Ujian menjelang hari pernikahan bisa datang silih berganti dan makin berat. Seperti yang dialami oleh sahabat Vemale yang satu ini. Kisahnya yang diikutsertakan dalam Lomba Menulis Here Comes the Bridezilla ini menunjukkan betapa setiap ujian itu pada akhirnya akan memberi kekuatan.
***
Perkenalkan saya Rosalia saat ini aku berusia 25 tahun dan suamiku 31 tahun. Ini kisah kami mengenai persiapan kami menjelang hari bahagia kami, mudah-mudahan menjadi inspirasi bagi yang akan melangkah ke jenjang pernikahan.
04 Mei 2014
Hari itu merupakan hari yang bersejarah bagi saya dan suami, di mana tanggal tersebut saya memulai hubungan baru. Ya statusnya yang dari teman kemudian berubah jadi calon suami. Selama satu tahun lebih kami berpacaran dan tepat pada 05 Mei 2015 kami menggelar acara tunangan.
Semua tampak berjalan lancar dan hikmat. Hasil keputusan keluarga pada 03 Januari 2016, kami akan melangsungkan pernikahan. Semua vendor untuk acara bahagia nanti telah saya persiapkan dengan matang, maklumlah saya dulu pernah jadi WO selama 2 tahun hehe. Semua persiapan pernikahan kami, kami atur berdua tanpa ada campur tangan orang tua. Biarlah mereka menikmati, tidak usah repot mengurusi kami. Dan persiapan teknis lancar tanpa hambatan. Alhamdulillah. Namun, cobaan datang dari sisi lainnya.
12 November 2015
Dua bulan menjelang hari bahagia kami, kami diuji dengan kenyataan pahit di mana calon suami saya terkena PHK besar-besaran dikarenakan perusahaan tempatnya bekerja bangkrut. Di situ saya sangat risau, gundah, sedih memikirkan bagaimana dalam waktu sedekat ini, calon suami saya di PHK. Bagaimana dengan rencana hari bahagia kami?
Saya sangat sedih dan kacau saat itu. Jika saya memberi tahu orang tua saya mengenai PHK tersebut pastinya mereka akan membatalkan pernikahan saya. Karena mana mungkin mereka mengizinkan anaknya bersuamikan orang yang tidak memiliki pekerjaan. Namun, saya memikirkan cara jika suatu saat orang tua saya menanyakan hal tersebut. Dan sampailah berita tersebut kepada ayah bahwa perusahaan tempat calon suami saya bekerja sudah bangkrut. Saya berbohong demi menyelamatkan acara besar kami, saya menjawab bahwa tidak semua orang di PHK. Saya bilang calon suami saya masih bekerja di sana dan mereka memahaminya.
Advertisement
18 Desember 2015
Saya berpikir bahwa mungkin tidak akan ada cobaan yang berat lagi untuk kami. Karena calon suami saya masih belum bekerja hingga bulan ini. Tak disangka cobaan datang dengan dahsyatnya dari calon mertua saya. Ibu yang sudah saya anggap seperti ibu kandung sendiri, menghembuskan napas terakhirnya di hari Jumat, 18 Desember 2015 dikarenakan sakit. Dunia seakan hancur lebur karena calon mertua saya inilah yang sangat antusias dengan acara pernikahan kami.
Mengapa cobaan datang silih berganti? Dan mengapa calon mertua saya harus dipanggil secepat ini. Sempat akan diundur hari bahagia kami karena tidak mungkin pada 03 Januari 2016 kami tetap melangsungkan pernikahan tanpa ibu mertua saya.
Cobaan itu terus datang mulai pada saat kami memutuskan untuk menikah dari mulai saya harus melangkahi kakak saya. Kakak saya pun sempat mendiamkan saya beberapa saat hingga ia tidak datang di acara pengajian dan siraman. Cobaan lainnya datang saat saya sempat beradu pendapat dengan ibu saya sendiri untuk masalah undangan hingga ibu saya berucap bahwa ia tidak akan datang ke pernikahan untuk memberikan restu. Sungguh sangat lelah hati ini menerima cobaan yang begitu banyak dan besar membuat saya sangat pusing dan jengkel.
Namun Allah memiliki rencana lain di balik segala cobaan yang ada. Sekarang alhamdulillah sudah hidup bahagia memiliki satu anak yang lucu. Cobaan akan tetap ada dalam rumah tangga kami, tapi kami selalu belajar bahwa dulu kami sebelum menikah dapat melalui semua itu dan itu yang menjadikan kami kuat dan mudahan rumah tangga kami selalu sakinah, mawwadah, warrahmah. Aamiin.
Sekian,
Bandung, 17 Juli 2017
Rosalia Lestari
- Pernikahan Tak Hanya Mengikat Dua Pribadi, Tapi Menyatukan Dua Keluarga
- Menikah Memang Butuh Kesiapan Materi, Tapi Jangan Sampai Ngutang Sana-Sini
- Pernikahan Sempat Batal karena Terhalang Restu dan Hadirnya Wanita Lain
- Tunangan Berselingkuh, Kucoba Memaafkannya Tapi Ternyata Itu Tidak Cukup
(vem/nda)