Jika kamu punya hobi travel dan melangkah ke mal, usaha berikut ini mungkin bisa kamu coba jajal: Jasa Titip (jastip). Sesuai namanya, kamu bisa membuka bisnis dengan cara membelikan orang lain barang melalui jasa kamu. Pembelian ini tidak gratis kok, kamu bisa men-charge sesuai dengan kebutuhan.
Seperti yang dilakukan Ramadana Karmila atau biasa disapa Mila. Dalam penuturannya pada kru vemale.com, Mila berani menjalani usaha jastip ini sejak tahun 2016 silam di grup Facebook. Awalnya Mila hanya berperan sebagai buyer, tapi ketika ia melihat ada peluang lain, maka beranilah ibu satu anak membuka usaha yang sama.
"Saat itu saya pertama kali buka jastip di September 2016 dalam event Sale Up To 80%-nya Bodyshop yg di workshop-nya. Saat itu dapat bersih di tangan Rp470 ribu per hari," cerita Mila.
Advertisement
Menurut Mila, jastip ini menguntungkan bagi kedua belah pihak. Pembeli bisa mendapatkan barang yang diinginkan tanpa harus keluar rumah, cukup mentransfer sejumlah biaya dan duduk manis menunggu barang yang diinginkan. Sedangkan bagi pelaku jastip, ini menjadi salah satu peluang usaha karena tiap barang biasanya ada biaya yang dikutip. Kisarannya berbeda tapi umumnya 10 – 20 persen dari harga barang.
"Let say harga tas Rp300 ribu, jastip @Rp25.000. Misal yang beli tas sepuluh tas, maka untung dari titip beli tas sudah Rp250 ribu. Ini belum dipotong transport menuju lokasi jastipan plus bungkus barangnya (bubble wrap, solasi, kertas kado atau plastik atau dus). Biasanya untung bersih yang didapat dari keuntungan awal Rp250 ribu itu sekitar Rp180 ribu - Rp200 ribu," tutur Mila lagi.
Metode yang biasa ia gunakan adalah beberapa hari sebelum acara dia dan grup jastipnya akan menginformasikan soal event yang akan berlangsung. Saat hari H, mereka akan mulai men-share semua barang menarik via grup WhatsApp dan di situlah kesepakatan terjadi.
Pembeli yang berminat akan menyatakan fix membeli dan bakal direkapitulasi di akhir event. Semua harga sudah termasuk jastip dan ongkos kirim. Namun, Mila terkadang harus menelan pil pahit ketika pembeli tak jadi membayar apa yang sudah mereka pesan. Sebab, Mila harus merogoh kocek sendiri sebagai modal awal, barulah kemudian mengambil untung dari barang yang dititipkan.
"Buyer tuh kadang laper mata, semua yang kami posting rasanya dia kasih note “fix”. Nah pada saat rekapan, beberapa buyer ada saja yang PHP (pemberi harapan palsu), dikasih rekapan lalu insomnia atau pingsan, kontak kami nggak di-reply atau dibaca saja atau dicuekin," paparnya.
Usaha yang sama juga dilakoni oleh Meutia Sastra. Perempuan yang sejatinya karyawan swasta ini berani buka usaha jasa titip berkat kegemarannya traveling ke luar negeri dan sering dititipi ini-itu oleh rekan dan handai-taulan.
"Capek juga ternyata dititipi terus buang waktu buat cari barang orang. Lama-lama dijadikan bisnis, jadi setiap yang titip dikenakan fee tergantung dari jenis barangnya," cerita Meutia.
Tapi berbeda dengan Mila, Meutia tidak mau menggunakan uang pribadinya lebih dulu. Dia akan meminta full payment dari pembeli. Untuk metode pengambilan untung pun juga tidak sama.
"Jastip aku biasanya gunakan dua metode. Pertama, barang yang aku upload di Instagram, biasanya sudah aku lebihkan harganya. Kedua, request barang , biasanya suka ada yang request barang mahal dan hand carry. Aku charge 10 persen dari harga barangnya dan ini biasanya tas harga di atas Rp10 juta," cerita Meutia.
Soal omzet sendiri tidak bisa dipatok secara pasti. Tapi memang ada beberapa barang yang bisa mereguk untung hingga puluhan juta rupiah per bulan. "Temanku ada yang sukses nih di bidang jastip lokal, omzet dia sampe 30juta per bulan," ujar Meutia lagi.
Kamu berminat mencoba, Ladies? Bisnis jastip bisa membuka mata kamu akan barang dan lokasi penjualan yang berbeda. Kamu juga bisa merasakan pengalaman menangani karakter orang yang berbeda-beda. Dijamin semua ini akan jadi pembelajaran hidup yang menarik.
Tapi, seperti layaknya semua usaha, bisnis jasa titip akan membuat kamu mengerahkan usaha dan tenaga lebih. Maka itu bulatkan dulu tekad kamu untuk berbelanja dalam jumlah banyak untuk orang lain. Setelah itu bisa kamu atasi, yuk singsingkan lengan baju dan mulailah belanjaaa.....!
(vem/zzu)