Pernah terlibat dalam perdebatan antara ibu menyusui dan ibu yang memberi susu formula? Ibu yang melahirkan normal atau ibu yang ceasar, atau yang paling ramai saat ini peran ibu yang bekerja atau ibu rumah tangga? Well, perdebatan tentang siapa yang paling baik di antara wanita memang menyeramkan. Saling serang dan menjatuhkan. Hmm, katanya membela emansipasi wanita tapi kok saling menyerang dan meremehkan pilihan yang lain.
Ladies, setiap orang memiliki pilihan hidupnya masing-masing. Kita tidak boleh menganggap remeh kepentingannya. Tentu kamu tidak ingin masalah ini terjadi padamu. Hal yang paling menyedihkan adalah saat pilihan hidupmu dibatasi dan digeneralisasi. Dianggap apa yang menjadi pilihanmu tidak layak karena berbeda kepentingan dengan yang lain.
Emansipasi adalah membebaskan diri, tidak hanya pada diri sendiri tapi juga orang lain. Jika sesama wanita saja kita sulit untuk menghargai, bagaimana mungkin orang lain mau menghargai hak dan kepentingan kita? Saat kita menyakiti orang lain dengan label, sebenarnya kita sedang menyakiti diri sendiri.
Advertisement
Hidup memang tidak mudah, tapi jangan menyamakan standar hidup yang kita miliki dengan orang lain. Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda. Ibu yang melahirkan ceasar bukan berarti tidak ingin melahirkan normal, tapi memang keadaan yang harus membuatnya untuk menentukan pilihan. Tidak semua ibu dapat menghasilkan ASI yang melimpah, ada yang setengah mati berusaha menghasilkan ASI tapi tetap tidak bisa. Lalu bukan berarti menganggap mereka menjadi ibu yang gagal.
Menganggap wanita lain yang memiliki selulit tidak seharusnya memakai celana pendek dan memperlihatkan selulitnya. Jika memang ada yang tidak selayaknya diucapkan, cukup simpan dalam hati. Memang tidak mudah, tapi yakinlah semua akan mudah jika kita mau memulainya.
Hargai wanita lain jika kita ingin dihargai. Berhenti menganggap remeh pilihan hidup wanita lain, karena wanita hebat tidak akan pernah menganggap dirinya lebih baik dari wanita lainnya. Selamat hari ini.
(vem/apl)