Mengingat hal–hal yang menggembirakan adalah salah satu terapi untuk mengusir rasa takut akan sesuatu. Setidaknya itulah hal yang saya ingat dari film The Sounds of Music, sebuah film lawas produksi tahun 1965 dengan pemeran utama Julia Andrews yang memerankan seorang calon suster. Ia mengabdi pada keluarga Captain Von Trapp, seorang duda militer dengan ketujuh anak–anaknya. Potongan adegan yang membekas dalam pikiran saya adalah saat Maria, demikian nama karakter suster yang pandai bernyanyi itu, mengajarkan kepada anak–anak Captain Von Trapp untuk mengingat hal–hal yang menggembirakan saat hujan lebat disertai guntur melanda pada suatu malam.
Ya, apapun yang menyenangkan bisa mengusir rasa cemas, galau dan takut yang sedang dirasakan. Apapaun itu. Apakah itu sebentuk ‘titik air hujan di atas bunga mawar’ (raindrop on roses), ‘kumis kucing yang lucu’(whiskers on kitten), ‘kaos tangan dari wool'(warm woolen mitten), atau sekedar ‘burung – burung bangau yang terbang di malam hari dengan latar belakang rembulan tengah purnama.’(Wild geese that fly with the moon on their wings). Dengan menggali sebuah gambaran keindahan, kedamaian, atau sekedar gambaran lucu akan sesuatu hal atau hal-hal lainnya, maka perasaan cemas, galau dan takut akan terganti dengan sendirinya.
“Segala sesuatu yang kamu dambakan, sebenarnya berada di sisi lain kecemasan, kegalauan dan ketakutan yang sedang dihadapi dan menunggu tuk dihampiri”
Mungkin demikian kalimat yang ingin disampaikan oleh Maria kepada tujuh anak–anak kecil dan menjelang remaja yang sedang ketakutan menghadapi badai dan guruh yang melanda kota dan mengamuk malam itu. Kalimat yang sebenarnya bisa berlaku bagi kita semua hingga saat ini, saat menghadapi ketakutan – ketakutan kita sendiri.
Sumber: youtube.com/Rodgers and Hammerstein
Melihat tahun yang telah berganti, waktu yang terus berjalan dan perubahan dari zaman ke zaman lain, maka kecemasan, kegalauan dan ketakutan masing–masing orang semakin mudah muncul. Kerasnya persaingan hidup, menajamnya perbedaan diiringi berbagai bentuk konflik antar manusia dengan berbagai kepentingannya, adalah sebagian kecil penyebab rasa ketidakpastian. Kemudian muncul kecemasan, kegalauan dan bahkan ketakutanuntuk menjalani hidup dan menghadapi masa depan yang semakin tak menentu. Cukupkah tips Maria di film The Sounds of Music untuk mengusir kecemasan, kegalauan dan ketakutan semacam ini?
Jika mengacu dan merujuk kembali kepada akhir cerita film ini yang berakhir bahagia, bisa jadi tips Maria cukup menentramkan. Walau keluarga Von Trapp harus kehilangan harta bendanya karena perang, mengungsi ke lain negara, dan memulai segalanya dari awal mula, namun setidaknya mereka masih memiliki satu sama lain hingga bertahun–tahun kemudian mereka menjadi dewasa dan tua. Menurut saya ‘cara Maria’ cukup ampuh, jika menyandarkan pada fakta bahwa film ini tak semuanya fiktif adanya, namun diangkat dari kisah nyata Keluarga Von Trapp yang pernah hidup di Salzburg, Austria sana.
Cemas, galau, takut, asin, wangi, langit nan biru dan semuanya di dunia ini, hanyalah pesan yang disampaikan oleh otak kita dalam menerjemahkan apa yang dirasakan melalui saraf–saraf panca indera. Apapun yang sudah terjadi, sedang terjadi, baik fiktif maupun nyata, semua akan berhenti pada saatnya. Saat otak kita berhenti pula menerjemahkan dan memberitahu kita apa yang dirasakan melalui saraf – saraf panca indera kita. Kecemasan, galau, dan rasa takut ... semua ini menjadi sesuatu yang sementara. These too will pass ... all of these will pass!
And my most favourite thing is the smiles of my sons!
Advertisement
Dituliskan oleh Yasin bin Malenggang untuk rubrik #Spinmotion di Vemale Dotcom. Lebih dekat dengan Spinmotion (Single Parents Indonesia in Motion) di http://spinmotion.org/
- Bak Duri Dalam Dada, 'Nikmat' Dusta Takkan Pernah Dirasa
- Rengkuhan Tangan Kecil Tak Terlihat Dalam Doa Penyambung Nyawa
- Secercah Rasa Ingin Tahu Mengawali Pagi Hari di Tahun Yang Baru
- Salah Sebut dan Salah Ucap Berujung Hadiah Pizza 'Pijahat'
- Smile Like Monalisa: Cerita Di Balik Legenda Senyuman Monalisa