengabaikannya. Kita lebih memilih tenggelam dalam berbagai kesibukan dan pekerjaan. Menjadi perempuan dewasa, kita merasa sudah memiliki hak sepenuhnya untuk mengatur dan mengurus hidup kita sendiri. Tak lagi mementingkan orang terdekat kita. Tak lagi menyapa ayah, padahal kita tumbuh dan sekuat sekarang berkat kasih sayangnya.

Certain is it that there is no kind of affection so purely angelic as of a father to a daughter. In love to our wives there is desire; to our sons, ambition; but to our daughters there is something which there are no words to express.
- Joseph Addison

Ayah semakin tua./Copyright shutterstock.com

Kita makin sibuk dengan urusan kita sendiri. Tak lagi meluangkan waktu untuk sekadar menemaninya ngobrol atau menonton TV. Seringkali kita malah pura-pura sibuk agar tak direpotkan dengan permintaan ayah. Atau kadang kita pura-pura tak bisa diganggu karena sudah bosan dengan nasihat-nasihat ayah yang mungkin sudah ketinggalan zaman.

Boro-boro memberi ucapan selamat hari ayah, saat hari ulang tahunnya tiba, kita tak lagi memberinya kejutan atau doa. Kenapa kita jadi lebih egois dengan diri sendiri?

Semoga masih ada kesempatan untuk membahagiakannya./Copyright sayingimages.com

Sudah begitu banyak cinta dan kasih sayang yang kita terima dari ayah. Kita pun tak akan pernah bisa membalas semua itu seumur hidup. Kita memang akan terus tumbuh menjadi seorang perempuan dewasa. Tapi di sisi lain, ayah kita juga akan semakin menua.

Semoga kita masih diberi waktu untuk membahagiakan ayah tercinta kita, ya ladies. Kita tak pernah tahu persoalan takdir dan umur manusia, yang bisa kita lakukan hanyalah memanfaatkan waktu sebaik-baiknya saat ini. Jangan sampai kita terlambat membahagiakan ayah kita tercinta karena menuruti ego kita semata.

(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading