Siapa yang tidak benci menunggu? Menunggu membuatmu lelah, apalagi jika kamu sangat menghargai waktu. Kamu menghabiskan banyak waktu selagi menunggu, entah itu menunggu antrian tiket, menunggu datangnya teman, atau menunggu kepastian dalam sebuah hubungan.
Dalam jurnal Psychology Today baru-baru ini menunjukkan sebuah penelitian yang menganalisis reaksi psikologi mengenai menunggu, mencari tahu mengapa secara biologis kita benci menunggu. Beberapa penelitian mencoba mencari alasan dan pemahaman, bagaimana aktivitas menunggu tidak disukai banyak orang.
Ternyata, aktivitas menunggu punya kecenderungan membuat emosi campur aduk. Penelitian mengungkapkan bahwa 78% orang memperkirakan mereka akan menunggu lebih lama dari yang mereka kira. Menunggu bisa menimbulkan perasaan dan pikiran negatif.
Advertisement
Orang akan merasa frustasi, tidak nyaman, dan bahkan merasa marah. Salah satu faktor utama mengapa menunggu menjadi hal menjengkelkan adalah, karena adanya ekspektasi. Orang akan berekspektasi atau berharap waktu yang mereka habiskan untuk menunggu tidak akan lama, namun ekspektasi tersebut tidak tercapai, tidak sesuai fakta.
Maka orang akan kecewa karena apa yang dia harapkan tidak sesuai kenyataan, karena sebenarnya yang setiap orang butuhkan adalah kepastian. Sayangnya, menunggu justru tidak memberi kepastian. Begitu juga dengan menjalin sebuah hubungan, wanita pasti lelah menunggu, karena setiap wanita butuh kepastian.
Sebenarnya tak hanya wanita yang butuh kepastian, siapa pun pasti butuh kepastian. Karena menunggu tak pernah menyenangkan. Jadi, kini kamu tahu kan mengapa banyak pasangan pada akhirnya tidak bersama? Mungkin mereka terlalu lama menunggu satu sama lain, sehingga membuat mereka memilih untuk pergi dan mencari yang lebih pasti.
- Pria yang Benar Mencintaimu Akan Perjuangkan Restu Orang Tuamu
- 4 Alasan Jangan Menyalahkan Sifat Mandirimu Atas Status Jomblomu
- Jika Kalian Punya Hal Ini, Kamu Sudah Bersama Pria Yang Tepat
- Kenapa Wanita Susah Menghapus Perasaan yang Telanjur Tumbuh?
- Cinta Bertahan karena Kesetiaan, Tapi Bisa Hancur oleh Kepalsuan