Setiap orang tentu pernah merasa kecewa dan sakit hati. Alih-alih memaafkan lebih banyak dari kamu lebih memilih untuk memendam rasa kecewa tersebut. Memupuknya hingga menumbuhkan sakit hati. Bukannya melepaskan rasa kecewa tersebut, justru kamu lebih bersenang-senang dengan rasa sakit itu dengan terus mengingatnya.
Manusia memang cenderung memiliki sifat masokis. Merasa senang disakiti secara berulang. Well, apa yang dinamakan dengan terus memendam dendam dan kecewa kalau bukan masokis? Kamu lebih merasa tenang saat bersenang-senang dengan rasa kecewa dan sakit hati alih-alih untuk bangkit.
Tidak ada yang baik-baik saja dengan rasa kecewa. Tidak ada yang merasa senang disakiti dan dikecewakan egonya. Semua orang pernah mengalami tersebut. Ladies, tahukah kamu jika rasa kecewa berawal dari terlalu tingginya harapanmu? Berharap boleh saja, tapi menuntut semua orang dapat membahagiakan semua orang adalah kesalahan.
Advertisement
Setiap manusia memiliki keterbatasan. Jangan pernah menggantungkan bahagia kepada manusia lain, jika tidak ingin kecewa. Jika orang lain tidak dapat memahamimu, maka tugasmu yang memahaminya. Percayalah hal tersebut akan membuat hidupmu lebih tenang. Belajar untuk menerima dan tidak memaksakan keadaan.
Pilihlah untuk memaafkan dan melupakan rasa sakit dan kecewa yang kamu alami. Karena, kata maaf yang kamu ucapkan akan meringankan langkahmu di masa depan. Setiap orang berhak bahagia. Kita berhak untuk memperjuangkan kebahagiaan.
Maka maafkanlah orang-orang yang telah menyakitimu. Membuat kamu menangis, membuat hidup kamu kacau dan membuat kamu terlalu sibuk hingga abai kepada kebahagiaanmu. Perjuangkan apa yang hendak kamu raih, dan yakinlah bahwa kamu sanggup. Meskipun semua tidak akan lagi sama, tapi percayalah maaf akan membuat hidupmu lebih bahagia.
Selamat hari ini.
(vem/apl)