Sukses

Lifestyle

Sahabat Sejati Itu yang Tetap Saling Dukung Meski Jalan Hidup Sudah Berbeda

Kisah sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Menulis Kocok-Kocok Ceria ini sangat hangat dan menyentuh. Meski ada hal yang terjadi di luar rencana, saling mendukung jalan hidup masing-masing tetap dilakukan satu sama lain.

***

Cerita persahabatan kami dimulai ketika kami bersama-sama menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi di sebuah universitas negeri di Jakarta. Kami menamakan diri kami sebagai Geng-Gong. Nama yang lucu bukan? Kami sendiri tidak tahu asal mula kenapa kami memberi nama seperti itu karena yang terlintas hanyalah nama tersebut terdengar unik dan lucu.

Geng-Gong ini terdiri dari 4 orang perempuan, yaitu saya dan 3 orang teman saya yang lain. Sejak semester awal sampai pada semester akhir, kami pun sering bersama dan menjadi akrab. Saya sangat bersyukur memiliki sahabat seperti mereka yang begitu baik, pengertian, tulus, perhatian dan begitu mencintai saya seperti saudara perempuan saya sendiri.

Persahabatan kami dipenuhi banyak cerita. Kami berbagi suka dan duka bersama. Tidak lupa ada tawa yang terkadang diselingi air mata. Terkadang di antara kami juga timbul gesekan satu sama lain karena perbedaan pendapat yang menimbulkan kesalahpahaman. Tapi saya bersyukur, itu tidak menghancurkan persahabatan yang telah kami bina kurang lebih 8 tahun terakhir ini.

Kami menyelesaikan masalah dengan terbuka, saling jujur, dan apa adanya. Dan hal itulah yang menjadikan persahabatan kami begitu kuat. Salah satu hal yang juga membuat hubungan persahabatan ini semakin erat adalah karena pergumulan kami menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran gigi ini, tidak bisa kami pungkiri terasa sangat berat. Masa kuliah yang sangat panjang ditambah beban kuliah yang berat menjadikan kami menjadi sahabat yang saling membantu dan berbagi.

Membangun mimpi bersama./Copyright pixabay.com

Tidak jarang kami sering menangis bareng ketika kami habis dimarahi dosen ataupun gagal ujian. Dan ketika kami bisa bersama-sama lulus dalam satu mata kuliah, kami juga merayakan bersama-sama misalnya dengan makan siang ke mall ataupun melakukan liburan ke tempat yang dekat. Kami tertawa bersama dalam kegembiraan dan ikut menangis bersama-sama dalam kesusahan. Sungguh, hal-hal tersebut masih menjadi kenangan indah yang tidak bisa saya lupakan sepanjang hidup saya. Saya pun bisa melewati masa-masa kuliah karena kehadiran mereka di samping saya yang selalu menguatkan diri saya.

Sewaktu kuliah kami mempunyai banyak sekali mimpi. Kami bermimpi untuk lulus menjadi dokter gigi dan mempunyai klinik bersama di mana kami semua bisa praktek bareng nantinya sehingga kami masih bisa sering bertemu. Mimpi kami yang lainnya adalah setelah lulus dan menjadi dokter gigi, kami bisa menikah dengan pasangan kami sebelum umur 25 tahun. Tetapi ternyata rencana Tuhan jauh lebih indah daripada rencana kami berempat.

Walaupun kami bersama-sama menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi dan bercita-cita menjadi dokter gigi, tetapi pada akhirnya Tuhan juga yang menentukan bahwa tidak semua di antara kami diizinkanNya menjadi dokter. Saya lulus sekitar 3 tahun yang lalu dan menjadi dokter pertama di kelompok kami. Hal yang berbeda juga terjadi kepada ketiga teman saya yang lainnya.

