Mungkin kamu sudah sering mendengar bahwa untuk bisa bahagia, kita perlu menciptakannya sendiri. Bahagia itu diciptakan, bukan ditunggu untuk terjadi dengan sendirinya. Kita sering mendengar hal itu tapi mungkin belum benar-benar memahaminya.
Saat kita merasa hampa atau kosong ketika segalanya terlihat baik-baik saja di mata kita, pasti ada sesuatu yang terjadi. Apalagi kalau kita menyadari bahwa seharusnya kita bahagia dengan semua yang kita punya tapi kenyataannya kita malah merasa ada sesuatu yang kurang. Manusia memang tak pernah merasa puas. Selalu saja ada alasan yang membuat kita terhalang dari rasa bahagia itu sendiri.
Jangan Jadikan Komplain sebagai Kebiasaan
Advertisement
Seberapa sering kamu komplain atau mengeluh dengan hal-hal yang terjadi di sekitarmu? Berapa kali dalam sehari kamu selalu marah-marah dengan semua yang ada di sekitarmu? Ladies, marah atau komplain memang tak ada yang melarang. Asal jangan sampai berlebihan. Ketika dirimu terus diselimuti oleh emosi negatif, perasaan bahagia dan positif bakal sulit mengalir dalam tubuhmu.
Tak Perlu Mengutuk Semua yang Sudah Berlalu
Mungkin kamu pernah merasa, "Bagaimana bisa bahagia kalau selama ini hidupku penuh kenangan dan pengalaman buruk?" Well, hidup kita mungkin tak selalu berjalan sesuai dengan harapan. Ada hal-hal yang terjadi di luar kuasa kita. Tapi dari itu semua, kita selalu bisa mengambil pelajarannya. Salah satu kunci untuk bahagia adalah berdamai dengan hal-hal buruk yang pernah terjadi dalam hidup.
“One of the keys to happiness is a bad memory.”― Rita Mae Brown
Untuk Bahagia, Tak Perlu Menunggu Semua Berjalan Sempurna Sesuai Keinginan
Ada saatnya kita menangis, sedih, dan kecewa. Tapi bukan berarti dari situ kita tak bisa kembali bahagia. Justru dari semua ketidaksempurnaan yang terjadi dalam hidup, kita bisa lebih bijak menghadapi hidup. Lalu memiliki kekuatan untuk menciptakan bahagia kita sendiri, dengan cara terbaik yang bisa kita lakukan sendiri.
“Cry. Forgive. Learn. Move on. Let your tears water the seeds of your future happiness.”― Steve Maraboli
Hidup Hanya Sekali, Tak Perlu Berlebihan Meratapi
Kita perlu menerima fakta bahwa hidup ini hanya sekali. Saat ada kesedihan atau hal-hal buruk terjadi, kita mungkin akan merasa terpuruk. Tapi tak perlu meratapi semuanya secara berlebihan.
“The happiness of your life depends upon the quality of your thoughts.”― Marcus Aurelius, Meditations
Kadang penyebab utama kita tak bisa bahagia adalah karena kita menahan diri kita sendiri untuk bahagia. Menunggu semua berjalan sesuai harapan baru bahagia. Padahal untuk bahagia, cara terbaiknya adalah menjalani semua yang ada saat ini dengan hati yang ikhlas. Tidak menyiksa diri dengan membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Tak perlu cemburu pada kehidupan orang lain.
Yuk, Ladies kita mulai bahagia saat ini dengan cara kita. Bahagia itu jangan ditunggu tetapi diciptakan, setuju?
- Mengurus Anak Seorang Diri Saat Suami Sibuk Kerja, Aku Ikhlas
- Tentang Jodoh Tak Usah Gundah, Tuhan Telah Siapkan Yang Terindah
- Ingin Segera Segar Selepas Menangis, Berikut Tipsnya
- Sendiri Harus Dirayakan, Inilah 11 Alasan Jomblo Itu Menyenangkan
- Berhenti Mencibir Orang Lain Saat Kita Tak Tahu Apapun Tentangnya