Kisah sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Menulis Kocok-Kocok Ceria ini benar-benar tak biasa. Siapa sangka sebuah persahabatan terbentuk karena kejadian mistis di tempat kosnya.
***
Setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya kesepian. Kesepian karena merasa sendirian. Perasaan sendirian yang muncul ketika kamu merasa dunia ini seolah ngambek sama kamu. Iya, ngambek. Dunia ini seolah tahu kamu ada di sana tapi tetap berputar dan berjalan seolah kamu nggak pernah ada di sana. Itu yang pertama kali kami rasakan ketika mulai masuk kuliah. Mendadak jadi minoritas di tempat asing yang nggak pernah dipijaki sendirian sebelumnya itu bikin perasaan campur aduk. Setiap hari cuma bisa nangis sambil sesekali menyesali keputusan yang diambil. Sendirian tidur ditemani lolongan anjing yang bikin merinding tapi tetap harus dihadapi dengan keberanian ekstra berhubung besok pagi kuliah.Sebulan belakangan kos tempat tinggal kami mendadak horor, karena ibu kos yang kesurupan. Kejadian ini bikin semua penghuni kos harus siap sedia buat megangin ibu kos yang ngamuk, buat baca ayat ayat suci, dan doa doa semua agama. Untungnya kami semua yang tinggal disana agamanya beda-beda jadi "gampang" menanganinya, hehe. Pertama kalinya melihat orang kesurupan, pastinya takut banget untuk tidur sendiri. Apalagi jarak kamar kami semua lumayan jauh, jadi akhirnya kami memutuskan untuk tidur berdelapan dalam kamar 5x5 yang tentunya bikin kami kayak ikan sarden dalam kaleng. Lucunya, hal ini nggak terjadi sekali dua kali. Beberapa kali hal ini terjadi, ketika sebagian dari kami sedang keluar. Anehnya lama-lama kami malah jadi sering ngumpul buat sekadar berbagi cerita. Cerita tentang bagaimana mistisnya menghadapi ibu kos kami yang kesurupan sampai minta bala bantuan ustaz sekitar yang mendadak hilang setelah tiga kali kami mintai bantuan.
Advertisement
Celagi Basur Ceria (CBC) begitu kami menyebutnya, namanya diambil dari nama jalan tempat kos horor kami berada. Kami membuat nama ini di Grup Line untuk mengatasi kalau-kalau ibu kos kesurupan mendadak lagi, kami bisa antisipasi dan kerjasama untuk saling membantu. Tapi akhirnya malah keseringan grup ini kami pakai untuk membuat rencana hangout bareng atau sekadar bikin acara makan bareng karena takut keluar malam malam setelah belajar. Bahkan sampai ngelabrak mantan pacar pun jadi. Akhirnya grup kami ini berakhir jadi grup yang saling melengkapi kekosongan dan kerinduan kami akan rumah dan ketakutan serta kelihaian kami untuk mengatasi orang kesurupan. Meskipun sekarang kami sudah tinggal di tempat yang berbeda beda. Dari sini kami sadar bahwa kebahagiaan bisa datang dari hal tidak terduga. Bagi kami, keberadaan kami untuk satu sama lain di tanah rantau adalah suatu anugerah yang nggak pernah kami sangka. Mungkin kegiatan kami sebatas untuk ngobrol bareng, senang dan sedih bareng. Kami bahkan nggak berkumpul untuk kocok-kocok berhadiah atau foto cantik. Bahkan foto kami bersama bisa dihitung pakai jari, tapi kenapa memangnya? Bagi kami kebersamaan kami yang terkenang dalam ingatan jauh lebih penting dari selembar kertas berwarna, atau data ratusan kilobyte.
- Persahabatan Kami Terbentuk karena Ibu Kami Teman Satu Sekolah
- Empat Tahun Bersama, Mereka yang Selalu Ada di Saat Titik Terendah
- Arisan Seru Penuh Manfaat, Mulai dari untuk Traveling Hingga Acara Sosial
- Mother-Daughter Squad: Arisan dan Baju Transparan
- Berawal dari Perkenalan di Dunia Maya, Tercipta Komunitas Membantu Sesama
(vem/nda)