Fimela.com, Jakarta Kasus kekerasan terhadap perempuan, salah satunya penyiraman air keras ternyata belum juga mereda. Tahun 2004, Siti Nur Jazilah atau Lisa, disiram air keras oleh suaminya, Mlyono. Akibatnya, hampir seluruh wajah Lisa rusak dan berubah bentuk.
Lisa tidak sendirian. Nasib Dian Wulansari yang saat itu masih berusia 23 tahun justru lebih parah. Karena sakit hati, Lamaji sang mantan pacar menyiram wajah Dian dengan air keras. Kali bukan hanya wajahnya saja yang rusak, namun leher beserta tangan dan dada Dian pun ikut rusak.
Advertisement
BACA JUGA
Kasus penyiraman air keras juga banyak terjadi di berbagai negara lain. Marie Claire menulis, empat tahun setelah kejadian Lisa, seorang presenter TV di UK, Katie Piper, juga menjadi korban penyiraman air keras yang dolakukan mantan pacarnya. Katie lantas membagikan pengalamannya menjalani kehidupan sebagai korban acid attack dalam sebuah film dokumenter dan buku.
Korban penyiraman air keras, yang kebanyakan merupakan perempuan, ternyata juga terjadi di berbagai negara lainnya. Seperti di Afrika Selatan dan negara-negara di Asia Tenggara. Melihat banyaknya korban penyiraman air keras, Dr Almas Ahmed memutuskan untuk membuat makeup yang mampu melindungi wajah dari serangan air keras.
Advertisement
Dr Almas Membuat Makeup dari Senyawa Khusus
Dr Almas memformulasikan senyawa yang mampu melindungi kulit agar tidak rusak dan terbakar pada saat kulit bersentuhan dengan air keras.
Senyawa tersebut dinamakan Acarrier yang dikembangkan dengan cara khusus, sehingga meniadakan reaksi pada saat air keras serta zat korosif lainnya menyentuh kulit wajah.
Selain itu, Acarrier juga tahan air sehingga tidak mudah terhapus pada saat diaplikasikan pada wajah. Produk ciptaat Dr Almas masih dalam pengembangan.
Untuk saat ini, produknya hanya berupa foundation. Namun Dr Almas mengaku akan membuat serangkaian produk-produk lainnya dan mendistribusikan ke seluruh negara, terutama di negara-negara dengan korban penyiraman air keras terbanyak.