Menikah adalah menyatukan dua keluarga. Setelah menikah kamu harus siap untuk masuk di lingkungan keluarga pasangan kamu. Lingkungan baru tidak selamanya sesuai dengan kebiasaan kamu, bisa jadi sangat berbeda dengan kehidupan keluargamu sebelum menikah. Maka ada acara PDKT kepada keluarga pasangan. Mulai dari mertua hingga saudara ipar. Mencoba memahami kebiasaan keluarga baru dengan meluangkan waktu bersama.
Tapi tahukah kamu jika usaha kamu tidak selamanya berjalan sesuai dengan harapan. Balasannya tidak jarang menyakitkan. Hmm, hal ini bukan menjadi alasan kamu untuk menyerah dengan keadaan. Sudah mencoba mengesampingkan ego tapi masih saja belum mendapat sambutan yang sesuai dengan harapan. Jadi apa yang harus kamu lakukan?
Komunikasi bersama pasangan adalah hal penting yang harus kamu lakukan. Jangan bertindak semuanya tanpa pertimbangan pasangan. Ingat, yang memahami keluarga pasangan adalah dia bukan kamu. Maka mengajak pasangan untuk berkomunikasi sangat penting. Selain itu ubahlah persepsi kamu dalam bertindak. Jadi saat kamu berlaku menyenangkan terhadap mertua ataupun saudara ipar, jauhkan tendensi untuk mendapat balasan yang serupa.
Advertisement
Hal ini sangat penting, karena saat kamu berasumsi mendapatkan balasan yang baik dan kenyataannya tidak hal ini akan berujung kecewa. Melakukan kebaikan dengan harapan balasan yang serupa itu pun menandakan jika kamu tidak tulus. Coba lakukan semuanya dengan perasaan yang tulus dan ikhlas. Maka hal ini akan membantumu untuk lebih tenang.
Jika kamu melakukan semuanya dengan tulus, maka tidak ada lagi yang perlu kamu khawatirkan. Jika memang semua mendapat balasan menyenangkan, anggap itu bagian dari bonus jika sebaliknya tidak perlu kamu galau dan mengeluh sepanjang waktu. Lakukan hal baik dengan tulus, maka semua akan berjalan menyenangkan dan tanpa beban.
Tidak perlu membuang waktu dan energi kamu untuk mendengarkan hal buruk dari keluarga baru. Percayalah, saat kamu tidak bereaksi dengan hal tersebut, maka mereka akan berhenti sendiri. Minta dukungan pasangan. Kompak dalam hal ini bisa dikatakan sebagai wujud dari cinta, jadi mengapa harus ragu untuk melakukannya.
Selain itu kamu tidak perlu berubah jadi orang lain agar diterima di lingkungan keluarga pasangan. Tetap jadi diri kamu sendiri. Ajak pasangan untuk bersikap tegas, meskipun mereka bagian dari keluarga tidak ada hak bagi mereka untuk mengatur rumah tangga kalian. Well, sudah siap kompak bersama suami untuk diterima di keluarga yang baru?
(vem/apl)