Salah satu teman saya memilih menikah di tengah masa pendidikan dan kemudian, ia hamil sehingga menunda masa pendidikan koass karena sibuk mengurus suami dan bayi mungilnya. Salah satu teman saya yang lainnya memiliki masalah keluarga yang menyebabkan dia harus berhenti kuliah sejenak dan bekerja di bidang kuliner dan event organizer untuk mencari uang. Tetapi ternyata usaha dia berjalan lancar sehingga ia memutuskan untuk terus menekuni bisnis yang sedang dia rintis. Dan teman saya yang terakhir, ternyata memilih berhenti kuliah karena tidak menemukan passion untuk menjadi dokter gigi setelah kurang lebih bergelut selama 8 tahun berkuliah di kampus. Ia memilih untuk pindah haluan dan ingin berkarier menjadi pebisnis di bidang kecantikan. Sekarang ia menjadi pebisnis kecantikan yang memiliki banyak sekali klien selebriti Indonesia.

Walaupun mimpi untuk menjadi dokter dan membuka klinik bersama tidak terwujud, tentunya kami tetap saling support satu sama lain. Contohnya, saat saya sedang melakukan bakti sosial pengobatan gigi, teman-teman saya yang lain dengan suka rela ikut menjadi volunteer di acara tersebut. Support kami kepada teman kami yang akhirnya memilih berbisnis juga kami lakukan, misalnya dengan ikut mempromosikan bisnisnya melalui media sosial kami. Kami pun juga masih sering mengunjungi teman kami yang sekarang sudah menjadi ibu rumah tangga dan mendengar kisah serunya menjadi seorang istri dan ibu. Setiap kami bertemu, selalu saja ada cerita baru yang menginspirasi kami masing-masing untuk selalu berpikir positif dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Tuhan sudah memberikan skenario terindahnya untuk kami./Copyright pixabay.com

Kami menyadari bahwa Tuhan sudah membuat skenario indah untuk jalan hidup kami masing-masing. Dari antara kami sampai sekarang ini, hanya saya yang akhirnya menjadi seorang dokter. Kemudian, mimpi kami menikah sebelum umur 25 tahun ternyata hanya terwujud pada salah satu di antara kami saja.

Tiga orang di antara kami termasuk saya, masih memilih untuk melajang dan menjadi wanita karier. Tetapi tidak ada sedikit pun penyesalan di hati saya dan teman-teman saya karena kami percaya bahwa rancangan Tuhan adalah rancangan yang indah. Kehidupan boleh tidak selalu berjalan sesuai dengan keinginan ataupun kemauan kita. Kita boleh berencana tetapi pada akhirnya kita tahu bahwa jalan cerita Tuhan pastinya lebih indah dari semua mimpi kita. Semua orang memiliki satu peranan di dunia ini yang harus mereka perankan dan mereka memiliki timezone mereka masing-masing.

Sama halnya di girl squad kami, ada yang masih single ada yang sudah menikah. Ada yang menjadi dokter tetapi ada yang memilih pekerjaan lainnya. Ada yang sudah sukses dan mapan tetapi ada yang baru merintis usahanya. Tetapi di girl squad kami, tidak pernah terbesit sedikit pun di pikiran kami masing-masing, untuk membandingkan diri kami dengan teman kami satu sama lain. Tidak pernah terpikir sedikit pun siapa yang terdepan dan siapa yang terbelakang di antara kami karena satu hal yang kami percaya adalah kami semua sudah berada di zona waktu kami masing-masing.

Kami sedang tidak berlomba antar teman tetapi berlomba pada diri kami sendiri. Tidak ada rasa iri ataupun ingin menjegal di antara kami. Kami pun memiliki satu prinsip yang sama bahwa kehidupan adalah sesuatu yang indah yang harus kami syukuri. Rancangan Tuhan tidak pernah terlalu awal dan tidak pernah terlambat karena Ia sudah membuat rancangan yang tepat dan akan indah pada waktu-Nya. Hal itulah yang terjadi pada kehidupan kami masing-masing sekarang ini.

Iya! Kami menjalani hidup ini dengan penuh rasa cinta dan bahagia.




(vem/nda)

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading