Kisah sahabat Vemale yang diikutsertakan dalam Lomba Menulis Kocok-Kocok Ceria ini cukup unik. Yang tadinya kenal karena satu kelompok dalam sebuah tugas kuliah, kini jadi makin dekat dan erat dalam Geng Astutiers.
***
Astutiers adalah nama grup yang berasal dari last name salah satu teman geng arisan, Dewi Asuti. Bisa dibilang ia adalah ketua gengnya hehe. Grup ini terbentuk awalnya karena "dipaksa". Dipaksa membuat tugas kelompok saat mata kuliah ergonomi, yang membahas tentang tata ruang publik. Pada waktu itu, kami diminta membuat kelompok berjumlah 7 orang, saat itu kami belum terlalu dekat secara personal. Bermodalkan unit pertemanan 1-2 orang , 2-3 orang, kami pun membentuk kelompok besar.
Seiring berjalannya waktu, tak seorang pun leave dari grup chat walau tugas sudah berakhir dan justru berlanjut hingga semester berikutnya menjadi grup chat curhat dan motivasi. Bagi kami, yang berkuliah di jurusan Desain dan Arsitektur, support dan motivasi untuk menyelesaikan tugas sangat kami perlukan. Setiap hari dan malam hari, kami selalu membahas tugas-tugas yang diberikan, agar tidak ada yang lupa dan ketiduran jika sedang mengerjakan hehe. Tidak jarang kami bergiliran memberikan masukan untuk desain yang sedang dikerjakan. Bukan hanya tugas, kami juga selalu kompak jika ada salah satu dari kami yang butuh bantuan dalam menyelesaikan jobdesk organisasi atau kepanitiaan dan hadir dalam event-event tertentu.
Advertisement
Singkat waktu, kami tidak rela jika kami harus lost contact ketika lulus. Hubungan kami makin dipererat ketika kami memutuskan pergi berlibur ke Jogja tepat 2 bulan setelah wisuda. Walau tidak full team tapi ini adalah momen di mana kami saling mengakarkan pertemanan.
Setelah dari Jogja, kami berpikir, "Kita buat arisan aja yuk, tujuannya sih biar kita ketemu aja." Yak! Di situlah awal kocok-kocok ceria ini dimulai. Dalam mengurus arisan kami tidak mau ribet dan pusing seperti ibu-ibu pada umumnya, kami hanya perlu menentukan tempat kocok arisan sebulan sekali dan membayar sejumlah Rp 200.000 pada yang namanya keluar, hihi. Ya, memang sesimpel itu. Arisan kami tidak besar, tidak ada iuran, potongan, atau catat mencatat. Hanya bermodalkan gelas plastik yang kadang justru pinjam dari pihak restoran, haha.
Ajang temu bulanan ini selalu menjadi momen pelepas kangen dari penatnya aktivitas dan pekerjaan yang mengekang. Tidak jarang kami berbagi momen-momen kesal dan keluh kesah yang pasti ada. Namun kembali lagi, aku bersyukur karena memilki Astutiers karena para sahabat ini tidak pernah memilki pikiran buruk atau julid terhadap masalah. Kami selalu berusaha untuk memberikan respon positif dan tidak berusaha menjatuhkan satu sama lain.
Selain dari kocok-kocok ceria yang selalu pusing memikirkan tempat hangout yang unik tiap bulannya, dan juga dresscode yang harus disiapkan agar terlihat kompak saat difoto (it's a must haha), kami juga selalu memikirkan trip untuk melepas penat dari kehidupan Jakarta. Sejauh ini kami sudah ke Jungle Land (Bogor), Jogja, Pulau Belitung, dan Puncak (Bogor) dan sampai saat ini kami masih berencana untuk keluar negeri hanya saja cukup sulit menyesuaikan libur masing-masing. Tapi, sebisa mungkin kami setiap bulan merencanakan hangout dan setiap sudah merasa penat pasti merencanakan berlibur hihi.
Menariknya pada geng arisan ini kami selalu membagi tugas saat pergi berlibur. Kami selalu berusaha untuk membaginya dengan rata dan adil, tidak terkecuali dalam pekerjaan beres-beres pagi di villa pribadi teman saat di puncak, memasak, beli bahan makan, ataupun cuci piring hihi. Alhasil, tidak ada pembagian yang memberatkan, selalu terencana dengan matang dan baik berkat peran tertentu tiap orang. Terkadang merencanakan trip tidak jauh beda dengan membuat sebuah kepanitiaan J. Tidak pernah ada sedikit pun rasa menyesal kepada kelompok ini karena mereka selalu memberi aura positif di setiap langkah kami.
Love you, girls!
- Daripada Ngumpul Cuma Ghibah, Mending Arisan Sekaligus Curhat Soal Kerjaan
- Dulu Salah Satu Sahabatku Suka Cowokku, Ini yang Terjadi 12 Tahun Kemudian
- Dulu Salah Satu Sahabatku Suka Cowokku, Ini yang Terjadi 12 Tahun Kemudian
- Kisah Nyata: Dimanfaatkan Pria Hingga Kena HIV, Kini Usia 35 Tahun Menjanda
- Terlahir Cacat Tanpa Kasih Sayang Keluarga, Hanya Tuhan Sumber Kekuatanku
- Tubuhku Memang Gendut, Tapi Tolong Jangan Memvonisku Nggak Bisa Punya Anak