Sejak kecil saya tergila-gila dengan karakter putri-putri Disney. Bukan soal jatuh cinta dalam sehari yang bikin saya kagum, tapi kemampuan mereka untuk mewujudkan mimpi. Bagi saya, karakter putri Disney tersebut adalah contoh pertama perempuan kuat.
Seiring berjalannya waktu, saya semakin rajin mencari cara untuk menjadi perempuan yang lebih kuat. Saat remaja, saya sempat berpikir ingin menjadi feminis. Tapi beberapa hal menyadarkan saya, mungkin feminis bukan kata yang tepat. Saya kurang setuju pandangan bahwa gender tertentu lebih baik, lebih tinggi derajatnya, dan lebih hebat dari gender yang lain. Bagi saya yang penting equality. Bahwa perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama. Kemampuan kamilah yang akan menentukan kesuksesan. Hal ini juga yang kemudian membuat saya terus mencari cara untuk lebih kuat lagi, sehingga saya siap bersaing dengan siapapun untuk meraih mimpi saya.
Advertisement
Tapi seiring bertambahnya umur, saya semakin sadar, menjadi perempuan kuat bukan sekadar mengasah kemampuan intelektual saja, kami juga butuh fisik yang kuat untuk mendukung semua perjuangan meraih mimpi. Hal ini saya pelajari sejak datang ke acara kampanye #DOYOU yang diadakan oleh produsen baju dan sepatu olahraga PUMA beberapa waktu lalu.
Di acara tersebut, saya dan rekan-rekan media yang lain menghabiskan waktu sore kami dengan melakukan olahraga di atas rooftop hotel Fairmont, Senayan. Tujuan Puma melakukan kampanye #DOYOU adalah untuk mendorong seluruh perempuan di dunia untuk berani berjuang mewujudkan mimpi, apapun kesulitannya. Salah satu kegiatan yang mereka lakukan adalah mengajak para perempuan menantang dirinya sendiri untuk melakukan hal-hal yang tadinya mustahil bagi mereka.
Kembali ke cerita saya, sore itu termasuk kegiatan yang menantang. Saya memang rutin berolahraga, tapi bukan jenis olahraga yang kami lakukan sore itu. Sore itu saya “dipaksa” melakukan gerakan olahraga yang sangat sulit, yang efeknya langsung terasa di otot. “Siksaan” tersebut saya lakukan selama satu jam. Apakah saya menyerah? Tidak, seletih apapun, saya tetap berusaha menyelesaikan latihan itu hingga selesai. Apalagi setelah mendengar kegiatan olahraga Brand Ambassador Puma, supermodel Kelly Tandiono. Ia setiap hari bangun jam 4 dini hari, lari pagi, berenang lalu pergi ke gym untuk mengolah tubuhnya. Saat itu di pikiran saya, “Kalau Kelly bisa, saya harus bisa!”.
Sekarang saya sadar, itu adalah salah satu momen saya berhasil melewati tantangan hidup, walau skalanya sangat sederhana. Tapi, kita memang harus memulai segala sesuatunya dengan langkah yang kecil, bukan? Keberhasilan ini otomatis membuat saya lebih percaya diri, karena saya merasa lebih siap menghadapi tantangan lainnya.
Saya berharap dengan tulisan ini bisa jadi inspirasi untuk para perempuan Vemale, untuk tidak menyerah, dan tidak ragu mengambil langkah kecil dan sederhana sebagai proses menjadi perempuan lebih kuat. Tak perlu pusing-pusing memikirkan rencana yang besar terlebih dahulu, menantang diri untuk sarapan sehat setiap hari sudah bisa menjadi langkah yang tepat. Seperti saya, hari ini saya berhasil berolahraga nonstop selama satu jam, mungkin berikutnya saya bisa menaklukkan dunia, who knows, right?
Jadi ladies, #DOYOU dare to be a stronger woman? I do!
*Ditulis dengan otot nyut-nyutan :)
- Diejek Gorila, Biarlah.. Apapun Kata Orang, Aku Sayang Tubuhku
- Untuk Apa Mengejar Pujian Cantik? Ladies, Kita Semua Cantik..
- Aku Memiliki Kelainan Skoliosis, Tak Apa, Aku Tetap Cinta Tubuhku
- Jika Dunia Tidak Bisa Menerimamu Apa Adanya, Damaikan Hatimu
- Kisah Sukses 4 Sahabat Yang Berbisnis Party Planner Tanpa Modal