Sampah plastik semakin lama semakin bertambah banyak. Bagaimana tidak, ketika pergi ke pasar, swalayan, atau department store belanjaan pasti selalu dibungkus dengan plastik. Padahal, sampah plastik sulit sekali terurai, apalagi tidak dikelola dengan baik. Inilah yang membuat lingkungan kita rusak.
Permasalahan ini membuat seorang gadis bernama Isabela yang masih berumur 14 tahun bertindak. Bersama sang kakak, Melati, dia menyelamatkan lingkungan dari sampah plastik. Lewat gerakan Bye-Bye Plastic Bags yang didirikan pada tahun 2012, ia bersama sang kakak mengajak semua lapisan masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik.
Gerakan ini dimulai ketika ia mengajak temen-temannya untuk membersihkan sampah plastik yang ada di Bali. Sebab, kita tahu bahwa pulau Bali menjadi destinasi para wisatawan dari berbagai belahan dunia. Namun, kebanyakan dari mereka tidak peduli atas kebersihan lingkungan seperti membuang sampah sembarangan yang membuat pantai menjadi tercemar.
"Dulu aku masih berumur 11 tahun saat memulai gerakan ini. Awalnya, aku dan kakak mengajak teman sebayaku untuk membersihkan pantai dj Bali, alhasil sekitar 40 ton sampah dalam sehari kami angkut," ujar Isabela saat ditemui dalam acara Ideafest 2017, di Jakarta Convention Center, Jakarta.
Setelah sukses mengajak teman-temannya, ia dan sang kakak mulai mengajak warga untuk tidak menggunakan plastik. Ada pula berbagai kegiatan yang ia lakukan lewat Bye-Bye Plastic Bag seperti mengedukasi dan berbagi informasi mengenai dampak negatif dan kantong plastik, untuk melakukan kampanye One Island One Voice, serta menjalankan desa binaan.
"Kami mengajak masyarakat untuk mengurangi sampah plastik di sungai dan pantai serta membuat Bali menjadi pulau hijau," tambahnya.
Isabela mengungkapkan bahwa ia juga mengalami kesulitan dalam menjalankan kampanyenya ini. Namun itu semua bisa diatasi karena dirinya berusaha untuk memiliki komitmen atas apa yang ia lakukan.
"Aku masih remaja sebenarnya masih ingin menikmati jalan-jalan atau bermain. Tapi kini aku sudah harus memiliki komitmen untuk membuat lingkungan lebih bersih lagi," tuturnya.
Kini ia dan sang kakak sudah berhasil memperkenalkan kampanyenya ini kepada mata dunia. Terbukti, mereka selalu diundang untuk menjadi pembicara di United Nations dan diliput oleh berbagai media luar seperti BBC.
Lebih lanjut Isabela mengungkapkan hanya 25 persen populasi anak di dunia, namun 100 persen masa depan ada di tangan anak-anak. So Ladies, kita jangan mau kalah sama Isabela dan kakaknya. Kita juga harus berkata "say no to plastic" untuk membuat lingkungan dan bumi menjadi bersih.
- Tropica Festival 2017, Acara yang Angkat Isu Lingkungan & Sosial di Bali
- Cara Memilih Sampah agar Mudah Didaur Ulang
- Keren, H&M Ubah Limbah Pantai Jadi Berbagai Fashion Item Trendy
- Wow! Plastik Ramah Lingkungan Ini Ternyata Terbuat dari Singkong
- Begini Lho Cara Buat Perangkap Nyamuk untuk Cegah Virus Zika
- Cruelty Free: Berhenti Siksa Hewan Demi Uji Produk Kecantikan