Maulida, Berawal dari Coba-coba & Berakhir Sebagai Pembuat Kue nan Berjaya

Ladies, sudah lihat kue cantik yang digunakan Kidz Station ketika merayakan ulang tahunnya ke-18, di Gandaria City, Jakarta? Kue bertingkat enam dengan warna meriah itu bukanlah produksi rumah kue besar. Melainkan berasal dari buah tangan ibu rumah tangga beranak dua, Maulida Rahmi Maryam.

Lida, demikian sapaannya, mendapatkan tawaran membuat kue di acara sebesar itu berkat promosi dari mulut ke mulut. Salah satu pekerja di Kidz Station ternyata memiliki rekan yang pernah memesan kue dari Lida. "Saya baru ngeh kalo si mbak pemesan ternyata orang Kidz Station. Langsung deg-degan, diminta hitung harga untuk kue 80 cm. Begitu dihitung, besoknya langsung deal dan grabak-grubuk nyari perlengkapan," ujar Lida pada kru vemale.com.

Diakui Lida bahwa inilah kali pertama dia membuat kue setinggi itu. Sebelumnya, kue buatan perempuan 32 tahun ini hanya tiga tingkat dengan ukuran 30 cm. "Sebenarnya ini project nekat karena belum pernah bikin setinggi itu," katanya.

Usaha Lida membuat kue ulang tahun yang unyu awalnya hanya bermodal berani dan kegemaran bermain di dapur. Sedari dulu ia memang sudah suka nimbrung bersama ibu kandungnya apalagi ketika membuat kue pesanan rekan dan handai-taulan. Minatnya makin terbuka ketika masuk masa kuliah di tahun 2003 silam. Saat itu, cerita Lida, dia sudah berani berjualan kue di Bulan Ramadhan.

"Dari cuma nawarin teman-teman kampus, akhirnya door to door ke tetangga suruh nyobain tester. Alhamdulillah respon bagus. Waktu itu sampai ada yang pesan sepuluh toples buat disebar di kantornya!," kenang perempuan kelahiran Januari 1985 itu.

Diakui Lida bahwa kehadiran orang-orang di sekitar juga berpengaruh pada hasil karyanya. Seperti kehadiran pacar --yang sekarang menjadi suami. Ketika masih berstatus kekasih, Lida selalu membuatkan kue bersiram cokelat di hari ulang tahunnya. Tapi karena jenuh dengan kue macam itu, ia memutuskan membuat kue dengan ragam bentuk dan karakter.

"Tapi awalnya aku kesusahan buat nemuin bahannya di sini, apalagi aku kudu cari yang halal dong. Ya udah dipendem aja sendiri. Sampe akhirnya resign dari bank swasta di tahun 2014 terus buka akun IG @boxteemo yang awalnya malah babyshop," ujar Lida lagi.

Akun @boxteemo pada perkembangannya malah jadi lahan Lida memasarkan kue-kue lucu buatannya. Bentuknya unik, warna menggemaskan, dan bisa dipesan sesuai karakter kesayangan. Rasanya pun tidak mengecewakan karena enak dan legit di mulut.

Harganya pun cukup terjangkau bila dibandingkan dengan kue dari toko besar. Namun demikian, harga itu dikatakan Lida sudah cukup untuk menutup modal pembuatan dan menambah pundi pemasukan keluarga.

"Alhamdulillah omzet lumayan nggak bikin manyun, hahaha! Bersihnya setara gaji waktu masih jadi karyawan, kadang lebih dikiiit," ujar perempuan kelahiran Jakarta itu.

Usaha sekaligus beramal

Bisa mendirikan bisnis sendiri memang sebuah kepuasan. Tapi bisa membantu orang lain itu adalah ketenangan yang tak bisa dibeli dengan nominal berapa pun. Ini pula yang dirasakan Lida ketika bisa menolong mereka yang ingin merasakan kue buatannya namun kesulitan finansial.

"Saya nggak saklek (pasti) sama harga, ada orang yang saya tau [maaf] bukan orang yang punya uang lebih tapi dia mau nyenengin anak-istrinya pake kue saya. Saya tetep bikinin dengan bayaran sukarela, pernah beberapa kali cuma dibayar Rp100 ribu," kenang Lida.

Perempuan bertubuh sintal ini menambahkan bahwa kesuksesan yang diraih sekarang adalah berkat hubungan yang baik dengan para pelanggannya. Word of mouth, demikian istilah dalam dunia pemasaran, dengan mengandalkan rekomendasi pelanggan yang puas, maka mereka akan bercerita ke pihak lain yang kemudian ikut menggunakan jasa Lida.

"Pentingnya jaga hubungan baik sama costumer ya jadi marketing gratisan," tutupnya.

Nicely done Lida. Semoga kisah kamu menjadi pengusaha kue bisa menjadi inspirasi buat para Ladies di luar sana!