Masih terlantun doan untuk artis serba bisa, Julia Perez (Yulia Rahmawati) yang meninggal dunia, Sabtu (10/6), di RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Jupe, demikian kita akrab menyapanya, wafat akibat kanker serviks yang mengerogoti tubuhnya sejak tiga tahun silam.
(Baca: Kronologi Awal Jupe Idap Kanker Serviks Hingga Meninggal Dunia)
Kanker serviks memang penyakit yang mematikan buat kita, Ladies. Jangan bayangkan bahwa penyakit ini hanya menyerang perempuan yang suka bergonta-ganti pasangan. Karena nyatanya perempuan yang hidupnya lurus-lurus saja bisa terkena penyakit ini.
Advertisement
Menurut data Globocan yang dirilis oleh WHO/ICO Information Centre on HPV and Cervical Cancer tahun 2012, ada satu perempuan Indonesia meninggal dalam satu jam setiap harinya karena kanker serviks. Diprediksi terdapat 58 kasus baru setiap harinya.
(Baca: Gejala Tak Biasa Yang Harus Diwaspadai Sebagai Kanker Serviks)
“Perempuan Indonesia saat ini sedang dalam situasi genting terkena kanker serviks. Oleh karena itu, pencegahan dan deteksi melalui skrining dan vaksinasi lebih baik dilakukan sejak dini daripada pengobatan," ujar Prof. dr. Andrijono SpOG (K), salah satu inisiator program Koalisi Indonesia Cegah Kanker Serviks (KICKS) dalam rilis yang diterima redaksi vemale.com.
Kanker serviks sejatinya disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV). Penularannya bisa melalui sentuhan langsung kulit ke kulit dengan pengidap. Demikian pula dengan benda yang terkontaminasi virus HPV. Hubungan seksual juga termasuk salah satu sarana penularan virus ini pada kelamin. Misalnya melalui kontak langsung dengan kulit kelamin, membran mukosa, pertukaran cairan tubuh, serta seks oral atau anal.
(Baca: 99,7% Penularan Kanker Serviks Disebabkan Oleh Hubungan Seksual)
Penyebarannya di tubuh manusia bisa dicegah dengan vaksin HPV. Namun, sebelumnya kamu juga harus rajin pap smear untuk skrining sekaligus deteksi dini. Segera hubungi dokter kandungan terdekat agar kamu bisa berkonsultasi akan masalah ini.
"Vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks telah dibuktikan efektivitas dan keamanannya melalui penelitian. Dibandingkan skrining, vaksin jauh lebih efektif. Vaksin mampu mencegah kejadian kanker serviks sampai 70%. Sedangkan tes papsmear/IVA/tes HPV DNA dapat dilakukan rutin setelah menikah atau bagi perempuan yang sudah aktif secara seksual," kata dr. Venita, Kepala Bidang Pelayanan Sosial Yayasan Kanker Indonesia Provinsi DKI Jakarta.
Manusia memang hanya bisa berencana, Tuhan juga yang menentukan. Meski demikian adalah hal wajib bagi kita berikhtiar mencegah semua penyakit masuk ke dalam tubuh. Masih banyak orang di luar sana yang akan merasa kehilangan apabila tidak ada kamu di dunia ini.
(vem/zzu)