Ladies, satu lagi kabar keretakan rumah tangga muncul dari dunia selebriti. Kali ini Prastiwi Dwiarti alias Tiwi 'T2' menggugat cerai suaminya Shogo Sakuramoto, ke Pengadilan Agama (PA) Tigaraksa, Banten, Jawa Barat. Tidak dijelaskan secara rinci apa penyebabnya, Humas Humas Pengadilan Agama hanya menyebut adanya perselisihan rumah tangga.
"Suaminya yaitu Shogo orang Jepang bisnisnya lagi agak kurang lancar. Faktor-faktornya di mana penggugat sudah tidak bisa lagi mempertahankan rumah tangga," tutur Humas Pengadilan Agama Tigaraksa, Banten, Jawa Barat, seperti dilansir dari Kapanlagi.com, Kamis (16/3).
Pernikahan Tiwi dan Shogo dari awal memang dinilai kontroversial. Pasalnya mereka menikah pada 16 Februari 2013 di Bali dan hanya dalam tempo lima bulan sudah memiliki bayi laki-laki yang diberi nama Reo Athar Sakuramoto. Kabar berhembus bahwa Tiwi bukan istri pertama dari Shogo. Malah, Tiwi juga sempat tertekan ketika Shogo ingin bunuh diri saat bisnisnya berjalan kacau.
Advertisement
We are here not judge. Karena jika pun akhirnya mereka memilih berpisah, itu adalah keputusan terbaik yang bisa mereka hasilkan. Seperti dikatakan jurnalis kenamaan Amerika Serikat, "Ketika dua orang memutuskan untuk bercerai, itu bukan pertanda mereka tidak mengerti satu sama lain. Itu adalah pertanda bahwa akhirnya mereka bisa saling mengerti."
Buat perempuan, perceraian artinya sudah mantap berdiri sendiri secara mental, finansial, dan emosional. Perlu diingat bahwa tidak ada satu perempuan pun yang berpikir bahwa akhirnya pernikahan mereka bakal hancur. Tapi waktu dan keadaan bisa membuat perempuan dan pasangannya tidak bahagia.
Parahnya, suami dan istri kadang malas memperbaiki kesenjangan emosional dan perasaan mereka. Sehingga mereka cenderung membiarkannya begitu saja dengan harapan bakal pulih seiring waktu. Namun, tidak semua berakhir demikian. Emosi dan perasaan itu akhirnya makin menjauh sebelum akhirnya punah.
Susan Swann sebagai penulis buku Coming Home: A Mormon's Return to Faith menyebutkan ada beberapa alasan mengapa perempuan akhirnya meninggalkan suami. Dan, alasan utama adalah kurangnya hubungan emosional. Karena buat perempuan, koneksi emosional ini adalah pilar utama sebelum akhirnya muncul hasrat keintiman.
"Ketika perempuan mencari pertemanan di luar hubungan pernikahannya, itu lebih untuk koneksi emosional dan bukannya koneksi fisik. Perempuan itu suka ingin diketahui dirinya ada dan didengar (pendapatnya)," kata Swann.
Well, apapun keputusan akhirnya nanti, kita hanya bisa mengharapkan semua mendapat yang terbaik dari kondisi ini. Semoga masing-masing mendapat kebahagiaan di jalannya sendiri. Be strong ya, Ladies.
(vem/zzu)