Di dunia ilmu pengetahuan dan teknologi memang sangat dibutuhkan untuk menjalani kehidupan agar selalu berkembang. Serta tidak tertipu oleh kabar-kabar yang tidak masuk diakal. Itulah mengapa sebagai masyarakat kita harus peduli dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Indonesia ini 'kan bangsa yang besar. Dengan sumber daya manusia yang dikelilingi oleh sumber daya alam yang sangat berpotensi, kita harus menjadi bangsa yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan begitu, kita tidak akan mudah tertipu oleh hal-hal yang tidak masuk akal," ujar Ali Gufron Mukti selaku Direktur Jenderal Sumber Daya IPTEK dan DIKTI, saat ditemui dalam seminar “Science Communication: Membangun Masyarakat Indonesia Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang diadakan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, di Jakarta.
Apalagi pada zaman modern seperti saat ini, banyak masyarakat yang cenderung mempercayai berita tidak benar atau yang lebih dikenal dengan sebutan hoax atau hal yang tidak rasional. Contohnya, ada pengobatan yang disembur air percaya, ada orang yang menggandakan uang juga percaya.
Padahal itu tidak masuk dalam logika sains. Sedangkan ada temuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti pemanfaatan nuklir justru kerap dipandang sebelah mata. Banyak masyarakat yang masih memberikan berbagai pandangan miring tentang nuklir sebagai suatu bentuk ketakutan atas sesuatu yang tidak diketahui. Padahal, nuklir memiliki potensi yang sangat besar untuk menyelamatkan Indonesia dari krisis energi.
Prof. Dr. Diarot S. Wisnubroto selaku Kepala Bidang Pengembangan Teknologi Daur Bahan Nuklir dan Rekayasa di Badan Atom Tenaga Nasional (BATAN), menyampaikan, Energi nuklir itu menjadi satu-satunya sumber listrik yang tidak memancarkan gas rumah kaca sehingga secara efektif bisa mengganti bahan-bakar fosil. Selain itu, energi nuklir juga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia atas peran pentingnya dalam memasok listrik dunia.
"Bahkan saat ini, tercatat ada 439 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang beroperasi di 32 negara," ujarnya.
Di Indonesia sendiri, pengembangan teknologi nuklir telah diupayakan di Indonesia oleh Badan Tenaga Listrik Nasional (BATAN) dengan hasil yang telah membantu meningkatkan kehidupan rakyat Indonesia di berbagai bidang termasuk Bidang Peternakan, Bidang Pertanian, Bidang Pertambangan, dan Bidang Kedokteran.
Inilah mengapa Pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi menerapkan science communication yang bertujuan untuk mengekspos berbagai manfaat tenaga nuklir hingga pengembangan riset lainnya. Namun agar penerapannya efektif secara menyeluruh di masyarakat, Pemerintah tidak bekerja sendiri.
Science communication bukan hanya antar-scientist saja, namun juga scientist kepada non-scientist; Maka dari itu, kalangan akademisi dirasa turut berperan penting dan bisa memulai terlebih dahulu dalam melakukan komunikasi sains. Selain itu juga perlu didukung oleh stakeholder lain, termasuk kalangan media.
Prof. Dr. Ibnu Hamad, M.Si selaku Guru Besar Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia berpendapat, Di ranah akademik, kami setuju bahwa fondasi dari science communication adalah riset dan penelitian.
Sayangnya, kondisi saat ini masyarakat cenderung mengabsorsi pesan-pesan yang beredar di media sosial tanpa mempertimbangkan kebenaran kabar tersebut dari fakta ilmu pengetahuan. Akibatnya menimbulkan post-truth, di mana masyarakat Indonesia lebih mempercayai opini yang beredar dibanding suatu kabar atau fenomena dari sudut pandang ilmu pengetahuan.”
Selama tiga tahun terakhir, capaian kinerja Kemenristekdikti telah berhasil merealisasikan berbagai target dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan tinggi, kemampuan iptek dan inovasi untuk mendukung daya saing bangsa.
“Dengan adanya wacana lain mengenai pemanfaatan nuklir seperti ini diharapkan akan ada banyak anak muda yang tertarik untuk studi teknik nuklir. Akhir kata, ke depannya kami juga berharap melalui science communication ini, masyarakat tidak gampang ditipu dan percaya hoax. Semua berbasis rasional agar masyarakat menjadi knowledge citizen. Ingat, bangsa yang maju adalah bangsa yang terus berinovasi," tambah Ghufron.
- Serba Praktis, Kini Urusan Cetak Lebih Mudah dengan Printerous Pro Account
- Wah, Aneka Produk Kreatif Dalam Negeri Bisa Dilihat di Pameran CRAFINA 2017
- Idea Fest, Ajangnya Anak Muda Kreatif Kembali Digelar! Yuk Catat Tanggalnya
- Fine Art Exhibition 'Menjadi Indonesia' Hadir Bangkitkan Rasa Nasionalisme
- Solusi Tepat Menyalurkan Ide Kreatif Bagi Anak Muda yang Hebat
(vem/asp/mim)