“This is painful, and it will be for a long time” itu sedikit kutipan dari pidato Hillary Clinton di depan pendukung dan tim suksesnya. Demikian perasaan Hillary, saat mengetahui hasil perhitungan pemilihan Presiden Amerika Serikat 9 November 2016 lalu. Ya, kalah memang menyakitkan, begitu juga bagi seorang Hillary Clinton.
Tapi mari kita fokus pada hal lain. Bukan arena politik Amerika Serikat yang jadi fokus saya, tapi bagaimana Hillary, perempuan yang menghabiskan masa dewasanya untuk berjuang di dunia politik, menerima kekalahannya dengan sangat anggun. Saya terinspirasi untuk membuat tulisan ini saat melihat rekaman pidato Hillary di New York, sehari setelah pemilu. Berikut beberapa hal yang bisa jadi inspirasi kita.
1. Menerima kekalahan
Advertisement
Hillary naik ke atas podium dan meninggalkan podium dengan senyuman. Kata-kata pertama yang dia ucapkan adalah “Saya sudah memberi selamat pada Donald Trump, dan menawarkan diri untuk membantunya,”.
Ia menerima kekalahannya dengan lapang dada. Tak berhenti sampai di situ, ia juga mengajak semua yang mendukungnya untuk melakukan hal yang sama. Memang sulit menerima kekalahan, tapi sesungguhnya ini adalah langkah awal untuk bisa bangkit kembali, dan menang. Jika tidak, kita malah akan terus terpuruk dalam keputusasaan.
2. Sadar bahwa tak ada hal yang sia-sia
Hillary turun ke dunia politik sejak remaja. Bisa dibilang, politik adalah bagian dari hidupnya, dan pemilihan presiden ini adalah tujuan akhir dari seluruh mimpinya. Takdir memang berkehendak lain, Hillary belum diberi kepercayaan untuk memimpin negara adidaya Amerika Serikat. Tapi apakah Hillary menyesali pilihan hidupnya selama ini?
Jawabannya, tidak! Hillary sadar betul, perjuangannya mungkin tak bisa mengantarnya ke ruang oval, tapi ia yakin, hal tersebut tetap membawa hasil yang positif bagi rakyat Amerika.
Demikian juga dengan kita, jangan fokus pada kegagalannya. Proses dan perjuangan yang sudah kita lakukanlah yang harus kita cermati. Hal itu yang nantinya akan menjadi bekal kita untuk ‘bertarung’ di ‘medan perang’ lainnya. Ingatlah pepatah, ‘Kegagalan hanyalah sebuah kesuksesan yang tertunda”.
3. Jangan berhenti menginspirasi
Hillary sudah menerima kekalahannya, ia pun mengakui bahwa kegagalan ini membuatnya sangat sedih. Tapi ia tak menyeret tim suksesnya dan semua rakyat yang mendukungnya ke dalam kesedihan, atau kemarahan akibat kekalahan.
Sebaliknya, ia justru menginspirasi dan mendorong mereka untuk bersikap positif dan meneruskan apa yang mereka perjuangkan. Ia meminta para perempuan Amerika Serikat, untuk tidak membatasi diri. Mungkin Hillary gagal hari ini, tapi ia yakin, perempuan lain akan meneruskan langkahnya dan berhasil.
To all of the little girls who are watching this, never doubt that you are valuable and powerful and deserving of every chance and opportunity in the world to pursue and achieve your own dreams. - Hillary Clinton
Di kondisi seburuk apapun, yang terbaik yang bisa kita lakukan adalah tetap berguna bagi orang lain. Jangan justru menjadi pribadi yang negatif, perusak suasana, atau bahkan menjadi penyulut perpecahan. Tetaplah menginspirasi. Kegagalan pribadi bisa menjadi cambuk bagi diri, dan orang lain yang memiliki visi yang sama, untuk terus berjuang.
Dan seperti kata Hillary Clinton, “Berjuang untuk sesuatu yang kita percaya, tak pernah sia-sia. It is worth it”. Tetap semangat dan terus berjuang, ladies!